Sukses

Rusia: 2 Orang Tewas dalam Situasi Darurat di Jembatan Crimea

Jembatan Kerch yang juga sering disebut Jembatan Crimea dibuka pada tahun 2018 dan memungkinkan perjalanan darat dan kereta antara Rusia dan Semenanjung Crimea, yang dikuasai Rusia sejak 2014.

Liputan6.com, Moskow - Pejabat Rusia mengonfirmasi bahwa dua orang tewas setelah apa yang mereka gambarkan sebagai situasi "darurat" di Jembatan Kerch, yang menghubungkan Rusia dan Semenanjung Crimea. Peristiwa itu belum disebut serangan, namun laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan bahwa terdengar ledakan pada Senin (17/7/2023) pagi waktu setempat.

Jembatan Kerch yang juga sering disebut Jembatan Crimea dibuka pada tahun 2018 dan memungkinkan perjalanan darat dan kereta antara Rusia dan Crimea, yang dikuasai Rusia sejak 2014.

Pada Oktober tahun lalu, jembatan itu sebagian besar ditutup pasca ledakan besar. Jembatan, yang merupakan rute pasokan penting tersebut, dibuka kembali sepenuhnya pada Februari 2023.

"Lalu lintas dihentikan di Jembatan Crimea. Situasi darurat terjadi di area dukungan ke-145 dari (sisi jembatan Rusia)," ungkap Kepala Administrasi Rusia di Crimea Sergey Aksyonov.

"Tindakan sedang diambil untuk memulihkan situasi. Saya meminta penduduk dan pengunjung menahan diri dari bepergian melalui Jembatan Crimea dan demi alasan keamanan, memilih jalur darat alternatif melalui wilayah-wilayah baru."

Seperti dilansir BBC, wilayah-wilayah baru tersebut merujuk pada wilayah Ukraina yang diduduki Rusia tahun lalu, yaitu Kherson, Zaporizhzhia, Luhansk, dan Donetsk, yang kemudian dianeksasi.

Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov via Telegram mengonfirmasi dua orang tewas dalam situasi darurat tersebut.

Sementara itu, Kementerian Transportasi Rusia mengungkapkan bahwa kerusakan hanya berdampak pada permukaan jalan.

BBC Rusia melaporkan bahwa penyeberangan feri di kawasan itu juga telah ditutup, sementara kantor berita Rusia, TASS, mengutip operator kereta lokal mengatakan bahwa lalu litas kereta mungkin terpengaruh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ledakan Besar Tahun Lalu di Jembatan Crimea Masih Misteri

Hingga kini, penyebab pasti ledakan Oktober lalu di Jembatan Crimea masih belum jelas. Rekaman dari waktu itu menunjukkan bola api besar meletus saat sejumlah mobil dan truk melintasi jembatan.

Pada bulan-bulan sebelum insiden itu, pejabat Ukraina telah berulang kali menyatakan bahwa jembatan itu akan menjadi sasaran, namun pada hari-hari berikutnya, Kyiv menolak bertanggung jawab.

Yang ada, Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov mengunggah video jembatan yang terbakar di samping klip Marilyn Monroe menyanyikan "Selamat Ulang Tahun, Tuan Presiden". Ledakan itu terjadi sehari setelah ulang tahun ke-70 Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sementara itu, situasi darurat pada Senin terjadi di tengah serangan balasan Ukraina yang bertujuan merebut kembali wilayahnya di selatan dan timur.

Senin ini pula merupakan hari di mana kesepakatan biji-bijian antara Rusia dan Ukraina yang ditengahi oleh PBB tahun lalu berakhir.

Ukraina dan Rusia adalah salah satu pengekspor biji-bijian utama dunia dan kesepakatan itu dicapai untuk menjamin keamanan ekspor biji-bijian Ukraina yang melewati perairan Rusia. Sejauh ini, Rusia menolak untuk menyetujui perpanjangan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.