Sukses

China dan Kepulauan Solomon Teken Kerja Sama Kepolisian

Kepulauan Solomon mengalihkan hubungan diplomatik dari Taiwan ke China pada tahun 2019.

Liputan6.com, Beijing - China dan Kepulauan Solomon menandatangani kesepakatan tentang kerja sama kepolisian sebagai bagian dari peningkatan hubungan kedua negara menjadi kemitraan strategis komprehensif. Kabar ini muncul empat tahun setelah negara Pasifik itu memalingkan hubungannya dari Taiwan ke China.

Pakta kerja sama polisi itu termasuk di antara sembilan kesepakatan yang ditandatangani saat Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare bertemu dengan Perdana Menteri China Li Qiang di Beijing. PM Sogavare tiba di China pada Minggu (9/7/2023), untuk kunjungan pertamanya sejak kedua negara mencapai pakta keamanan pada tahun 2022.

"Hanya dalam empat tahun hubungan antara China dan Kepulauan Solomon telah berkembang pesat dan sekarang kami dapat sampaikan bahwa itu sangat bermanfaat," ungkap PM Li Qiang kepada PM Sogavare seperti dilansir The Guardian, Selasa (11/7).

PM Sogavare pada gilirannya berterima kasih kepada China atas perannya dalam mengatasi tantangan global. Dia mengatakan bahwa negaranya harus banyak belajar dari pengalaman China.

Merapatnya Kepulauan Solomon ke China telah memicu kekhawatiran Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara tetangga di Pasifik termasuk Australia.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengaku bahwa Washington menghormati kemampuan negara-negara untuk membuat keputusan berdaulat demi kepentingan terbaik rakyat mereka. Namun, di lain sisi, AS mendorong China dan Kepulauan Solomon untuk segera merilis detail kerja sama dalam rangka meningkatkan transparansi dan menginformasikan dampaknya terhadap keamanan kawasan.

Pejabat yang sama menambahkan bahwa AS berkomitmen menjalin hubungan yang kuat dengan kawasan dan memperkuat ikatan lama dengan rakyat Kepulauan Solomon.

 

2 dari 2 halaman

Berpaling ke China

PM Sogavare mengalihkan hubungan diplomatik dari Taiwan ke China pada tahun 2019.

Bulan lalu, PM Sogavare menyerukan peninjauan perjanjian keamanan tahun 2017 dengan Australia, yang secara historis memberikan dukungan kepolisian ke Kepulauan Solomon, termasuk pengerahan cepat polisi pada tahun 2021 untuk memadamkan kerusuhan, meskipun China telah meningkatkan pelatihan polisinya sejak saat itu.

"China akan terus memberikan bantuan kepada Kepulauan Solomon untuk meningkatkan kapasitas penegakan hukumnya," demikian menurut pernyataan bersama yang dirilis oleh kantor berita resmi China, Xinhua.

Dalam lawatannya ke China, PM Sogavare juga bertemu dengan Presiden Xi Jinping pada Senin (10/7) sore. Keduanya sepakat menjalin kemitraan strategis yang komprehensif

Xi Jinping dilaporkan mengatakan kepada PM Sogavare bahwa China mendukung lebih banyak perusahaannya berinvestasi di Kepulauan Solomon dan akan terus memberikan bantuan ekonomi dan teknis tanpa ikatan politik.

Perusahaan telekomunikasi China, Huawei, dikabarkan sedang membangun jaringan seluler di Kepulauan Solomon, dibiayai oleh pinjaman bank EXIM Tiongkok senilai USD 66 juta. Sementara itu, sebuah perusahaan negara China akan membangun kembali pelabuhan di ibu kota Honiara.

PM Sogavare akan berada di China hingga Sabtu (15/7) dan akan secara resmi membuka kedutaan negaranya di Beijing.