Sukses

McDonald's India Tak Pakai Tomat di Burger, Harga Mahal Naik 300 % dan Langka

McDonald's di India telah mengambil keputusan untuk menghilangkan tomat dari menu burger dan wrap mereka di beberapa cabangnya, gerai McDonald's telah memasang pemberitahuan: "Kami terpaksa menyajikan produk kepada Anda tanpa tomat."

Liputan6.com, New Delhi - Lonjakan harga tomat yang mengganggu pasokan dan mengakibatkan kelangkaan membuat restoran makanan cepat saji McDonald's di India menghilangkan sayuran itu, dari menu burger dan wrap mereka di beberapa cabangnya.

Tindakan ini diambil setelah harga tomat mencapai tingkat tertinggi yang mengkhawatirkan, yang juga telah mempengaruhi konsumsi tomat oleh masyarakat India.

Mengutip laporan dari India Today, Selasa (11/7/2023), situasi harga tinggi dan pasokan langka tomat ini telah berdampak terhadao penawaran McDonald's di India sehingga perusahaan mengambil langkah untuk mengatasinya. Keputusan ini diambil ketika Negeri Bollywood mengalami kekurangan pasokan dan kekhawatiran terhadap kualitas tomat yang mencapai harga tertingginya dalam sejarah.

Di beberapa daerah, harga grosir tomat melonjak lebih dari 300% dalam waktu sebulan, mencapai 160 rupee atau setara dengan Rp30 ribu per kilogram minggu ini. Harga eceran bahkan lebih tinggi, sehingga banyak konsumen mengurangi konsumsi tomat mereka.

Pemerintah menyalahkan kenaikan harga tomat pada kelangkaan produksi setelah periode gelombang panas yang diikuti oleh musim hujan. Distribusi dan pasokan yang tidak teratur membuat situasi semakin buruk dan juga mempengaruhi harga beberapa sayuran lainnya.

"Meskipun kami telah melakukan upaya terbaik, kami tidak bisa mendapatkan jumlah tomat yang memenuhi standar kualitas ketat kami," bunyi pemberitahuan yang dipasang di dua gerai McDonalds di New Delhi, ibu kota. 

Pun di negara bagian Uttar Pradesh, India: Noida, gerai McDonald's telah memasang pemberitahuan serupa. "Kami terpaksa menyajikan produk kepada Anda tanpa tomat."

2 dari 4 halaman

Kualitas Tomat Menjadi Alasan McDonald's

McDonald's menyebut masalah kualitas sebagai alasan di balik keputusannya menghilangkan tomat dari menu seperti burger dan wrap.

Dalam pernyataan media, Conaught Plaza Restaurants, yang mengoperasikan sekitar 150 gerai sebagai waralaba McDonald's di wilayah utara dan timur India, mengatakan keputusan ini disebabkan oleh masalah 'sementara' yang terkait dengan musim.

Sementara itu, Westlife Foodworld, pemegang waralaba McDonald's untuk wilayah barat dan selatan India, mengatakan tidak ada "masalah serius yang terkait dengan tomat".

Dalam beberapa hari terakhir, harga tomat telah mengalami kenaikan tajam di seluruh negeri, dengan harga mencapai Rs 160 per kg atau setara Rp30 ribu di kota-kota besar seperti Mumbai dan Kolkata. 

Di kota-kota lainnya, harga juga mengalami peningkatan hampir 300 persen. Di beberapa bagian Uttarakhand, tomat dijual dengan harga Rs 250 atau setara Rp46 ribu per kg.

Tren kenaikan harga tomat diperkirakan akan terus berlanjut hingga pertengahan Agustus sebelum perlahan-lahan mereda.

3 dari 4 halaman

Kentang Juga Pernah Langka untuk McDonald's

McDonald's Indonesia pernah juga mengalami krisis bahan baku, mereka mengumumkan menu kentang goreng dalam ukuran besar sementara tidak tersedia. Hal ini menyusul gelombang krisis kentang goreng McDonald's sampai di Indonesia.

"Sehubungan dengan terbatasnya ketersediaan French Fries saat ini, mulai 2 Februari, untuk sementara Large French Fries tidak tersedia," tulis McDonald's Indonesia lewat akun media sosialnya.

"Namun, jangan khawatir McD'ers, kamu tetap dapat menikmati menu favoritmu dengan Medium French Fries," lanjut akun tersebut.

Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia Sutji Lantyka menyatakan kesulitan pasokan kentang yang dialami McDonald's Indonesia dipastikan hanya sementara.

"Ini hanya sementara saja sifatnya, sampai pasokan kami normal kembali," kata Sutji dalam keterangannya, Rabu (2/2/2022).

Sutji menjelaskan, hal ini terjadi karena adanya kendala pengiriman pasokan kentang terkait pandemi COVID-19.

Meski demikian, McDonald’s memastikan akan terus melakukan langkah-langkah proaktif untuk dapat memenuhi permintaan dari konsumen.

4 dari 4 halaman

McDonald's Dipaksa Berhenti Menyediakan Milkshake

Sementara itu, McDonald's dipaksa berhenti menjual milkshakes dan minuman botol mereka untuk 1.300 gerai di Inggris Raya beberapa tahun lalu. Penyebabnya ditengarai sebagai efek ganda dari Brexit dan pandemi COVID-19.

Jaringan restoran cepat saji itu kekurangan sopir truk yang juga menjadi masalah yang memengaruhi ribuan bisnis lain di Inggris. Seorang sumber mengatakan, dikutip dari laman The Sun, Rabu (25/8/2021), "Kami harus memprioritaskan barang-barang inti kami dibandingkan yang lebih berat dan besar."

Sementara, juru bicara jaringan restoran tersebut mengatakan minuman botol dan milkshake sementara tidak lagi tersedia di gerai restoran di seluruh Inggris, Skotlandia, dan Wales.

"Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, dan berterima kasih kepada konsumen untuk kesabaran mereka. Kami bekerja keras untuk mengembalikan dua minuman itu ke dalam menu secepatnya," sambung juru bicara itu, dilansir CNN.

Baca selengkapnya di sini...

 

Video Terkini