Sukses

Federasi Catur Internasional Larang Perempuan Transgender Kompetisi di Kategori Wanita hingga Cabut Gelar Pemenang

Federasi Catur Internasional atau FIDE, badan pengatur permainan catur, telah memperbarui aturannya untuk sementara. Mereka melarang wanita transgender untuk ikut berkompetisi dalam acara-acara wanita sambil menunggu analisis lebih lanjut.

Liputan6.com, Paris - The International Chess Federation (FIDE) atau Federasi Catur Internasional, telah memperbarui aturannya untuk sementara. Mereka melarang perempuan transgender untuk ikut berkompetisi dalam acara-acara kategori perempuan sambil menunggu analisis lebih lanjut.

Mengutip dari UPI, Jumat (18/8/2023), organisasi yang dikenal dengan singkatan bahasa Prancisnya, FIDE, diam-diam memperbarui panduannya minggu ini dengan menyatakan bahwa seorang pemain yang telah mengubah gender mereka dari pria menjadi wanita "tidak berhak untuk berpartisipasi dalam acara resmi FIDE untuk perempuan hingga keputusan lebih lanjut diambil."

"Keputusan tersebut harus didasarkan pada analisis lebih lanjut dan akan diambil oleh Dewan FIDE sesegera mungkin, tidak lebih dari periode dua tahun. Tidak ada batasan untuk bermain di kategori terbuka bagi seseorang yang telah mengubah gender," demikian bunyi panduan tersebut.

Panduan tersebut juga mencatat bahwa seorang pemain yang memegang gelar perempuan apapun tetapi gender mereka telah berubah menjadi pria akan kehilangan gelar-gelar tersebut, yang akan diperbarui jika orang tersebut mengubah kembali gender mereka. Pemain yang mengubah gender mereka dari pria menjadi perempuan dapat mempertahankan gelar-gelar mereka.

FIDE juga menyatakan bahwa mereka memiliki hak untuk "menginformasikan kepada para penyelenggara dan pihak terkait lainnya" tentang perubahan gender seorang pemain untuk mencegah pemain-pemain "dari pendaftaran ilegal yang mungkin ada dalam turnamen."

"FIDE mengakui bahwa ini adalah isu berkembang dalam catur dan selain regulasi teknis tentang peraturan transgender, kebijakan lebih lanjut mungkin perlu berkembang di masa depan sesuai dengan bukti penelitian," bunyi panduan tersebut.

 

2 dari 2 halaman

Peraturan Ini Picu Tanda Tanya

Larangan ini memunculkan pertanyaan mengapa kompetisi dipisahkan berdasarkan gender?

The Center for Trans Equality mengatakan dalam pernyataan yang diposting di platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, bahwa: kebijakan baru ini "mengandalkan gagasan anti-trans yang tidak berpengetahuan" dan "merendahkan wanita cis, wanita trans, dan permainan itu sendiri."

"Ini mengimplikasikan bahwa pria secara strategis lebih baik," kata Richard Pringle, seorang profesor sosiologi di Universitas Monash di Australia kepada The Washington Post. "Ini bukan hanya bersifat transphobic, tetapi juga anti-feminis."

Pringle menambahkan bahwa larangan ini "mungkin merupakan keputusan politik daripada masalah keadilan.

Video Terkini