Sukses

Penikaman di SMA Korea Selatan, Seorang Guru Jadi Korban Ditusuk

Polisi menahan tersangka serangan penusukan kedua di Korea Selatan dalam 2 hari. Seorang guru jadi korban, kendati demikian tak diketahui kondisinya.

Liputan6.com, Daejeon - Penikaman kembali terjadi di Korea Selatan (Korsel). Seorang guru jadi korban, kendati demikian tak diketahui kondisinya.

Mengutip laporan Channel News Asia (CNA), Jumat (4/8/2023), polisi Korea Selatan menahan seorang pria yang diduga menikam seorang guru sekolah menengah dengan pisau pada hari Jumat di Kota Daejeon.

Pejabat di Kantor Polisi Metropolitan Daejeon tidak segera merilis data pribadi tersangka dalam serangan Jumat pagi terhadap guru di Sekolah Menengah atau SMA Songchon, menggambarkannya hanya sebagai seorang pria berusia akhir 20-an.

Menurut polisi, tersangka menunggu guru tersebut keluar dari ruang kelas lalu menikamnya dan melarikan diri dari tempat kejadian, yang menurut pejabat, menunjukkan bahwa mereka saling mengenal.

Otoritas polisi dan pemadam kebakaran tidak merinci kondisi guru korban penikaman tersebut.

Serangan di Daejeon, sekitar 120 km selatan Seongnam, terjadi beberapa jam setelah Presiden Yoon Suk-yeol menyerukan tindakan penegakan hukum yang “sangat kuat” untuk memulihkan kepercayaan pada keselamatan publik setelah kekerasan hari Kamis, yang dia gambarkan sebagai “serangan teroris terhadap warga negara yang tidak bersalah. ”.

Penusukan tersebut terjadi setelah serangan terpisah yang tampaknya dilakukan secara acak pada Kamis 7 Agustus di mana 14 orang terluka di dekat stasiun kereta bawah tanah yang sibuk di Seongnam.

Setidaknya dua orang berada dalam kondisi yang mengancam jiwa setelah serangan hari Kamis di Seongnam, di mana sebuah mobil menabrak sejumlah pejalan kaki, lalu pengemudi keluar dan mulai menikam orang secara acak di sebuah pusat perbelanjaan yang terhubung dengan stasiun kereta bawah tanah Seohyeon di jantung sebuah pusat perbelanjaan -- kawasan rekreasi dan bisnis yang ramai.

Di antara lima orang yang terluka akibat mobil tersebut, setidaknya dua orang dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis. Di antara sembilan orang yang ditikam, delapan dirawat karena luka serius, menurut pejabat departemen pemadam kebakaran Provinsi Gyeonggi.

 

 

2 dari 4 halaman

Sehari Setelah Penikaman di Mal

Polisi sedang menginterogasi tersangka berusia 22 tahun itu. Mereka tidak mengidentifikasi tersangka atau memberikan informasi langsung tentang motif potensial.

Selama wawancara polisi, tersangka berbicara dengan tidak jelas dan mengatakan dia sedang dibuntuti oleh sumber yang tidak ditentukan, kata Park Gyeong-won, seorang pejabat di kantor polisi distrik Bundang Gyeonggi.

Tersangka membeli dua pisau yang dia gunakan dalam penikaman dari pusat perbelanjaan yang berbeda pada hari Rabu, kata Park, tetapi tidak ada bukti jelas dia merencanakan serangan itu sebelumnya.

Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan unit forensik memeriksa AK Plaza, tempat serangan itu terjadi pada Kamis. Sebuah mobil Kia putih dengan jendela depan pecah dan ban depan pecah terlihat di trotoar dekat stasiun kereta bawah tanah.

Seorang saksi bernama Hwang Hee-woon mengatakan kepada televisi YTN bahwa dia "mendengar suara dari lantai pertama yang terdengar seperti teriakan, sehingga pelanggan dan pekerja toko berkumpul di dekat eskalator lantai dua untuk melihat apa yang terjadi di bawah". 

"Tiba-tiba ada yang memberitahu kami pelaku kejahatan itu sedang naik ke lantai dua, jadi kami lari panik," ujarnya. Dia akhirnya bersembunyi di dalam ruang penyimpanan berpendingin bersama beberapa karyawan mal.

3 dari 4 halaman

Kasus Penusukan Massal Kedua di Korea Selatan, Penikaman Kedua Dalam 2 Hari

Serangan hari Kamis adalah kasus penusukan massal kedua di negara itu yang melibatkan target acak dalam sebulan.

Sebelumnya pada bulan Juli, seorang pria bersenjatakan pisau menikam setidaknya empat pejalan kaki di sebuah jalan di ibu kota, Seoul, menewaskan satu orang. Serangan senjata api jarang terjadi di Korea Selatan, yang secara ketat mengontrol kepemilikan senjata, tetapi tidak ada batasan berarti yang berlaku untuk pisau, termasuk peralatan dapur yang sering digunakan untuk menyerang.

Sementara itu, penusukan pada Jumat 4 Agustus merupakan penusukan kedua dalam dua hari.

4 dari 4 halaman

Peningkatan Patroli, Operasi Khusus Kepolisian

Polisi di Korea Selatan akan meningkatkan patroli dan operasi pencarian dan pengehentian orang-orang yang mencurigakan di jalanan setelah serangkaian serangan penikaman.

Kepala polisi nasional pada hari Jumat (4 Agustus) mengumumkan operasi khusus kepolisian, Yonhap melaporkan.

"Saya mendeklarasikan tindakan polisi khusus untuk melawan kejahatan keji sampai kecemasan masyarakat berkurang," kata Yoon Hee-keun, komisaris jenderal National Police Agency (NPA) atau Badan Kepolisian Nasional.

"Kami akan secara selektif menghentikan dan menggeledah mereka yang dicurigai memiliki senjata atau orang yang bertingkah aneh sesuai dengan prosedur hukum."

Yoon Hee-keun juga memerintahkan polisi untuk menggunakan kekuatan fisik, termasuk senjata api atau senjata bius, jika terjadi penusukan lagi, menurut laporan Yonhap.

Langkah-langkah yang ditingkatkan ini diumumkan setelah serangan penusukan kedua dalam beberapa hari.