Sukses

AS Undang Menteri Luar Negeri Baru China Wang Yi Berkunjung

AS mengharapkan China menerima undangannya dan perjalanan Menteri Luar Negeri China Wang Yi ke Negeri Paman Sam dapat segera terjadi.

Liputan6.com, Washington - Amerika Serikat (AS) mengundang menteri luar negeri (menlu) China yang baru Wang Yi untuk berkunjung, kurang lebih sepekan setelah dia menduduki kembali posisi tersebut. Demikian disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Matt Miller.

Dalam jumpa pers pada Selasa (1/8/2023), Miller mengonfirmasi bahwa AS memperpanjang undangan ke Wang Yi -yang sebelumnya ditujukan untuk Qin Gang yang menjabat sebagai menteri luar negeri China selama tujuh bulan terakhir. Alasan pencopotan Qin Gang tidak diungkapkan ke publik.

Ketika ditanya apakah Wang Yi menerima undangan tersebut, Miller mengatakan bahwa dia akan menunggu jawaban pemerintah China. Namun, AS mengharapkan perjalanan itu terjadi, meskipun tanggalnya belum ditetapkan. Demikian seperti dikutip dari The Hill, Kamis (3/8).

Miller mengatakan undangan itu diperpanjang pada Senin (31/7), selama pertemuan antara Asisten Menteri Luar Negeri AS Daniel Kritenbrink dan Direktur Jenderal Departemen Urusan Amerika Utara dan Oseania Kementerian Luar Negeri China Yang Tao, yang mengikuti perjalanan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke China pada Juni dan pertemuan terakhir dengan Wang Yi pada Juli di Indonesia.

Selama pertemuan pada Juni di Beijing, Blinken berbicara dengan para pemimpin China tentang mengatasi masalah bersama melalui Kelompok Kerja bersama, sambil menekankan pentingnya bekerja sama dengan China untuk mengekang produksi dan ekspor fentanil.

2 dari 2 halaman

AS Berkomitmen Terus Bekerja Sama dengan China

Miller mengatakan pada Selasa bahwa AS terus "membuat kemajuan" dalam pembicaraan terkait fentanil dengan China. Namun, belum ada "hasil nyata" apapun.

"Kami tidak pada titik membentuk kelompok kerja fentanil, seperti yang Anda ketahui telah menjadi prioritas utama kami dan kami terus menekan pihak China untuk setuju, tetapi kami merasa penting untuk melanjutkan pembicaraan," kata Miller.

"Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama atas isu-isu yang menurut kami penting."