Sukses

Hong Kong Dilanda Topan Talim, Sekolah hingga Kantor Diliburkan dan Penerbangan Dibatalkan

Usai Topan Talim terjadi, banjir kemungkinan akan terjadi di daerah dataran rendah akibat gelombang badai.

Liputan6.com, Kwai Chung - Topan Talim melanda Hong Kong pada Senin (17/7/2023). Informasi yang Liputan6.com terima di Kwai Chung,  topan tersebut mengakibatkan sejumlah kegiatan masyarakat, termasuk sekolah dan kegiatan kantor diliburkan.

Menurut pantauan Liputan6.com di Kwai Chung, langit tampak mendung sejak pagi hari disertai angin kencang. Sekitar pukul 12.00 waktu setempat, kekuatan angin terlihat berkurang, namun hujan deras masih mengguyur sebagian besar wilayah. Akibatnya, kegiatan masyarakat setempat pun terhambat dan banyak pertokoan yang tutup.

Selain itu, volume kendaraan yang melintas pun sangat sedikit.

Pasar saham juga ditutup, sebagian besar layanan bus ditangguhkan dan penumpang pesawat menghadapi penundaan hingga pembatalan penerbangan

Dilansir SCMP, Hong Kong Observatory (layanan cuaca nasional) mengatakan pihaknya menyebut topan tersebut masuk kategori No. 8 signals. Peringatan angin kencang atau badai dari salah satu dari empat kuadran, dengan angin kencang berembus berkisar antara 63 hingga 87 kilometer per jam dan badai dari 88 hingga 117 kilometer per jam.

Selanjutnya, pihak Hong Kong Observatory akan menurunkan statusnya menjadi No 3 alert pada pukul 16.00 hingga 19.00 waktu setempat.

"Angin lokal berubah secara bertahap menuju wilayah timur teritori," jelasnya.

Badan cuaca nasional tersebut juga mengatakan bahwa penurunan status badai dari level No. 8 signals ke No 3 alert tergantung pada kecepatan angin Topan Talim yang bergerak dari Hong Kong ke wilayah teritori. Pihaknya juga memperingatkan tentang kemungkinan banjir di daerah dataran rendah akibat gelombang badai.

2 dari 2 halaman

Potensi Banjir hingga Penerbangan Dibatalkan

Menurut data dari Hong Kong Observatory, dengan efek gabungan dari gelombang badai akibat topan dan pasang musim semi, tingkat air yang meningkat sekitar tiga meter atau lebih diperkirakan terjadi di Tai O.

"Tingginya air dapat menyebabkan banjir di daerah dataran rendah. Anggota masyarakat harus menghindari pergi ke daerah dataran rendah yang kemungkinan terkena dampak dan menjauh dari tempat berbahaya,” bunyi peringatan dari badan ramalan cuaca.

Dampak lain yang terjadi akibat badai Topan Talim adalah sedikitnya 16 penerbangan dibatalkan dan enam lainnya ditunda. Mayoritas penerbangan tersebut memiliki rute menuju China, dan 1.200 hingga 2.000 orang terdampak.

"Satu-satunya kekhawatiran adalah perubahan arah angin di masa depan. Karena angin mungkin datang dari Selatan dan itu akan memengaruhi penerbangan kami dan dapat menyebabkan penundaan," kata Wakil Direktur Operasi Bandara Chapman Fong Sui-man.

Kepala Sekretaris Eric Chan juga memeriksa kegiatan Pusat Pemantauan dan Dukungan Darurat yang didirikan oleh Biro Keamanan untuk mengatur upaya pemerintah selama topan.