Liputan6.com, London - Raja Charles III dan Ratu Camilla dari Kerajaan Inggris punya kisah cinta kontroversial yang mendunia. Dan keharmonisan mereka masih terjaga hingga hari ini.
Fakta tersebut berlawanan dengan laporan yang mengatakan bahwa ternyata mereka tidak selalu tidur di kamar yang sama. Namun, itu bukan karena hubungan mereka bermasalah karena konon pasangan kerajaan memang punya kebiasaan demikian.
Baca Juga
Seperti yang digambarkan dalam serial Netflix, "The Crown", diyakini bahwa mendiang Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip juga tidak tidur di ranjang yang sama atau bahkan kamar yang sama.
Advertisement
Raja Charles III dan Ratu Camilla dilaporkan memiliki tiga kamar tidur. Dua untuk diri mereka masing-masing dan satunya lagi untuk ditempati bersama.
Keputusan untuk memiliki kamar tidur terpisah disebut berdampak positif bagi kesehatan Raja Charles III. Pasalnya, ayah dari Pangeran William dan Pangeran Harry itu menderita sakit punggung dan tidur sendiri diyakini dapat membantu meredakan sakit punggungnya.
Menurut pakar tidur Martin Seeley dari MattressNextDay, berbagi tempat tidur dapat menyebabkan posisi tidur yang buruk. Tidur dalam posisi yang membuat leher atau tulang belakang tegang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan kronis. Demikian seperti dilansir Hello Magazine seperti dilansir Rabu (12/7/2023).
Pangeran Harry menyinggung soal sakit punggung sang ayah dalam memoarnya, "Spare".
Suami Meghan Markle itu mengisahkan bahwa saat berada di Kastil Balmoral dia pernah mendapati ayahnya melakukan headstand, yaitu gerakan berdiri terbalik dengan kepala sebagai tumpuan.
"Diresepkan oleh fisionya, latihan ini adalah satu-satunya obat yang efektif untuk mengatasi rasa sakit terus menerus di leher dan punggung papa," tulisnya.
Cedera Akibat Polo
Menjelaskan bagaimana Raja Charles III menderita sakit punggung, Pangeran Harry menulis, "Sebagian besar akibat cedera polo yang sudah lama."
Tidak hanya sakit punggung, Raja Charles III juga menderita sejumlah cedera lain saat bermain polo. Salah satunya, membuatnya dirawat di rumah sakit selama seminggu, setelah menjalani operasi selama tiga jam.
Dalam kecelakaan yang terjadi pada tahun 1990, sikunya patah. Gail Burbage, perawat yang mengawasinya saat itu berbagi kisah tentang pengalamannya berinteraksi dengan Raja Charles III.
"Merupakan suatu kehormatan untuk merawatnya. Dia ramah, cerewet – pasien yang ideal. Tentu saja, kami memiliki protokol tertentu yang harus kami ikuti, namun dia menjalani semuanya dengan santai dan memudahkan kami," ujar Gail.​
Advertisement