Sukses

Aturan WFH Guna Atasi Polusi Jakarta Jadi Sorotan Negara Tetangga

Aturan WFH bagi ASN untuk mengatasi masalah polusi rupanya jadi sorotan media negara tetangga yaitu Malaysia.

Liputan6.com, Jakarta - Suasana Balai Kota DKI Jakarta tampak sepi pada hari pertama penerapan kebijakan bekerja di kantor (work from office/WFO) sebanyak 50 persen dan sisanya di rumah (work from home/WFH), Senin.

Sejumlah ruangan di Balai Kota, seperti di ruangan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta terlihat sepi dari biasanya, sejumlah kursi tampak kosong, sementara di sisi lain ada sejumlah pegawai yang melakukan rapat secara virtual (zoom meeting).

"Hari pertama sebagai ASN ikut kebijakan pimpinan ketika dijadwalkan WFO (kerja di kantor) atau WFH. Kalau di perangkat daerah saya, aturannya selang-seling. Terus kalau rapat ya secara virtual semuanya ikut," kata salah satu aparatur sipil negara (ASN) Pemprov DKI Shendy Adam, saat ditemui di ruangan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta dikutip dari Antara, Senin (21/8/2023).

Aturan WFH bagi ASN untuk mengatasi masalah polusi rupanya jadi sorotan media negara tetangga yaitu Malaysia.

Thestar.com misalnya, media itu menulis judul: Indonesian capital Jakarta opts for remote working, learning to curb pollution and beat the smog.

Thestar.com menulis bahwa pemerintah Jakarta memberlakukan kerja jarak jauh untuk pegawai kota dan pembelajaran bagi siswa menjelang KTT Asean pada bulan September, sebuah langkah yang bertujuan untuk mengekang polusi udara parah yang mencekik kota dalam beberapa bulan terakhir.

"Jakarta secara konsisten menempati peringkat di antara 10 kota paling tercemar secara global sejak Mei, menurut data yang dikumpulkan oleh perusahaan teknologi kualitas udara Swiss, IQAir," tulis media tersebut.

"Pihak berwenang sebagian besar menyalahkan polusi udara yang memburuk pada musim kemarau yang berkepanjangan, yang memperburuk polusi dari kendaraan bermotor dan kegiatan industri."

 

2 dari 2 halaman

Laporan Media Malaysia Lainnya

Sementara itu, theedgemalaysia.com menulis bahwa Setengah dari pegawai negeri akan bekerja dari rumah mulai Senin (21 Agustus), sebelum 75% dari mereka akan melakukannya mulai bulan depan hingga 21 Oktober.

"Kabut asap yang mencekik Jakarta mengancam akan membayangi KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara yang akan digelar pada 5-7 September mendatang."

"Para pekerja akan dipantau untuk memastikan mereka tidak meninggalkan rumah mereka jika tidak perlu."

"Kota yang dihuni lebih dari 10 juta orang ini telah mengalami polusi udara pada tingkat yang tidak sehat dalam beberapa minggu terakhir, dengan IQAir baru-baru ini memeringkatnya sebagai kota paling tercemar di dunia."