Sukses

Patahkan Stereotipe Wanita, Emak-emak di India Jadi Tukang Listrik

Cerita Ganga Chandel, wanita asal India mematahkan stereotipe perempuan. Pasalnya, ia ikut menggerakan banyak wanita lain di kampungnya untuk bisa melalukan banyak hal, termasuk sebagai tukang listrik.

Liputan6.com, Indore - Cerita Ganga Chandel, wanita asal India mematahkan stereotipe perempuan. Pasalnya, ia ikut menggerakan banyak wanita lain di kampungnya untuk bisa melalukan banyak hal, termasuk sebagai tukang listrik.

Ganga Chandel telah menghabiskan sebagian besar masa dewasanya sebagai pembersih di sekolah swasta. Warga Indore yang berusia 36 tahun itu harus melakukannya karena hidup dua anak dan seorang suami yang merupakan tukang becak.

Pasalnya, keluarganya membutuhkan lebih banyak uang, dikutip dari laman gaonconnection, Rabu (9/8/2023).

Sebagai seseorang yang belum pernah bersekolah, hanya itu pekerjaan yang bisa dia dapatkan. Kini, Chandel adalah seorang tukang listrik. Dia mengerjakan perkabelan dan tugas kelistrikan lainnya dengan mudah, dan menghasilkan hingga 8.000 Rupee India sebulan atau setara 1,4 juta.

“Putraku bangga padaku. Dia mendatangi saya dan memberi tahu saya bagaimana dia bisa memberi tahu semua orang bahwa ibunya adalah seorang tukang listrik, bukan pembersih sekolah,” kata Chandel kepada Gaon Connection.

Samaan Society adalah nirlaba yang berfokus pada pemberdayaan perempuan secara sosial dan memberikan keadilan hukum kepada perempuan yang menjadi korban pelecehan dan melatih mereka untuk menjadi pengemudi, mekanik, dan sekarang tukang listrik.

Chandel mendaftar untuk lokakarya pelatihan di Samaan Society pada Mei 2023.

“Kami datang dengan rencana untuk melatih perempuan menjadi tukang listrik. Kami mulai dengan pelatihan teknis mereka pada Oktober 2022. Pelatihan kami selama tiga sampai lima bulan. Sejauh ini kami telah melatih 20 wanita untuk menjadi tukang listrik,” kata Rajendra Bandhu, Pendiri & Direktur Samaan Society, kepada Gaon Connection.

“Merupakan tantangan untuk membuat perempuan mendaftar untuk ikut pelatihan. Kami menjelaskan tentang apa pelatihan itu dan bagaimana itu bisa membantu mereka. Kami meyakinkan keluarga mereka bahwa pusat pelatihan adalah lingkungan yang aman bagi para wanita untuk bekerja,” kata Bandhu.

 

2 dari 3 halaman

Keluar dari Masalah Ekonomi

Bagi banyak wanita, pelatihan adalah jalan keluar dari jalan buntu. Itu telah memberi mereka harapan bahwa mereka dapat melakukan sesuatu dengan hidup mereka. Seperti halnya Reena Kanare, 27 tahun dari Indore.

Kanare sudah menikah tapi sekarang dia terpisah dari suaminya dan tinggal bersama orang tuanya.

Perjalanan itu bukannya tanpa tantangan, kata para wanita yang ikut bergabung. Salah satunya Preeti Verma.

“Saya menghadapi skeptisisme saat pertama kali mulai bekerja sebagai tukang listrik. Ada yang bilang, bagaimana wanita bisa melakukan pekerjaan yang dilakukan pria adalah pertanyaan yang kerap terucapkan oleh banyak orang," Preeti Verma tertawa.

Verma memegang gelar B.Ed, tetapi pelatihan tiga bulannya di Samaan Society terbukti menjadi berkah baginya.

 

3 dari 3 halaman

Ikut Lokakarya Bersama Wanita Lain

Di sanalah dia belajar perdagangan tukang listrik, dan juga mendapatkan pekerjaan. Preeti yang berusia 40 tahun telah bekerja di sana sejak Mei 2023.

Ia bersama para tukang listrik perempuan terlatih lainnya juga mengikuti lokakarya pelatihan untuk melatih orang lain seperti mereka.

“Sebenarnya, gagasan tukang listrik wanita disambut baik oleh banyak wanita yang mengatakan kepada saya bahwa mereka selalu lebih bahagia melihat tukang listrik wanita pulang untuk memperbaiki peralatan mereka,” kata Verma.