Liputan6.com, Jakarta - Penggemar anime dikejutkan oleh kehadiran suara musik latar mirip lantunan gamelan di anime populer Bleach: Thousand-Year Blood War. Pada episode terbaru Bleach yang tayang secara internasional pada pekan lalu, seorang karakter menampilkan kekuatan yang dipadukan suara diduga alat musik khas Indonesia yakni gamelan.
Pada episode terbaru berjudul Rages at Ringside, seorang kapten Shinigami bernama Rojuro (Rose) Otoribashi mengaktifkan Bankai saat melawan musuhnya. Bankai merupakan teknik senjata terkuat para Shinigami, hanya orang-orang berbakat tinggi yang memiliki teknik tersebut.
@bleachanimation 「#卍解 『金沙羅舞踏団』」fromTVアニメ『#BLEACH 千年血戦篇』第18話 毎週土曜23:00よりテレビ東京系列ほかにて第2クール放送中!#BLEACH_anime #久保帯人 #森田成一 #黒崎一護 #死神 #滅却師 #アニメ #アニプレックス #週刊少年ジャンプ #manga #anime #ichigokurosaki #鳳橋楼十郎 ♬ オリジナル楽曲 - 【公式】TVアニメ『BLEACH 千年血戦篇』
Saat Bankai-nya aktif, senjata cambuk milik Rojuro berubah wujud menjadi sejumlah 12 sosok penari emas dengan wajah seperti kelopak bunga.
Advertisement
Nama Bankai-nya adalah Kinshara Butodan yang berarti Regu Tari Sala Emas. Para penari emas tersebut lantas menyerang musuh dengan iringan musik yang terdengar seperti gamelan Bali.
Tarian mereka memberikan halusinasi ke musuh.
Menurut situs Outlook India, pohon sala adalah tumbuhan sakral bagi umat Hindu, serta merupakan favorit Dewa Wisnu. Hal tersebut masih relevan dengan budaya Bali yang memiliki koneksi kuat dengan agama Hindu.
Kabarnya anime Bleach memang cukup sering menggunakan unsur Hindu dan Buddha.
Sejumlah netizen Indonesia di Twitter juga menyadari suara musik seperti gamelan, meski ada yang sangsi menyebut mirip orkestra.
Bleach merupakan manga populer karya Tite Kubo yang menceritakan pertempuran Shinigami melawan musuh-musuhnya yang ingin merusak keseimbangan dunia.
Manga itu dikenal sebagai manga "Big 3" di Jepang yang selevel Naruto dan One Piece.
Anime Bleach sempat hiatus sejak 2012, namun kembali berlanjut pada akhir 2022 dengan judul Bleach: Thousand-Year Blood War.
Popularitas Budaya Jepang Masih Kuat di RI
Budaya J-pop masih kuat di Indonesia di 2023 di tengah kuatnya pengaruh Hollywood dan K-pop.
Pada akhir Juli lalu, Impactnation Japan Festival 2023 yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada 29 dan 30 Juli 2023 juga diserbu para pencinta budaya Jepang di Indonesia.
Festival ini dimeriahkan performa sejumlah seniman Jepang di antaranya Flow, Kana-Boon, Yama, Cho Tokimeki Sendenbu, DJ Senna, dan Burnout Syndrome. Performa mereka membuai pengunjung.
Impactnation Japan Festival 2023 memfiturkan sejumlah area dengan daya tarik spesifik antara lain community booth, maid cafe, cosplayer booth, cosplay rental booth, rumah hantu Jepang, Japanese Bazaar, hingga kuliner Jepang.
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com pada Minggu (30/7/2023), Konseptor Utama sekaligus Owner Impactnation Japan Festival, Nugroho, bersyukur pencinta budaya Jepang di Tanah Air puas dengan pergelaran tahun ini.
“Kami Menghadirkan grup dan penyanyi favorit teman-teman komunitas, yang selama ini menemani bersama cerita anime-manga kesukaan. Ada pula berbagai experience ala Jepang dari samurai parade, cosplay, maid kafe, hingga Hanabi selama dua hari penuh,” katanya.
Impactnation Japan Festival 2023 juga dimeriahkan J-Indo Iand, DJ Anikura, Wotagei, Idol Group, Anisong Competition, serta Cosplay Competition. Tak heran festival seni ini juga jadi ajang berjejaring para komunitas pencinta anime, manga, hingga komunitas cosplay.
Advertisement
Konsep Kota di Jepang
Sementara itu, Impactnation Japan Festival 2023 menjadi ajang positif bagi generasi muda Indonesia karena memberikan informasi dan edukasi budaya Jepang melalui konten juga pertunjukan yang dikemas menarik.
“Ditambah suasana festival didesain dengan konsep area kota besar Jepang, seperti Yokohama, Kyoto, Tokyo, Osaka, Sapporo, dan Nagoya. Di sini, pencinta seni mengapresiasi traditional culture, pop culture, anime, manga, serta musik Jepang yang punya ciri khas,” urai Nugroho.
Dengan kata lain, Impactnation Japan Festival 2023 mengajak pencinta seni mempelajari beragam kebaikan dalam budaya yang diterjemahkan dalam karya musik, konten manga dan anime, hingga fashion dalam format budaya tradisional dan populer kekinian.
“Goal atau tujuan festival ini sejak awal adalah menjadi event yang memberikan apa yang teman-teman komunitas inginkan, dan mewujudkan apa yang teman-teman impikan melalui pagelaran acara,” Nugroho mengakhiri.
Konser Radwimps di Jakarta
Pada saat yang sama dengan Impactnation, band populer Jepang Radwimps juga menghibur para penonton di Senayan. Besarnya animo masyarakat membuat venue konser Radwimps Asian Tour diganti dari Basket Hall menjadi Tennis Indoor Senayan.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, para penonton antusias menunggu Radwimps dari siang hari, meski konser baru mulai jam 7 malam pada 30 Juli lalu.
Konser Radwimps berlangsung selama dua jam dan menghadirkan lagu-lagu populer seperti Sparkle, Grand Escape, Sokkenai, dan Nandemonaiya. Radwimps meraih popularitas global karena lagunya menjadi soundtrack di film-film karya Makoto Shinkai.
Ketika konser sudah nyaris dua jam, para audiens berteriak-teriak encore karena masih ingin melihat penampilan Radwimps. Band yang dipimpin Yojiro Noda pun merasa antusias dan kembali menyanyikan lagu tambahan.
Konser Radwimps di Indonesia adalah penutup dari rangkaian Asian Tour yang dimulai dari Seoul pada Juli 2023. Yojiro Noda mengaku terkejut mendengar antusiasme penonton yang hadir dan menyesal karena tidak ke Jakata lebih awal.
Penyanyi berusia 38 tahun itu tampil sangat enerjik dengan rekan-rekannya, serta meminta izin ke penonton agar boleh konser lagi di Jakarta.
View this post on Instagram
Advertisement