Liputan6.com, Los Angeles - Seekor ular piton sepanjang 15 kaki atau setara dengan 4,5 meter di negara bagian California, Los Angeles, AS kabur. Alex Villalta, sang pemilik, kemudian memperingatkan warga sekitar untuk mengawasi hewan peliharaan berukuran kecil, khawatir jadi santapan reptilnya.
Menurut laporan dari UPI, Rabu (12/7/2023), Alex Villalta mengatakan bahwa ular piton reticulatus bernama Big Mama itu lolos dari kandangnya ketika tak sengaja terbuka pekan lalu di lingkungan Chatsworth.
Baca Juga
"Kami khawatir. Kami sangat gelisah. Kami telah mencari siang dan malam," ujar Villalta kepada KABC-TV.
Advertisement
Villalta mengunggah pemberitahuan di halaman Facebook MyChatsworth, di mana ia menjelaskan bahwa Big Mama adalah ular yang ramah terhadap manusia, tetapi bisa membahayakan kucing dan anjing kecil.
Villalta meminta para tetangga untuk tetap berhati-hati terhadap Big Mama, dan mengimbau mereka untuk tidak menyakiti hewan peliharaannya itu.
"Kami sangat cemas karena beberapa orang tidak begitu menyukai reptil, dan kami sangat takut seseorang mungkin akan melukai ular tersebut," ujarnya.
Ular tersebut berwarna terang dan telah menjadi hewan peliharaan keluarga selama beberapa tahun.
Villalta mengatakan bahwa putranya sangat sedih karena ular tersebut hilang, dan dia mengimbau masyarakat untuk membantu menemukan ular tersebut. "Tolong jangan membunuhnya," tulis Villalta dalam postingannya, dilansir dari KTLA.com.
Ular Piton Panjang Pernah Ditemukan di Bogor
Bicara soal ular piton, reptil ini sebelumnya juga pernah ditemukan melingkar di bawah tempat tidur rumah warga di Jalan Raya Mayjen HE Sukma, Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Bogor.
Ular seperti motif batik itu membuat penghuni rumah panik dan berhamburan ke luar rumah. Mereka segera memberitahukan ke tetangganya. Warga akhirnya memanggil pawang ular untuk menangkap ular tersebut.
 Setelah ditangkap hidup-hidup dari bawah tempat tidur, Koko, sang pawang ular kemudian berhasil menangkap, dan membawanya untuk dipelihara.
"Ular yang sekarang ditemuin tergolong kecil dibanding sebelum-sebelumnya. Pernah ditemukan besarnya tiga kali lipat dari ular ini," ungkap Koko di Bogor, Sabtu (4/3/2017).
Kabar tertangkapnya ular piton itu mengundang perhatian warga. Sebab, di wilayah itu memang sering ditemukan binatang melata tersebut.
Warga menduga ular-ular itu berasal dari jembatan yang dibangun pada zaman Belanda, atau warga sekitar menyebutnya Gonggo Burung.
Kondisi di bawah jembatan tersebut memang dipenuhi semak belukar dan jurang, sehingga sangat jarang dijamah manusia. "Enggak ada orang yang berani masuk ke bawah Gonggo Burung itu," kata Koko.
Sejak ditangkap pada Kamis 3 Maret 2017, ular piton itu dimasukkan dalam kurung. Sementara ini, Koko akan memelihara ular tersebut, sebelum ada pihak yang membelinya.
"Saya sih emang pelihara ular. Kecuali kalau ada kolektor yang berminat, ya saya jual," kata Koko.
Advertisement
Ular Berjalan Bebas di Tempat Parkir Australia
Selain itu, di bagian negara lainnya, seorang pengunjung mal di sebuah pusat perbelanjaan di Newcastle, NSW, Australia dikejutkan dengan temuan ular piton besar di tempat parkir.
Mishka Minacova kemudian merekam temuan tak biasa di Mal Marketown dan mengunggah di halaman Facebook-nya pada 28 September 2017, beberapa tahun lalu.
'There are no snakes in the city, they said' atau 'tak ada ular di kota, kata mereka', demikian judul video itu yang juga dimuat Daily Mail, Jumat (6/10/2017).
Dia kemudian memberikan hashtag #snakeinthecarpark #snakeintheshoppingmall #onlyinaustralia.
Video berdurasi singkat itu menunjukkan seekor ular piton berwarna coklat ini merayap melewati tempat parkir di sebuah mal di Australia.
Sejauh ini tak ada informasi lain yang diberikan dalam caption yang menyertai video tersebut. Kendati demikiian klip tersebut telah dilihat lebih dari 51.000 kali dan dibagikan lebih dari 700 kali.
Piton Mampir ke Perumahan Elite
Laporan penemuan ular piton juga diterima di sungai dekat kawasan Perumahan Wisma Mukti, Jalan Klampis Anom, Surabaya, Jawa Timur membuat keki sekuriti. Pasalnya, petugas Satpol PP dan Linmas yang datang ke lokasi urung membawa ular itu pergi.
Petugas berdalih pelapornya tidak jujur sejak awal. Pasalnya, ular tersebut ditemukan sebulan sebelum dilaporkan pada Senin, 9 Juli 2018.
Penemu ular tersebut adalah M. Ikhsan (48), salah satu sekuriti perumahan elite tersebut. Mulanya, dia curiga mendengar suara berisik di salah satu sungai yang ada di dalam perumahan saat patroli pagi.
"Kejadiannya sekitar Subuh," kata Budiono (44) yang juga merupakan sekuriti setempat.
Setelah menelusuri sumber suara, Ikhsan melihat satu ekor ular piton di pinggir sungai. Khawatir ular tersebut mengganggu warga perumahan, Ikhsan langsung memanggil rekan sekuriti lain untuk menangkapnya.
Ular piton yang berhasil ditangkap kemudian dimasukkan dalam kandang dan ditaruh di samping pos sekuriti. Hampir sebulan dipelihara, ular tersebut masih hidup di dalam kandang buatan.
Advertisement