Sukses

Kongres Diaspora Indonesia Ke-7 Dibuka dengan Deklarasi 7 Bahasa

Kongres Diaspora Indonesia ketujuh digelar di Senayan City, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - 7th Congress of Indonesian Diaspora (CID-7) digelar di Jakarta, Sabtu (12/8/2023). Kongres ini mengundang para diaspora Indonesia di seluruh negara, secara langsung dan virtual. 

Pada pembukaan Kongres Diaspora ketujuh ini, ada tujuh diaspora Indonesia membacakan deklarasi Diaspora Indonesia menggunakan tujuh bahasa. 

 Pembaca pertama adalah Evi Siregar, diaspora Indonesia yang berada di Meksiko. Ia membacakan deklarasi dengan bahasa Meksiko.

Chairman Board of Trustee IDN Global Dino Patti Djalal menjelaskan bahwa konsep diaspora sangat luas dan mencakup orang-orang Indonesia yang memberikan kontribusi di dalam maupun luar negeri. 

"Diaspora itu adalah semua orang yang berdarah dan berbudaya dan berkarya untuk Indonesia yang berada di luar negeri tapi juga termasuk yang tadinya di luar negeri masuk kembali ke Indonesia, kecuali tentara atau diplomat," jelas Dino Patti Djalal pada kongres yang digelar di Senayan City tersebut.

"Ini adalah definisi konseptual sewaktu kita menggagas Kongres Diaspora Indonesia," ia menambahkan. 

Dino juga menyorot salah satu diaspora yang kembali ke Indonesia, yakni Bambang Susantono yang merupakan Kepala Otorita IKN. Ternyata, dulu Bambang tidak menerima gaji ketika baru awal-awal kembali.

"Sempat gak digaji 11 bulan untuk membangun IKN," ungkap Dino. 

Diaspora dan Indonesia 2045

<p>President IDN Global Kartini Sarsilaningsih di acara Congress of Indonesian Diaspora 7. Dok: YouTube Diaspora Indonesia</p>

President IDN Global Kartini Sarsilaningsih berkata diaspora Indonesia harus menjadi bagian dari kemajuan Indonesia, terutama dalam konteks Indonesia 2045.

Wanita yang akrab disapa "Bu Nining" itu bahkan berkata diaspora bisa berada di garis depan dalam mempromosikan kemajuan Indonesia, sebab para diaspora berinteraksi langsung dengan orang-orang di luar negeri.

"Pada saat ini, Indonesia sedang menyongsong usia emasnya yang akan jatuh pada tahun 2045 dan menetapkan berbagai sasaran yang tujuan utamanya adalah memposisikan Indonesia sebagai bangsa yang besar, bermartabat, dan dihormati bangsa-bangsa lain di dunia. Adakah diaspora menjadi bagian dari upaya itu? Tentu saja, ya dan harus. Bahkan kalau perlu berada di garis depan," tegas Nining.

 

2 dari 3 halaman

Kongres ke-7 Diaspora Indonesia Siapkan Dukungan Proyek IKN Nusantara

Sebelumnya dilaporkan, berbagai dukungan terus mengalir mendukung megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Kali ini datang dari Indonesian Diaspora Network (IDN) Global yang siap me membawa citra positif bangsa (Nation Branding) IKN ke mata dunia.

Presiden IDN Global Kartini Sarsilaningsih telah menjelaskan, dukungan Diaspora kepada IKN merupakan salah satu pembahasan dalam agenda kongres ke-7 yang berlangsung di Senayan City, Jakarta.

"Pembangunan IKN itu dalam pandangan kami adalah sebuah proyek nasional yang akan mengangkat nation branding Indonesia," kata Kartini saat jumpa pers di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (10/9).

Dukungan IKN nanti akan dilakukan lewat kerja kolektif para diaspora Indonesia yang tersebar di seluruh dunia. Dengan posisi mereka yang strategis untuk berinteraksi dengan komunitas internasional.

"Sehingga kami sangat bersemangat dan ingin ikut serta dalam barisan pembangunannya," ujarnya.

elain itu, Kartini selaku Diaspora yang tinggal di Qatar, juga menjelaskan peranan penting Diaspora Indonesia dalam mensosialisasikan program pemerintah yang berkaitan dengan nation branding.

"Karena kami tinggal dan menetap di luar negeri jadi kami adalah wajah-wajah Indonesia di luar negeri. Karenanya kami berinisiatif untuk juga mengangkat tema ini dan elemen bangsa dan pemerintah untuk sama-sama memikirkan betapa pentingnya nation branding," jelasnya.

3 dari 3 halaman

Wonderful Indonesia

Nation branding nanti selain mengenalkan proyek IKN, ada juga fokus dukungan Diaspora dalam kongres ke-7 ini adalah “Wonderful Indonesia” dan “Spice Up the World” yang diusung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Ini suatu yang harus kita pikirkan bersama bagaimana bangsa Indonesia mau dilihat oleh masyarakat internasional, siapakah kita bagaimana kah kita," tuturnya.

Pada kesempatan ini, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi turut menyambut dukungan dari IDN dengan misi besar nation branding untuk mengenalkan IKN ke mata dunia.

"IKN itu mega proyek yang tengah dilaksanakan pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara. IkN itu mengenai investasi, knowledge dan network, tidak hanya membangun sebuah kota," kata Ali.

Menurutnya, pembangunan IKN kedepan bisa merubah Indonesia menjadi negara maju dengan memanfaatkan bonus demografi, teknologi, sampai luasnya pulau Kalimantan. Sehingga di tahun 2045 bisa menjadi generator ekonomi yang membangun konektivitas antar provinsi.

"Kami sampai saat ini sudah ada 11 negara termasuk indonesia dengan angka 260 perusahaan lebih tertarik berinvestasi ke Indonesia. Jadi kami melihat ini momentum," tuturnya.