Liputan6.com, Pyongyang - Bukan soal peluncuran rudal antar-benua atau rudal balistik, kali ini hal yang jadi sorotan dari Korea Utara (Korut) adalah sebuah gadget.
Mengutip Korea Herald, Jumat (14/7/2023), handphone (hp) Korea Utara yang jadi sorotan memiliki kemiripan dengan smartphone lipat besutan Samsung. Penampakan gadget yang diberinama Samtaesong 8 itu baru-baru ini ditampilkan di Korean Central Television (KCTV) milik pemerintah Korea Utara.
Baca Juga
Ponsel Samtaesong 8Â ini muncul pertama kali dalam sebuah program yang mempromosikan penggunaan smartphone yang tepat dan aman.
Advertisement
Menurut kamus Korea Utara, "samtaesong" mengacu pada "tiga bintang terang" - pendiri Korea Utara Kim Il-sung, istrinya Kim Jong-suk dan putranya Kim Jong-il - dari dugaan perlawanan bersenjata mereka terhadap pendudukan Jepang.
Hp Korut Samtaesong 8 menampilkan desain eksterior yang mirip dengan smartphone yang diproduksi oleh Samsung Electronics Korea Selatan atau Huawei China. Unit tersebut memiliki kamera ganda di belakang dan satu di depan.
Sementara model smartphone Korea Utara lainnya seperti Pyongyang Touch dan Arirang telah diberitakan oleh media, Samtaesong 8 merupakan tambahan baru.
Sejauh ini belum dapat dipastikan apakah Samtaesong 8 diproduksi di Korea Utara atau diimpor dari China.
Handphone yang disebut Samsung KWÂ ini juga terpantau dipakai oleh Kim Jong Un, dalam sebuah foto yang dirilis oleh Korean Central News Agency (KCNA) yang dikelola negara pada Rabu 12 Juli.
Sejak itulah beredar kabar bahwa sang pemimpin Korea Utara Kim Jong Un terlihat menggunakan ponsel lipat yang mirip dengan Samsung Galaxy atau Huawei.
Â
Handphone Korea Utara Hanya Bisa Tersambung Intranet
Smartphone di Korea Utara tidak memiliki akses internet selain intranet Korea Utara yang dapat diakses melalui kartu SIM.
KCTV menyarankan pemirsa Korea Utara untuk menunggu 1 hingga 2 detik sebelum menjawab panggilan telepon untuk menghindari gelombang elektromagnetik, menyesuaikan kecerahan mata, dan membatasi waktu layar untuk anak-anak.
Sekitar 6,5 juta hingga 7 juta warga Korea Utara diperkirakan memiliki akses ke jaringan seluler, menurut laporan tahun 2022 oleh lembaga think tank Stimson Center.
Korea Utara diyakini telah mulai memperkenalkan jaringan seluler pada tahun 2002, tetapi mereka baru lepas landas tahun 2008 dengan peluncuran Koryolink - perusahaan patungan antara perusahaan telekomunikasi Mesir dan North Korea Post and Telecommunications Corp (Korporasi Pos dan Telekomunikasi Korea Utar).
Â
Advertisement
Hp Korut Mulai Tersebar Sejak 2013
Smartphone atau ponsel pintar mulai menyebar dengan cepat di Pyongyang dan kota-kota besar lainnya pada tahun 2013, dan sebagian besar ponsel diimpor dari China hingga ponsel pintar Arirang pertama yang diproduksi secara lokal diperkenalkan ke publik pada Agustus 2013.
Menurut laporan CNN, ponsel Arirang dijual seharga $350 atau sekitar Rp5,2 juta di Pyongyang pada 2017.
Handphone Korea Utara dilaporkan memiliki fitur berteknologi tinggi termasuk kecerdasan buatan dan fitur identifikasi biometrik seperti pengenalan suara dan wajah.
Menurut laporan KCTV, jumlah pengguna smartphone diproyeksikan meningkat secara eksponensial, karena mereka telah menjadi "penting" bagi warga Korea Utara.
Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Antar Benua Pasca Ancam Tembak Jatuh Pesawat Mata-mata AS
Sebelumnya Korea Utara pada Rabu (12/7/2023), menembakkan rudal balistik antar benua (ICBM) yang terbang selama lebih dari 70 menit. Hal tersebut diungkapkan Kementerian Pertahanan Jepang.
Waktu terbang 74 menit menunjukkan kemajuan dari rudal yang diuji Korea Utara pada Maret dan April tahun ini, keduanya juga merupakan ICBM.
Rudal yang ditembakkan pada Rabu mendarat di perairan dekat Jepang. Peluncuran terjadi setelah pada awal pekan ini Korea Utara mengancam akan menembak jatuh pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) yang diklaimnya melakukan kegiatan spionase permusuhan di dekat wilayahnya.
Selain itu, peluncuran ICBM juga dilakukan di tengah KTT NATO yang berlangsung di Vilnius, Lithuania, di mana para pemimpin AS, Korea Selatan, dan Jepang bertemu untuk membahas isu keamanan, termasuk ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara.
"Rudal terbaru, yang pertama ditembakkan Korea Utara dalam tiga bulan, terbang sejauh 1.000 kilometer dan pada ketinggian lebih dari 6.000 kilometer," ungkap Kementerian Pertahanan Jepang seperti dilansir CNN.
Penjaga Pantai Jepang mengutip Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan sebelumnya bahwa rudal itu diluncurkan pada pukul 09.59 waktu setempat dan jatuh ke Laut Jepang atau juga dikenal sebagai Laut Timur pada pukul 11.15 waktu setempat
Sejumlah ahli mengatakan, Korea Utara kemungkinan menguji ICBM Hwasong-18. Kim Jong Un sebelumnya menyebut Hwasong-18 sebagai senjata nuklirnya yang paling kuat, meskipun tidak ada indikasi bahwa rudal tersebut dapat berhasil mengirimkan muatan nuklir.
"Peluncuran Korea Utara tampaknya merupakan uji coba kedua dari ICBMÂ Hwasong-18Â yang pertama kali ditembakkan pada 13 April. Korea Utara tampaknya terus mengembangkan teknologi rudal berdasarkan hasil uji peluncuran pertama," ujar profesor di Universitas Studi Korea Utara di Seoul Kim Dong Yub.Â
Advertisement