Liputan6.com, Quito - Ekuador mengumumkan keadaan darurat di dua provinsi pasca krisis keamanan meningkat selama akhir pekan, menyusul pembunuhan Wali Kota Manta Agustin Intriago dan pemberontakan di sejumlah penjara di seluruh negeri.
Menurut badan urusan lembaga pemasyarakatan Ekuador, SNAI, lebih dari 90 petugas keamanan penjara saat ini disandera oleh narapidana di lima penjara berbeda di Ekuador.
Ratusan narapidana tewas terbunuh dalam beberapa tahun terakhir di Ekuador akibat bentrok antar geng di dalam penjara. Dalam beberapa hari terakhir, bentrokan telah menewaskan sedikitnya enam orang.
Advertisement
"Wali kota Manta, kota terbesar keenam di Ekuador, Agustin Intriago, tewas dalam serangan yang ditargetkan pada Minggu (23/7)," demikian pernyataan Menteri Dalam Negeri Juan Zapata seperti dilansir CNN, Selasa (25/7).
Serangan yang sama juga menewaskan seorang lainnya yang diketahui bernama Ariana Chancay dan melukai empat lainnya, termasuk dua orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan. Keduanya kini berada dalam tahanan polisi.
Manta adalah pelabuhan utama di pantai Pasifik Ekuador dan salah satu pelabuhan tuna terbesar di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, pelabuhan tersebut telah menjadi hotspot terkenal dalam perdagangan narkoba.
Terletak di Provinsi Manabi, Manta saat ini dalam keadaan darurat dan pemberlakuan jam malam selama 60 hari. Demikian pula dengan Kota Duran di Provinsi Los Rios.
Pemilu di Tengah Krisis Keamanan
Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengutuk serangan di Manta. Dia mengatakan telah memerintahkan militer untuk mengaktifkan sumber daya yang diperlukan sehingga orang yang bertanggung jawab atas kejahatan ini ditemukan dan diadili.
Intriago terpilih untuk masa jabatan kedua sebagai wali kota Manta pada Februari.
Serangan yang menyasar pejabat tinggi publik telah mengejutkan negara itu, yang akan mengadakan pemilu bulan depan di tengah meningkatnya kekerasan di tangan organisasi kriminal.
Ekuador, negara yang relatif damai hingga satu dekade lalu, telah menjadi titik transit utama rute penyelundupan kokain dari Amerika Selatan menuju Amerika Serikat, Kanada, dan Asia.
Pada Mei, Presiden Lasso menghadapi pemungutan suara pemakzulan, yang diikutinya dengan membubarkan kongres yang dipimpin oposisi dan membuka jalan untuk pemilu yang dipercepat pada 20 Agustus.
Tiga kandidat utama yang mencalonkan diri sebagai presiden, kandidat sayap kiri Luisa Gonzalez, kandidat sayap kanan Otto Sonnenholzner, dan kandidat pribumi Yaku Perez, semuanya mengutuk serangan terhadap Intriago dan bersumpah mengatasi krisis keamanan di negara tersebut.
Advertisement