Sukses

Topan Doksuri Mendarat di Fujian China, Sekolah hingga Pertokoan Tutup

Doksuri, topan kedua yang mendarat di China dalam waktu kurang dari dua minggu, akan bergerak ke utara di mana 10 provinsi diprediksi akan mengalami hujan lebat.

Liputan6.com, Beijing - Topan Doksuri mendarat di Provinsi Fujian, China, menyebabkan hujan lebat dan embusan angin kencang hingga memicu kebakaran, menumbangkan pohon, dan memaksa pabrik dan pusat perbelanjaan tutup.

Tercatat sebagai topan terkuat kedua yang mendarat di Fujian setelah Topan Meranti pada tahun 2016, Doksuri juga memaksa penutupan sekolah, bisnis, dan evakuasi pekerja dari ladang minyak dan gas lepas pantai.

Administrasi Meteorologi China (CMA) mengungkapkan bahwa pada Jumat (28/7/2023), Xiamen, Quanzhou, dan Putian mencatat curah hujan per jam melebihi 50 mm.

"Seluruh Xiamen tidak masuk kerja pagi ini," kata seorang penduduk Xiamen seperti dikutip kantor berita Reuters. "Tidak ada mobil di jalan dan pabrik serta pusat perbelanjaan tutup. Sepertinya orang takut setelah Topan Meranti."

Pemadaman listrik dan air dilaporkan terjadi di sejumlah daerah di Kota Jinjiang dan Quanzhou.

Doksuri, topan kedua yang mendarat di China dalam waktu kurang dari dua minggu, akan bergerak ke utara di mana 10 provinsi diprediksi akan mengalami hujan lebat. Topan diperkirakan akan terus bergerak ke arah barat laut dengan intensitas melemah secara bertahap.

2 dari 2 halaman

Jejak Topan Doksuri di Taiwan dan Filipina

Topan Doksuri telah meninggalkan jejak kematian dan kehancuran saat bergerak dari Filipina melintasi Taiwan selatan.

Badai menumbangkan pepohonan dan memutus aliran listrik ke lebih dari 278.000 rumah di seluruh Taiwan, mendorong pihak berwenang menutup bisnis untuk hari kedua pada Jumat dan memperingatkan angin kencang, tanah longsor, dan banjir.

Doksuri dikategorikan sebagai tingkat topan terkuat kedua oleh Biro Cuaca Taiwan.

Lebih dari 200 penerbangan domestik dan internasional ditangguhkan atau ditunda pada Jumat, sementara layanan kereta antara Taiwan selatan dan timur dihentikan.

Pada Kamis (27/7), sebuah feri tenggelam di dekat Manila, Filipina, setelah penumpang yang khawatir dengan angin kencang bergegas ke satu sisi kapal hingga menyebabkan kapal terbalik. Sedikitnya 26 orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut dan 40 lainnya berhasil diselamatkan.

Â