Liputan6.com, Jakarta - Masalah sampah menjadi sorotan sekelompok advokat pemuda inspiratif dari Asia Tenggara. Mereka memelopori kampanye regional untuk pengurangan sampah, sebuah inisiatif yang terwujud dari 'EU-ASEAN Youth Exchange on Sustainable Urban Development' (Pertukaran Pemuda UE-ASEAN tentang Pembangunan Perkotaan Berkelanjutan) di Bangkok pada 31 Maret dan 1 April 2023.
Mengutip pernyataan tertulis dari EU Delegation to ASEAN (Delegasi Uni Eropa/UE untuk ASEAN) yang dikutip Rabu (2/8/20223), Delegasi pemuda dari kampanye regional yang didanai Uni Eropa tentang pengurangan sampah di Asia Tenggara. Menyoroti masalah pengelolaan sampah di wilayah tersebut dan memperkuat kisah nyata para aktivis muda yang membuat dampak dengan cara inovatif untuk mengatasi masalah tersebut serta meningkatkan mata pencaharian kota serta komunitas mereka sendiri.
Baca Juga
Dengan praktik terbaik dari jaringan penggerak dan penggerak muda yang semakin luas, para advokat muda berpartisipasi dalam ASEAN Mayors Forum (AMF) atau Forum Wali Kota ASEAN untuk berbagi pengetahuan dan wawasan dengan para pemimpin lokal. Mereka ambil bagian dalam diskusi meja bundar bersama Gubernur, Wali Kota, dan administrator kota lainnya, memeriksa jalan menuju keberlanjutan dari sudut pertumbuhan ekonomi inklusif, transformasi digital, kota tangguh dan aksi iklim, serta lokalisasi SDG (Sustainable Development Goals) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Advertisement
Nantinya, kunci dari diskusi tentang masalah sampah dan solusi dengan Gubernur dan Wali Kota di AMF akan dimasukkan oleh para pemuda ke dalam laporan yang akan dirilis pada bulan Agustus. Tujuannya adalah untuk mengusulkan rekomendasi konkret yang dapat menskalakan dan mereplikasi keberhasilan prakarsa yang dipimpin kaum muda di bawah kampanye.
Data yang dikumpulkan untuk laporan tersebut akan digunakan untuk menghasilkan buklet yang akan dibagikan kepada siswa SMA, untuk meningkatkan kesadaran tentang sampah makanan dan plastik serta memberikan tips penting untuk menguranginya.
Tingkat Timbulan Sampah di Asia Tenggara Meningkat
Tingkat timbulan sampah di Asia Tenggara sedang meningkat, seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dan urbanisasi.
Menurut Bank Dunia, lebih dari 31 juta ton sampah plastik dihasilkan setiap tahun di 6 dari 10 Negara Anggota ASEAN saja, sedangkan UNEP Food Waste Index 2021 (Limbah Pangan UNEP Indeks 2021) memperkirakan bahwa rata-rata limbah makanan rumah tangga per orang per tahun di kawasan tersebut mencapai 82 kg.
"Pemuda harus menjadi bagian dari kebijakan dan proses pengambilan keputusan untuk pembangunan berkelanjutan. Masa depan yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan dimulai dari generasi muda," kata Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN, Igor Driesmans seraya menekankan bahwa UE dan ASEAN menghadapi masalah urbanisasi yang serupa termasuk tantangan terkait pengelolaan limbah.
"Partisipasi mereka adalah kuncinya, dan UE berkomitmen untuk melibatkan, memberdayakan, dan menghubungkan kaum muda, baik di Eropa maupun di seluruh ASEAN," imbuh Duber Igor Driesmans.
Kampanye regional ini mendukung Youth Action Plan of the EU External Action (Rencana Aksi Pemuda dari Aksi Eksternal UE) untuk 2022-2027, sebuah peta jalan operasional untuk melibatkan dan memberdayakan pemuda dalam pembangunan berkelanjutan, kesetaraan dan perdamaian, yang selaras sempurna dengan tema AMF tahun ini, 'Mengkatalisasi Pertumbuhan Regional melalui Pembangunan Berkelanjutan di Kota-kota ASEAN'.
Â
Advertisement
Semangat Mengurangi Sampah
Mac Edsel Florendo, perwakilan kampanye dari Filipina dan salah satu pendiri Food Rescue ASEAN, mengatakan, "Masalah pengurangan limbah – dan khususnya limbah makanan – dekat dengan hati saya. Kita membutuhkan lebih banyak diskusi tentang sumber makanan yang dibuang secara sadar, sementara itu bisa digunakan untuk memberi makan orang yang menghadapi kelaparan."
"Tidak ada kata terlambat untuk mulai memikirkan cara kita membelanjakan dan mengonsumsi," imbuh Mac Edsel Florendo.Â
Alouny Senduangdeth, salah satu pendiri 2nd Hand World yang berbasis di Vientiane – pasar untuk produk bekas dan donasi – menambahkan, "Barang bekas yang dibuang sembarangan mengisi tempat pembuangan sampah dengan cepat, memberikan tekanan pada lingkungan perkotaan. Kampanye kami berfungsi sebagai platform bagi kaum muda yang bersemangat tentang pengurangan sampah untuk bersama-sama menyerukan tindakan."
Negara Uni Eropa
Uni Eropa (UE) adalah persatuan ekonomi dan politik dari 27 Negara Anggota dengan populasi 447 juta.
Bersama-sama, UE telah membangun zona stabilitas, demokrasi, dan pembangunan berkelanjutan sambil mempertahankan keanekaragaman budaya, toleransi, dan kebebasan individu. Pada tahun 2012, Uni Eropa dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian untuk memajukan tujuan perdamaian, rekonsiliasi, demokrasi dan hak asasi manusia di Eropa.
UE adalah blok perdagangan terbesar di dunia, dan sumber serta tujuan investasi asing langsung terbesar di dunia. Secara kolektif, UE dan Negara-negara Anggotanya adalah donor terbesar Official Development Assistance (ODA) atau Bantuan Pembangunan Resmi yang menyediakan lebih dari separuh ODA secara global.
27 Negara Anggota UE di antarana: Belgia, Bulgaria, Ceko, Denmark, Jerman, Estonia, Irlandia, Yunani, Spanyol, Prancis, Kroasia, Italia, Siprus, Latvia, Lituania, Luksemburg, Hongaria, Malta, Belanda, Austria, Polandia, Portugal, Rumania, Slovenia, Slovakia, Finlandia, dan Swedia.
Advertisement