Sukses

Jelang NATO Summit 2023, Rusia Curigai Manuver Politik AS

Rusia ikut menyorot NATO Summit yang digelar di Lithuania.

Liputan6.com, Washington, DC - Duta Besar Rusia di Amerika Serikat, Anatoly Antonov, mengomentari ajang NATO Summit yang digelar di Lithuania pada 11-12 Juli 2023. Antonov curiga pemerintah AS akan membawa "oleh-oleh" dari NATO Summit berupa pesan anti-Rusia.

Pemerintah Joe Biden dituding mengupayakan agar rakyat AS bakal menerima pesan tersebut.

Antonov berkata "atmosfer di ranah informasi AS telah memanas hingga batasnya" jelang dimulainya NATO Summit.

"Setiap upaya sedang dibuat untuk menyiapkan opini publik lokal agar menyetujui setiap keputusan-keputusan anti-Rusia yang akan diambil di Vilnius di beberapa hari ke depan," ujar Dubes Anatoly Antonov seperti dikutip media pemerintah Rusia, TASS (7/11/2023).

"Situasi tersebut terus memperburuk hingga ke hasil paling tidak enak terhadap konfrontasi antara Rusia dan negara-negara NATO," lanjutnya.

Ia pun mengkritik keterlibatan AS di konflik Ukraina, serta menyebut AS selama ini mengabaikan kasus-kasus pembunuhan di Donbass. Sanksi-sanksi dari Amerika juga turut dikeluhkan.

"Sekarang Amerika Serikat melemparkan cluster munition ke dalam jurang krisis Ukraina," ucap Dubes Antonov. "Satu-satunya tesis yang didorong AS adalah perlunya untuk mengalahkan orang Rusia."

Sejauh ini, NATO Summit 2023 telah menghasilkan kolaborasi antara Turki dan Swedia. Kini, Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mau mendukung pengangkatan Swedia menjadi anggota NATO. Isu Ukraina juga dikabarkan akan menjadi topik sentral dari NATO Summit tahun ini.

2 dari 2 halaman

KTT NATO Akan Tegaskan Status Keanggotaan Ukraina di Tengah Perang dengan Rusia

Sebelumnya, para pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) diharapkan dapat memberikan penegasan ulang terkait status Ukraina untuk menjadi anggota aliansi militer tersebut pada masa depan, kata Sekjen NATO Jens Stoltenberg, Jumat 7 Juli 2023.

Dalam konferensi pers menjelang KTT para pemimpin NATO di Vilnius, Lithuania, Stoltenberg mengatakan aliansi beranggotakan 31 negara itu siap “mengirim pesan yang jelas, bahwa NATO bersatu dan agresi Rusia tidak akan berhasil". 

Dia menjelaskan bahwa para kepala negara dan pemerintah negara-negara anggota NATO akan mengadopsi serangkaian langkah guna membuat "Ukraina semakin kuat", Anadolu melaporkan dikutip dari Antara (8/7).

Stoltenberg mengatakan dia berharap para pemimpin NATO dapat "menegaskan kembali bahwa Ukraina akan menjadi anggota NATO dan bersatu untuk membawa Ukraina lebih dekat ke tujuannya."

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa para pemimpin aliansi itu juga akan menyetujui pembentukan Dewan NATO-Ukraina, sebuah wadah konsultasi isu-isu keamanan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan menghadiri peresmian badan baru tersebut.