Sukses

Selain Dentuman di Sumenep, Ini 3 Suara Misterius Ini Pernah Hebohkan Dunia

Warga di Kabupaten Sumenep, Madura dibikin heboh setelah mendengar suara dentuman misterius yang berasal dari dalam perut bumi. Suara tersebut dikabarkan seperti suara ketukan dalam tanah.

Liputan6.com, Sumenep - Warga di Kabupaten Sumenep, Madura dibikin heboh setelah mendengar suara dentuman misterius yang berasal dari dalam perut bumi. Suara tersebut dikabarkan seperti suara ketukan dalam tanah.

“Tadi pagi warga heboh karena bunyi mirip ketukan atau seperti orang menggali sumur, makin keras terdengar. Sehingga warga sekitar panik,” ujar seorang warga mengutip dari Merdeka.com.

Suara dentuman tersebut bahkan membuat Polres Sumenep mengungsikan lima kepala keluarga (KK) di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng.

Beberapa ahli Geologi hingga BMKG telah mengunjungi lokasi untuk menyelidiki asal suara tersebut. Dosen Geofisika ITS Amien Widodo pihaknya menduga adanya kemungkinan penyebab suara dentuman Sumenep berasal dari keberadaan gua atau rongga di bawah tanah. Pasalnya, karakteristik tanah di desa tersebut diketahui banyak ditemukan batuan kapur.

Selain itu, penyebabnya juga diduga bisa dikarenakan adanya material yang saling berbenturan di dalam rongga. Alhasil, bisa menimbulkan bunyi seperti ketukan yang saat ini membuat geger warga.

Misteri suara aneh bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, hal ini pernah dialami oleh warga di negara lain. Dikutip dari berbagai sumber, Senin (14/8/2023) berikut 3 suara aneh seperti suara dentuman Sumenep:

1. Suara Misterius di Amerika

Bunyi misterius yang mirip tiupan sangkakala atau terompet itu datang di siang hari, juga tengah malam. Dari mana asalnya, belum diketahui. Video-video merekam kemunculannya di belahan dunia berbeda: Kanada, Ukraina, Amerika Serikat, Jerman, dan Belarus selama hampir 1 dekade.

Video pertama suara mengerikan itu diunggah ke YouTube pada 2008. Seorang user tanpa nama suara memposting bunyi memekakkan telinga di sebuah pemukiman yang diyakini berada di AS.

Kimberly Wookey dari Terrace, British Columbia, Kanada, kali pertama merekam suara 'alien' tersebut pada Juni 2013. Kemudian, ia kerap merekam fenomena tersebut, dan yang terakhir 7 Mei 2015.

"Pada 29 Agustus 2013 pagi, sekitar pukul 07.30, aku dibangunkan oleh suara-suara mengerikan," kata dia seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa, 26 Mei 2015.

"Aku sontak bangkit dari tempat tidur, menyadari itu adalah suara yang sama dengan yang pernah kudengar sebelumnya. Aku langsung mencari kamera dan merekamnya."

Saat Kimberly ke ruang tamu, ia menemukan putranya yang saat itu baru berusia 7 tahun terjaga. Bocah yang takut itu bertanya-tanya apa yang sedang terjadi, sebab, suara itu membangunkannya dan membuat jendela bergetar hebat.

Saat mengunggah video tersebut ke dunia maya dan mengecek laman Facebook-nya, ia mengetahui bahwa para tetangganya, bahkan di tempat yang jauh, juga mendengar hal senada.

 

2 dari 3 halaman

2. Dentuman Misterius di Langit Batam

Dentuman misterius lainnya seperti yang terjadi di Sumenep juga pernah terdengar di langit Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Peristiwa ini dilaporkan oleh Batamnews.co.id pada 29 Januari 2018 sekitar pukul 11.40 WIB. Namun, sejauh ini, belum diketahui asal-usul suara ledakan tersebut.

Berdasarkan pantauan Batamnews.co.id, sejumlah warga di kawasan Nagoya dan Jodoh yang mendengar suara jelas itu langsung berhamburan.

"Suara apa itu, seperti suara bom," ucap seorang warga Batam sembari keluar dari kedai kopi di kawasan Jodoh.

Suara misterius itu berlangsung hanya beberapa detik dan hilang. Seorang polisi tampak sibuk melihat-lihat di sekitar saat acara di sebuah hotel di kawasan Harbour Bay.

Fenomena dentuman misterius itu belum terjawab. Namun, sejumlah warga Batam mengaku sudah pernah mendengar suara itu selama beberapa kali dalam rentang waktu satu bulan.

Dentuman itu terdengar jelas di kawasan Batu Ampar, Bengkong, dan sekitarnya.

 

3 dari 3 halaman

3. Suara Terompet di Belgia

Kalau di Sumenep ada, di Ghent, Belgia juga ada. Kepanikan saat itu melanda ketika bunyi terompet berbunyi nyaring di tengah badai. Tiga perempat penduduknya bergegas keluar rumah, berlutut di jalan-jalan, menangkupkan telapak tangan, berdoa dengan tubuh gemetar.

Namun, tak ada apapun yang terjadi. Kiamat tak jadi datang. Orang-orang tak tahu, apa yang dikira sebagai suara 'sangkakala ketujuh', ternyata terompet milik para serdadu resimen kavaleri yang ditiup angin kencang.

Di pesisir Belgia, suara itu dijuluki 'mistpouffers'; di delta Sungai Gangga dan Teluk Bengala akrab disebut 'Bansal guns'. Sejarah mencatat, bunyi itu dilaporkan terdengar sejak tahun 1870 – kala bahan peledak dan meriam belum ada di wilayah tersebut dan pistol jumlahnya baru hitungan jari.

Di Italia, suara itu disebut 'brontidi' -- atau berarti mirip suara petir. Dan oleh penduduk Harami di Shikoku, Jepang, itu dikenal sebagai 'yan'.

"Apa yang sesungguhnya jadi penyebabnya adalah tantangan menarik (untuk dipecahkan). Apapun itu," kata ahli gempa, David Hill, ilmuwan emeritus di Badan Survei Geologi AS (USGS) di Menlo Park, California, seperti dikutip dari situs sains, LiveScience.