Sukses

Film Oppenheimer: Bapak Bom Atom Disebut Cengeng oleh Presiden Truman?

Film "Oppenheimer" menampilkan adegan yang cukup mencengangkan antara sang ilmuwan bom atom dan Presiden AS Harry Truman.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Julius Robert Oppenheimer kembali tenar di dunia berkat film garapan Christopher Nolan. Film berjudul "Oppenheimer" itu berhasil menampilkan prestasi, personalitas, dan dilema di kehidupan Oppenheimer. 

Nama Oppenheimer sangat tenar di kalangan ilmuwan dan sejarawan perang dunia, sebab ia adalah direktur Laboratorium Los Alamos yang berhasil membuat bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. 

Film "Oppenheimer" juga membahas beban moral yang dirasakan Oppenheimer. Sang ilmuwan menyadari betapa mematikannya senjata tersebut, sehingga perlu ada kerja sama internasional untuk mengaturnya. 

Hal lain yang menarik dari film "Oppenheimer" adalah penampilan tokoh-tokoh sejarah di film ini, mulai dari ilmuwan masyhur Albert Einstein hingga Presiden AS Harry S Truman

Presiden Truman adalah sosok yang memberikan perintah agar bom atom di Jepang. Tapi ternyata, hubungan Truman dan Oppenheimer tidak akur. 

Pertemuan Oppenheimer dan Truman (Versi Film)

Di film "Oppenheimer", ada adegan ketika Oppenheimer datang ke Gedung Putih dan bertemu Presiden Truman. Pertemuan mereka disaksikan Menteri Perang Robert P. Patterson.

Presiden yang memakai dasi kupu-kupu tampak senang karena bisa bertemu sang Bapak Bom Atom. Sebaliknya, Oppenheimer terlihat gugup.

Kedua pria itu sempat membahas kapabilitas Uni Soviet dalam memiliki senjata atom: Truman yakin Rusia tidak akan memilikinya, tetapi Oppenheimer meyakini sebaliknya. 

Akhirnya, Oppenheimer berkata bahwa dia merasa "ada darah di tangannya" akibat bom atom yang jatuh di Hiroshima dan Nagasaki. 

Presiden Truman ternyata tidak berempati. Ia mengeluarkan sapu tangan dari kantongnya, seraya menyuruh Oppenheimer untuk membersihkan tangannya yang "ada darah" itu.

Presiden Truman turut menegaskan bahwa dia yang memberi perintahnya, sehingga justru aksinya yang bakal diingat orang-orang. Saat Oppenheimer keluar Ruang Oval, Presiden Truman menyebut Oppenheimer sebagai orang cengeng. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertemuan Oppenheimer dan Truman (Versi Sejarah)

Adegan antara sang ilmuwan dan presiden di film "Oppenheimer" ternyata memang terjadi di sejarah. Presiden Truman memang memanggil Oppenheimer sebagai "cry baby". 

Menurut situs Biography.com, Presiden Truman memang sesumbar bahwa Soviet tidak akan bisa punya bom atom milik mereka sendiri.

Oppenheimer juga berkata: "Pak Presiden, saya merasa ada darah di tangan saya."

Presiden Truman lantas kesal dan berkata bahwa "darahnya ada di tangan saya, biarkan saya saja yang khawatir". 

Setelahnya, Presiden Truman menambah ceritanya bahwa ia berkata ke Oppenheimer supaya jangan khawatir, sebab darah di tangannya bisa dicuci. Truman juga pernah bercerita bahwa ia menawarkan sapu tangan ke Oppenheimer untuk membersihkan tangannya. 

Pada buku biografi berjudul "Robert Oppenheimer: A Life Inside" the Center yang ditulis Ray Monk, Presiden Truman menghina Oppenheimer dengan ucapan: "Saya tidak ingin melihat anak wanita jalang itu di kantor ini lagi."

Sejarah mencatat bahwa justru prediksi Oppenheimer yang benar. Soviet dan kini Rusia sudah punya senjata nuklir mereka sendiri. Bahkan, Korea Utara juga punya senjata nuklir. 

Prediksi Oppenheimer juga tetap sasaran bahwa dibutuhkan kerja sama internasional untuk mengatur senjata nuklir yang ada. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.