Liputan6.com, Lublin - Hampir 14.000 orang yang tinggal di Kota Lublin di sebelah timur Polandia, telah dievakuasi setelah bom yang tidak meledak ditemukan di kota tersebut.
Pihak berwenang pada Kamis (10/8) mengatakan pada penduduk untuk meninggalkan rumah mereka pada Jumat antara pukul 7 pagi dan 11 siang waktu setempat guna menuju titik pertemuan, menurut kantor berita pemerintah PAP seperti dikutip dari Antara, Sabtu (12/8/2023).
Baca Juga
Seorang perwakilan kantor walikota mengatakan bahwa bus-bus akan diatur untuk membawa pengungsi ke stadion lokal, serta pengaturan khusus telah dibuat untuk orang cacat dan mereka yang membutuhkan perawatan.
Advertisement
Kantor walikota mengatakan bahwa bagian kota yang terkena dampak akan sepenuhnya ditutup untuk lalu lintas dari pukul 11:30 siang waktu setempat pada Jumat dan angkutan umum akan dialihkan.
"Semua unit kami siaga dan bekerja sama dengan polisi dan tentara, serta pemadam kebakaran, semua layanan yang bertanggung jawab atas seluruh proses pengamanan dan pembuangan persenjataan," kata wali kota Lublin Krzysztof Zuk dalam konferensi pers.
Ia menambahkan bahwa situasi "sepenuhnya telah dikendalikan."
Seorang pekerja bangunan pada Kamis (10/8) menemukan bom pada saat melakukan pekerjaan penggalian dan kemudian area tersebut ditutup oleh polisi, serta kemudian ahli penjinak bom tentara dipanggil.
Bom yang tidak meledak tersebut ditemukan di lokasi pabrik pesawat pra-Perang Dunia Kedua. Saat perang, lokasi tersebut digunakan sebagai tawanan perang dan kamp kerja paksa.
Â
Bom Nyaris 1 Ton Ditemukan Dekat Istana Kamboja, Penjinak Dikerahkan
Hampir serupa seperti di Polandia; pasukan penjinak bom Kamboja dipanggil pada Kamis 5 Mei 2022 untuk mengeluarkan bahan peledak buatan AS seberat 2.000 pon atau 907 kg yang ditemukan di dasar sungai di seberang Istana Kerajaan di ibu kota Phnom Penh, kata seorang pejabat terkait.
Bom AN-M66 - berisi lebih dari 500 kilogram bahan peledak - ditemukan selama pekerjaan pengerukan dan pembersihan di titik pertemuan Sungai Mekong dan Tonle Sap, kata Cambodian Mine Action Centre.
“Jika bom ini meledak, itu bisa menyebabkan kerusakan besar pada hotel, rumah, atau bahkan Istana Kerajaan. Ini sangat beruntung untuk Kamboja bisa ditemukan," kata Direktur Jenderal Heng Ratana di Facebook seperti dikutip dari Dawn.com, Jumat (6/5/2022).
Advertisement