Sukses

Kisah Nyata Ghosts of Bakhmut: Prajurit Rusia Jadi Target Sniper

Ghosts of Bakhmut terus berupaya melawan pasukan Rusia.

Liputan6.com, Bakhmut - Selama perang Rusia-Ukraina berlangsung, muncul cerita-cerita terkait adanya unit "hantu" yang ikut bertempur. Ada yang hanya urban legend seperti Ghost of Kyiv, namun ada juga yang nyata seperti Ghost of Bakhmut. 

Sesuai namanya, Ghost of Bakhmut beroperasi di kota Bakhmut yang menjadi medan tempur melawan Rusia. Unit ini memiliki sekitar 20 prajurit. Anggota paling muda adalah prajurit berjuluk "Brit" karena ia dilatih di Inggris.

BBC mewawancara komandan unit ini yang memiliki julukan "Ghost".

"Ketika kami mulai membawa teror ke Bakhmut, kami mendapatkan nama para 'Hantu dari Bakhmut,'" ujar komandan unit itu, dilansir BBC, Senin (31/7/2023).

Sniper merupakan kemampuan andalan para Hantu dari Bakhmut ini.

"Kamu bisa sembunyi dari artileri, tetapi tidak dari seorang sniper," ujarnya.

Ghost mengaku unitnya telah membunuh 524 musuh dari Rusia, dan Ghost mengaku membunuh 76 orang dari angka tersebut.

Sebelum perang, Ghost berkata ia bekerja di pabrik. Ia tidak suka senjata, tetapi ia merasa harus angkat senjata karena Ukraina diserang Rusia.

Ketika mencari musuh, tim Ghost berangkat bersama seorang pengemudi serta "spotter" yang menarget musuh. Pengemudi akan membawa tim sedekat mungkin dengan sasaran, kemudian penembak dan spotter akan berjalan kaki menuju target.

Senjata dari Ghost adalah rifle Barrett buatan Amerika Serikat. Walau ia memiliki reputasi sebagai Hantu, ia tetap memiliki ketakutan terhadap perang.

"Tentu saya takut. Hanya orang bodoh yang tidak," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Rusia Klaim Drone Ukraina Hantam Gedung di Moskow

Drone Ukraina menghantam Moskow pada Minggu 30 Juli 2023 dini hari waktu setempat, menyebabkan satu orang terluka, kerusakan bangunan, hingga penangguhan sejumlah penerbangan di bandara Vnukovo, klaim kantor berita Rusia TASS mengutip para pejabat setempat.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebuah pesawat tak berawak Ukraina hancur di udara di atas distrik Odintsovo dan dua lainnya jatuh di Moskow, menurut TASS dikutip dari Gulf Today, Minggu (30/7/2023).

Satu orang terluka akibat ledakan di sebuah gedung, kata TASS, mengutip pejabat layanan darurat. Bandara ditutup untuk kedatangan dan keberangkatan, kata badan itu.

Walikota Sergei Sobyanin mengatakan sebelumnya dua lantai gedung perkantoran telah rusak ringan tetapi tidak ada korban, TASS melaporkan.

Pemerintah Ukraina tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Rusia mengatakan pada Senin 24 Juli 2023 bahwa pihaknya akan membalas dengan keras terhadap Ukraina setelah dua pesawat tak berawak merusak bangunan di Moskow, dengan satu serangan di dekat gedung tempat militer mengadakan briefing tentang "operasi militer khusus" di Ukraina.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov mengatakan pada saat itu akan ada lebih banyak serangan drone.