Sukses

Viral Beruang Bersantai di Jacuzzi Saat Gelombang Panas Melanda AS

California, Amerika Serikat, merupakan rumah bagi sekitar 25.000 hingga 30.000 beruang hitam.

Liputan6.com, Washington - Polisi di Burbank, California, Amerika Serikat (AS) mendapat panggilan darurat gegara seekor beruang bersantai di jacuzzi rumah warga di tengah gelombang panas yang melanda sejumlah wilayah di negara itu.

"Kami merespons laporan penampakan beruang hitam pada Jumat (28/7/2023) sekitar pukul 15.30 waktu setempat di blok 1300 Paseo Redondo," ungkap Departemen Kepolisian Burbank seperti dilansir CNN, Selasa (1/8).

Ketika petugas tiba, mereka menemukan beruang hitam itu sedang berada di jacuzzi yang terletak di bagian belakang rumah. Namun, tidak lama kemudian, hewan itu pergi dengan sendirinya. Polisi memantau situasi dengan bantuan dari Burbank Animal Shelter dan California Department of Fish and Wildlife.

Tidak ketinggalan polisi Burbank juga membagikan video menggemaskan sang beruang hitam yang terlihat sedang menyejukkan diri di dalam air.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Burbank Police Department (@burbankpolice)

Burbank berada di bawah peringatan suhu panas hingga Minggu (30/7) pukul 20.00 waktu setempat.

Menurut California Department of Fish and Wildlife, California adalah rumah bagi sekitar 25.000 hingga 30.000 beruang hitam. Polisi sendiri telah memperingatkan warga untuk menghindari mendekati hewan itu dan menutup bak sampah serta makanan demi mencegah beruang mendekati properti mereka.

Gelombang panas di AS dilaporkan telah menunjukkan tanda-tanda mereda.

2 dari 2 halaman

Ahli: Panas Membunuh

Gelombang panas mulai mencengkeram AS Barat Daya pada akhir Juni, membentang dari Texas melintasi New mexico dan Arizona hingga ke California, memicu kebakaran di sejumlah titik, termasuk di Cagar Alam Nasional Mojave pada Minggu. Panas ekstrem juga melanda AS bagian timur.

Ahli meyakini bahwa perubahan iklim telah menjadikan gelombang panas lebih panas dan berlangsung lebih lama. Rekor suhu panas di AS dilaporkan telah menewaskan puluhan orang, di mana warga paling miskin paling menderita.

"Sederhananya, panas membunuh," ungkap Profesor Kristie Ebi dari Universitas Washington seperti dikutip dari AP. "Begitu gelombang panas dimulai maka kematian dimulai dalam waktu sekitar 24 jam."

Pendingin udara atau AC, yang dulu merupakan barang mewah, kini telah menjadi penopang kelangsungan hidup. Tahun lalu, 86 kematian terkait panas di dalam ruangan terjadi di lingkungan yang tidak punya akses ke pendingin udara.

Â