Sukses

Seperti Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Ini 3 Insiden Serupa Versi Luar Negeri

Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro Rio berharap, kasus bayi tertukar yang dialami oleh Siti Mauliah dapat segera terungkap.

Liputan6.com, Bogor - Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro Rio berharap, kasus bayi tertukar yang dialami oleh Siti Mauliah dapat segera terungkap.

Menurut Rio, hal ini menyusul pasien B yang diduga bayinya tertukar dengan bayi Siti Mauliah akan menjalani tes DNA.

Menurut Rio, pada kasus ini, pihaknya mengedepankan unsur kemanusiaan dibandingkan dengan kemungkinan tindak pidana yang dilakukan oleh pihak rumah sakit (RS) Sentosa, Kemang, Bogor, Jawa Barat.

Sejauh ini, kata Rio, pihaknya telah memeriksa sebanyak sembilan saksi dalam menulusuri aduan orangtua asal Ciseeng, Bogor, Siti Mauliah (37) yang mengaku bayinya tertukar saat melahirkan di rumah sakit. Sembilan saksi tersebut berasal dari pihak rumah sakit hingga keluarga Siti Mauliah.

Sebelumnya, pasangan orangtua asal Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Siti Mauliah (37) dan Muhamad Tabrani (52) melapor ke unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor setelah mengetahui anaknya tertukar di rumah sakit (RS) sejak lahir.

Peristiwa bayi tertukar ini bermula ketika Siti Mauliah melahirkan dengan operasi caesar di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor pada 18 Juli 2022. Saat itu, Siti masih menyusui bayi yang ia lahirkan.

Insiden bayi tertukar semacam ini bukan kali pertama terjadi. Ada tiga kasus serupa yang terjadi, dikutip dari beberapa sumber, Senin (21/8/2023) berikut selengkapnya:

 

2 dari 4 halaman

1. Bayi Tertukar 70 Tahun Lalu di RS Kanada

Rumah Sakit Sault Area di Kanada belum lama ini harus menghadapi gugatan US$ 8 juta atau setara Rp122 Miliar setelah dua pria mengatakan bahwa mereka tertukar saat lahir lebih dari 70 tahun yang lalu.

Peristiwa ini kemudian menyebabkan masing-masing individu merasa sakit dan menderita.

Gugatan itu diajukan Juni 2023 oleh dua pria yang berusia 71 tahun. Dua pria ini lahir pada tanggal yang sama, dan mengklaim tes DNA baru-baru ini telah membuktikan bahwa mereka masing-masing pulang dengan orang tua yang salah di tahun 1952.

Tiap orang masing-masing menuntut US$ 4 juta dalam gugatan bersama terhadap terdakwa Rumah Sakit Sault Area dan seorang perawat yang tidak disebutkan namanya yang disebut dalam pengajuan sebagai Jane Doe.

Pengacara mereka, Andre Bourdon dari Girones Bourdon Kelly Lawyers yang berbasis di Timmins, mengatakan kliennya tertarik untuk berbicara secara terbuka tentang hal ini tapi belum siap.

Rumah Sakit Sault Area belum mengajukan pernyataan pembelaan, dan tidak satu pun tuduhan yang terkandung dalam klaim tersebut telah diuji di pengadilan.

 

3 dari 4 halaman

2. Insiden Bayi Tertukar di Korea Selatan 40 Tahun Silam

Orang tua di Korea yang membesarkan putri mereka selama lebih dari 40 tahun tidak menyadari bahwa anak mereka telah ditukar saat lahir.

Insiden ini terjadi di bangsal bersalin rumah sakit kebidanan dan kandungan.

Pengadilan Distrik Seoul Barat baru-baru ini memenangkan penggugat dalam gugatan yang diajukan oleh keluarga – ayah, ibu, dan anak perempuan – terhadap kepala rumah sakit kebidanan dan ginekologi di Suwon, Provinsi Gyeonggi.

Pasalnya, mereka menukar bayi saat lahir dengan beberapa bayi baru lahir lainnya pada tahun 1980.

Pengadilan memerintahkan rumah sakit untuk memberi kompensasi kepada tiga anggota keluarga masing-masing sebesar 50 juta won ($38.138) dengan total 150 juta won.

 

4 dari 4 halaman

3. Bayi Tertukar di Bangsal RS Bulgaria

Bayi yang ditukar di Rumah Sakit Umum Sheynovo, Bulgaria sekarang bersama orang tua kandung mereka, demikian laporan dari Nova TV.

Menteri Kesehatan Asen Medzhidiev membenarkan bahwa anak-anak tersebut sudah dikembalikan ke keluarga mereka, dikutip dari laman novinite.com.

“Saya kira ini terjadi kemarin. Saya sangat senang masalah ini sudah selesai,” ujarnya.

Namun, menteri tidak merinci apakah pertukaran itu dilakukan dengan penyelesaian di luar pengadilan atau tidak.

Kasus pertukaran ini diketahui terjadi pada akhir Desember, dan rumah sakit mengkonfirmasi bahwa telah terjadi kesalahan di bangsal bersalin.