Sukses

19 Bintang Kpop Termasuk New Jeans hingga NCT Tampil di Konser Penutup Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan

Saat pramuka memasuki stadion acara penutupan Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea Selatan, diberi goodie bag berisi light stick, merchandise karakter, dan photocard grup K-pop BTS yang tak bisa hadir karena sejumlah anggotanya menjalani wajib militer.

Liputan6.com, Seoul - Jambore Pramuka Dunia ke-25 telah ditutup dengan konser di Seoul setelah perjalanan 11 hari yang penuh gejolak melintasi Korea Selatan yang terkendala gelombang panas, kondisi tidak sehat, dan evakuasi akibat Topan Khanun.

"Beberapa hari terakhir tidak mudah...," kata Ahmad Alhendawi, sekretaris jenderal Organisasi Gerakan Pramuka Dunia saat upacara penutupan pada hari Jumat di stadion Piala Dunia Seoul.

"Saya sangat menyadari bahwa Anda memiliki harapan lain, bahwa impian Anda tentang Jambore ini berbeda. Saya tahu ini tidak mudah bagi Anda. Tidak ada acara lain yang menghadapi banyak tantangan dan kondisi cuaca ekstrem ini. Tapi juga, tidak ada Jambore lain dalam sejarah yang menunjukkan tekad, kreativitas, dan ketangguhan kalian para pramuka," imbuh Ahmad seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (11/8/2023).

Perdana Menteri Korea Selatan, Han Duck-soo, menyatakan penyesalan atas apa yang telah terjadi. "Saya minta maaf karena anggota pramuka menderita gelombang panas dan topan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang disebabkan oleh perubahan iklim," katanya.

Sekitar 40 ribu peserta Jambore Pramuka Dunia 2023 menyaksikan konser penutup dari rangkaian acara tersebut di Seoul, Korea Selatan pada hari Jumat.

Konser bertajuk "K-pop Super Live" berlangsung pukul 19.00 waktu setempat di Seoul World Cup Stadium. Menurut Yonhap, sebanyak 19 artis K-pop tampil termasuk NewJeans, IVE, NCT Dream, ITZY, Mamamoo, The Boyz, Kang Daniel, fromis_9, Shownu X Hyungwon, Zerobaseone, Kwon Eun-bi, Jo Yuri, P1Harmony, KARD, The New Six dan ATBO.

Dilansir Yonhap, acara ini dipandu oleh aktor Gong Myoung, Yuna ITZY serta Hyein NewJeans dan disiarkan langsung di KBS dan saluran YouTube-nya.

Saat pramuka memasuki stadion, mereka diberi goodie bag berisi light stick, merchandise karakter, dan photocard grup K-pop BTS, yang tidak dijadwalkan tampil karena beberapa anggotanya saat ini sedang mengikuti wajib militer.

Sebelum pertunjukan musik, dilaksanakan upacara penutupan selama 30 menit dan penyerahan bendera pramuka kepada perwakilan dari Polandia, tuan rumah Jambore Pramuka Dunia 2027. 

Awalnya, konser penutupan direncanakan diadakan di Jeonju World Cup Stadium, sekitar satu jam dari lokasi perkemahan, namun kemudian dipindahkan karena khawatir ancaman Topan Khanun. 

Acara pramuka tingkat dunia itu dinilai gagal dan minim persiapan. Berbagai masalah mulai dari gelombang panas ekstrem, ancaman topan hingga kurangnya fasilitas medis dan sanitasi dikeluhkan oleh para peserta Jambore.

Kendala Jambore di Korea Selatan

Jambore ini sejak awal terkendala sejumlah masalah. Hujan lebat membuat para pengintai harus mendirikan tenda dalam kondisi seperti rawa, sementara gelombang panas di lokasi perkemahan menyebabkan ratusan orang jatuh sakit, dan beberapa melaporkan kondisi sanitasi di bawah standar.

Kondisi yang menantang membuat beberapa kontingen, termasuk Inggris, menarik diri dari situs tersebut dalam beberapa hari. Sejauh ini masih belum jelas apakah perkiraan 1 juta pound sterling yang dihabiskan oleh kontingen Inggris untuk pindah lebih awal akan diganti.

Setelah itu Topan Khanun memaksa evakuasi seluruh perserta dari tempat perkemahan ke asrama di Seoul dan kota-kota pedalaman lainnya. Kegiatan Jambore berubah menjadi tur dan perayaan saat pemerintah daerah dan perusahaan bergegas menyusun rencana perjalanan dan aktivitas termasuk tur pabrik, kunjungan museum, pelajaran menari K-pop dan sesi pembuatan kue beras tradisional.

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, menginstruksikan pemerintah beberapa jam sebelum upacara penutupan untuk memberikan dukungan kepada semua peserta hingga keberangkatan mereka dari negaranya, termasuk penginapan, transportasi, dan wisata.

Menurut keterangan penyelenggara, Sabtu 12 Agustus adalah hari terakhir Jambore, tetapi upacara penutupan pada hari Jumat adalah item terakhir dalam agenda acara.​

 

 

2 dari 3 halaman

Artis K-Pop Ikut Dapat Tekanan

Konser musik tersebut dinilai sebagai salah satu upaya pemerintah Korea Selatan untuk memperbaiki citra nasional karena dianggap gagal dalam menyelenggarakan acara pramuka yang diadakan empat tahun sekali itu. 

Maka dari itu, sejumlah agensi hiburan merasa tertekan dan dipaksa mengubah jadwal artis mereka untuk tampil di acara tersebut. Selain itu, dilaporkan bahwa perusahaan-perusahaan hiburan ini memasok merchandise K-pop untuk menghibur para peserta Jambore yang kecewa.

Dispatch melaporkan, "HYBE akan mengirimkan merchandise BTS atas permintaan dari Komite Organisasi Jambore. Diketahui bahwa komite tersebut mengumpulkan 45.000 merchandise K-pop."

"Kami tidak memiliki kekuatan untuk menolak acara nasional. Kami hanya bisa mengubah jadwal kami untuk hadir," ungkap salah satu agensi, seperti dikutip laman Allkpop. 

Hal itu lantas menjadi masalah bagi para artis K-pop, yang sedang melakukan promosi, untuk mengubah jadwal mereka secara tiba-tiba. 

Sayangnya, Komite Organisasi Jamboree tampak tak menghiraukan hal itu, bahkan mengganti tanggal dan tempat acara hingga dua kali. 

"Kami membatalkan jadwal semua artis kami untuk Minggu 6 Agustus tetapi kemudian mereka tiba-tiba mengubah tanggalnya menjadi tanggal 11. Sekarang, kami sedang merapihkan jadwal kami untuk hari Jumat," kata salah satu pejabat agensi. 

"Artis-artis kami telah bekerja keras dan berusaha keras untuk menciptakan satu album. Jika mereka mengubah lokasi acara dan tanggalnya dua kali, maka jadwal kami menjadi berantakan," ujar yang lain. 

 

3 dari 3 halaman

Para Artis Tak Dibayar?

Selain jadwal dan lokasi acara, para agensi itu juga khawatir bahwa artis mereka akan tampil secara cuma-cuma. 

Seorang pejabat dari Entertainment Agency D mengatakan, "Biaya untuk riasan dan rambut bagi para artis melebihi 10 juta won, tetapi tidak ada pembicaraan tentang jaminan atau pembayaran, sehingga sulit bagi kami untuk membentuk tim untuk acara Jambore". 

Video Terkini