Sukses

Binus University Berkolaborasi dengan Kepala SMA Hadapi Tantangan Dunia Pendidikan Lewat Program School Executive Excursion

Program School Executive Excursion (SEE) 2023 Binus University melibatkan 76 pendidik dari seluruh Indonesia.

Liputan6.com, Hong Kong - Guru merupakan kunci dari sistem pendidikan yang berkualitas dan efektif. Karena itu, Binus University mengajak para pendidik dari Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri dan swasta di seluruh Indonesia berkolaborasi memajukan pendidikan Tanah Air melalui Program School Executive Excursion (SEE).

Program SEE 2023 melibatkan 76 pendidik dan digelar di Hong Kong pada 15-19 Juli. Lebih dari setengah peserta adalah kepala sekolah yang telah malang melintang di dunia pendidikan selama lebih dari 20 tahun. Mereka diajak untuk belajar, berbagi pengalaman, dan mencari solusi atas berbagai tantangan dalam dunia pendidikan.

"Harapannya, mereka jadi punya semangat berinovasi, bertransformasi, dan beradaptasi," ujar Rektor Binus University Prof. Harjanto Prabowo atau sering disapa Prof. Har dalam sesi sharing knowledge yang berlangsung di Dorsett Tsuen Wan, Hong Kong, Senin (17/7/2023).

Associate Director Marketing BINUS Higher Education Fransiskus Asisi (Frans) menambahkan bahwa Program SEE adalah upaya take and give.

"Kita (Binus University) tidak mau hanya menerima begitu saja siswa-siswa dari sekolah tersebut, tapi kita juga mau take and give ke sekolah-sekolah tersebut. Salah satunya lewat Program SEE," ujarnya kepada Liputan6.com, Senin (17/7/2023).

Banyak peserta Program SEE 2023 mengaku menghadapi sejumlah tantangan, termasuk kualitas sumber daya manusia (SDM), kebijakan pemerintah yang berubah-ubah, persaingan antar sekolah yang semakin ketat hingga adaptasi dengan teknologi, yang pastinya semakin berkembang. Terkait teknologi, Prof. Har menekankan bahwa para pendidik wajib melek teknologi.

"Misalnya, saya di Binus itu ada ribuan mahasiswa dan ternyata kita bisa cek hasil tugas dan ujiannya pakai ChatGPT. Ini kan bikin kita harus sangat mengikuti perkembangan teknologi," kata Prof. Har.

Sebagai pimpinan, sebut Prof. Har, para peserta SEE 2023 harus mampu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan ancaman yang dihadapi sekolahnya. Langkah tersebut penting agar dapat mengatasi berbagai tantangan dengan strategi.

"Para kepala sekolah harus bisa mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan kekuatan dan menghindari ancaman. Misalnya, mengatasi SDM yang kurang berkualitas dengan cara memanfaatkan teknologi," ungkap Prof. Har.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Peserta: Program SEE Binus University Sangat Membantu

Sejumlah kepala sekolah yang berpartisipasi dalam Program SEE 2023 mengatakan bahwa mereka sangat terbantu dan memiliki pandangan baru tentang apa yang harus dilakukan mereka ke depannya.

"Jadi, di sini, kita tidak hanya membahas soal tantangan yang ada, tapi juga mencari solusinya bersama-sama," ujar Kepala Sekolah SMA Jubilee, Sunter, Syuyarti.

"Yang jelas, selain wawasan, informasi, kita juga mendapatkan koneksi. Soalnya kan kalau bukan di acara seperti ini, kita tidak mungkin ketemu dengan guru dari Pekanbaru," tambahnya.

Peserta lainnya, Kepala Sekolah SMA Kristen Kasih Kemuliaan Damaris Sukendra mengaku, lewat Program SEE dia menyadari bahwa ternyata sekolah di berbagai wilayah di Indonesia mengalami masalah dan tantangan yang kurang lebih sama.

"Misalnya saja masalah SDM yang kurang adaptif. Karena kan untuk menghasilkan lulusan terbaik dari segi akademis dan etika, SDM (pendidik) juga harus mencerminkan itu," kata sosok yang sering disapa Bu Derry itu.

Tantangan tersebut, ungkap Derry, menjadi masalah terbesar bagi sekolah yang dipimpinnya saat ini.

"Ada yang mau maju, tapi ada juga yang mau stay. Kebanyakan yang senior yang seperti itu karena menurut mereka dari pola zaman dulu sudah menghasilkan lulusan terbaik jadi kenapa harus diubah. Sementara peserta didiknya setiap tahun berubah, tuntutannya kita juga harus mengikuti perkembangan zaman," ujar Derry, yang sudah mengikuti Program SEE empat kali.

3 dari 3 halaman

Program SEE Binus University Merangkul 290 Sekolah di Seluruh Indonesia

Binus University telah merangkul sekitar 290 sekolah di Indonesia untuk berkolaborasi lewat SEE, yang merupakan program tahunan dan sudah digelar sejak tahun 2012. Para pesertanya difasilitasi untuk mengikuti serangkaian kegiatan SEE.

"Jadi, sekolah-sekolah ini tergabung dalam Binus University Learning Community (BULC) yang kemudian menjadi mitra kita, kita bina, kita melakukan kerja sama, kita dukung lewat program ekstrakurikulernya," terang Frans.

Program SEE 2023 tidak hanya digelar di Hong Kong, namun juga Taiwan dan Thailand.

Selain SEE, Binus University juga memiliki program yang mengajak manajemen sekolah melakukan pembelajaran bersama seperti Principal Wisdom Update; Extra-Curricula Program, dan Intra-Curricula Program.

Binus University memiliki pula program "Teacher Workshop", yang diberikan kepada guru-guru sekolah untuk mengembangkan soft skill pengajaran terkini dalam mendukung kegiatan proses belajar-mengajar di sekolah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini