Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) kembali akan menyelenggarakan Hassan Wirajuda Pelindungan Awards (HWPA) 2023, sebagai wujud apresiasi terhadap pihak yang memberikan dukungan dan kontribusi nyata terhadap misi pelindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
HWPA sendiri telah diadakan secara berkala sejak tahun 2015.Â
Baca Juga
Tahun ini, ajang penghargaan yang akan digelar pada Desember 2023 itu mengangkat tema "Pelindungan dari Hulu ke Hilir: Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Berbasis Teknologi."Â
Advertisement
"Kegiatan HWPA ini adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk dua tujuan, pertama untuk memberikan apresiasi kepada insan pelindungan yang telah memberikan tenaga dan pikirannya untuk memberikan pelindungan yang terbaik bagi warga negara kita yang ada di luar negeri," ujar Direktur Pelindungan WNI dan BHI Judha Nugraha dalam konferensi pers HWPA 2023 di Jakarta, Kamis (3/8/2023).Â
"Kedua, selain apresiasi, kita berharap melalui HWPA ini kita bisa memberikan inspirasi kepada seluruh stakeholders, pemangku kepentingan terhadap apa yang sudah dilakukan oleh seluruh pemenang HWPA," tambahnya.Â
Judha menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2023, ada 18.820 kasus WNI yang ditangani oleh pemerintah di mana 17.977 di antaranya telah selesai.Â
Ada pun kasus-kasus yang ditangani terkait dengan imigrasi, evakuasi, ketenagakerjaan, masalah ABK, penyanderaan, TPPO, hukuman mati dan kasus lainnya.Â
Sejumlah kasus yang menjadi perhatian pada tahun ini, papar Judha, termasuk evakuasi WNI dari Sudan, penanganan kasus online scam, kasus WNI yang diperbudak di Suriah hingga WNI overstay dan Anak Tak Terdokumentasi (ATT) di Uni Emirat Arab.Â
Tentang HWPA 2023
Acara ini akan dinilai oleh sembilan dewan juri yang diketuai oleh Andy Rachmianto, Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kemlu RI yang menjabat sejak Juni 2020.Â
Dalam kesempatan yang sama, Teguh Hendro Tjahjono selaku perwakilan dewan juri menyebutkan ada sembilan kategori penerima penghargaan yang meliputi: kepala perwakilan RI, staf perwakilan RI, mitra kerja Kemlu, mitra kerja Perwakilan RI, instansi daerah, jurnalis atau media, masyarakat madani, pelayanan publik di perwakilan RI dan tokoh peduli.Â
Proses pencalonan kandidat dibuka bagi siapapun, baik warga negara Indonesia maupun asing. Selain itu, kandidat yang dicalonkan bisa merupakan individu, kelompok, badan hukum atau instansi.Â
Calon kandidat dapat didaftarkan melalui website hwpa.kemlu.go.id atau melalui email hwpa@kemlu.go.id.
Selanjutnya, Teguh menjelaskan bahwa beberapa kriteria yang akan dinilai pada setiap kandidat adalah berdasarkan peran aktif, kontribusi signifikan hingga loyalitasnya dalam proses pelindungan WNI. Selain itu, mereka juga dipastikan telah memberikan kontribusi signifikan seperti meningkatkan kesadaran publik atau membuat inovasi di bidang pelindungan WNI.Â
Proses penjaringan kandidat penerima HWPA dimulai pada 2 Agustus hingga 15 September 2023. Kemudian, para dewan juri akan melakukan proses penjurian pada 16 September hingga 12 November 2023. Hingga akhirnya, acara penganugerahan akan diselenggarakan pada Desember 2023.Â
Â
Advertisement
Penerima HWPA Tersebar di Berbagai Kawasan
Sejak tahun 2015, ada sebanyak 155 penerima penghargaan HWPA yang terdiri dari 100 individu dan 55 entitas.Â
Rafendi Djamin, aktivis HAM yang menjadi dewan juri HWPA tahun ini menjelaskan bahwa lingkup penerima HWPA dari tahun ke tahun semakin meluas.Â
"Kalau mungkin sebelumnya banyaknya ada di Malaysia atau Timur Tengah, tapi sekarang meluas sampai ke Eropa, atau kawasan Pasifik," ujarnya.Â
Ia memaparkan bahwa jumlah penerima penghargaan yang tersebar di berbagai kawasan seperti Amerika (4 penerima), Eropa (8 penerima), Asia Selatan (4 penerima), Timur Tengah (23 penerima), Afrika (4 penerima), Asia Timur (8 penerima), Asia Tenggara (95 penerima) dan Pasifik (9 penerima).Â
Penerima HWPA Sebelumnya
Sejumlah penerima HWPAÂ sebelumnya berasal dari berbagai kalangan.Â
Pada tahun 2022, Alm. Duta Besar Ghafur Akbar Dharmaputra meraih penghargaan dalam kategori kepala perwakilan RI. Ketika itu, ia mulai menduduki jabatan Duta Besar RI di Kyiv pada bulan Januari 2022.
Tak lama menduduki pos di Kyiv, almarhum dihadapkan pada situasi konflik antara Rusia dan Ukraina. Situasi itu membuatnya harus menangani operasi evakuasi WNI ke wilayah yang lebih aman.Â
Penerima HWPA tahun 2022 lainnya adalah Hj. Mimin Mintarsih yang meraih penghargaan dalam kategori masyarakat madani. Ia merupakan WNI di Malaysia yang menaruh perhatian pada isu pendidikan anak dari para pekerja migran Indonesia (PMI).Â
Advertisement