Sukses

24 Agustus 2008: Pesawat Iran Aseman Airlines Jatuh Saat Pendaratan Darurat, 65 Orang Tewas

65 penumpang tewas ketika Iran Aseman Airlines Flight 6895 mengalami kecelakaan saat melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Manas di Bishkek, Kirgistan.

Liputan6.com, Bishkek - 65 penumpang tewas ketika Iran Aseman Airlines Flight 6895 mengalami kecelakaan saat melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Manas di Bishkek, Kirgistan, pada 24 Agustus 2008.

Ini merupakan kecelakaan yang disebabkan oleh masalah teknis.

Kala itu, Boeing 737 sedang menuju ibu kota Iran, Teheran, ketika pesawat jatuh pada hari Minggu dekat Bandara Internasional Manas di Bishkek, kata pejabat pemerintah. Ada sekitar 25 orang selamat dari kecelakaan pesawat tersebut.

"Awak pesawat melaporkan gangguan teknis hanya lima menit setelah penerbangan dimulai, dan pesawat tersebut jatuh segera setelah berputar kembali menuju bandara," ujar Menteri Transportasi dan Komunikasi Nurlan Salaimanov.

Merangkum dari CBS News, pesawat itu meledak menjadi api setelah menghantam lapangan sekitar tujuh mil di luar bandara. Para korban selamat mengatakan mereka harus menendang pintu keluar belakang untuk dapat naik ke tempat yang aman dari pesawat yang penuh asap.

Juru bicara pemerintah, Roza Daudova, mengatakan bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh hilangnya tekanan kabin, tetapi ia tidak memberikan teori tentang penyebab dekompresi tersebut. 

Pekerja darurat pun menyisir puing-puing pesawat penumpang itu pada Senin 25 Agustus 2008.

Pesawat ini milik perusahaan Kirgistan, Itek Air, yang dilarang beroperasi di wilayah udara Uni Eropa karena ketidakpatuhan terhadap standar keselamatan dan penerbangan.

Sebuah pangkalan udara Amerika Serikat di bekas republik Soviet Kirgistan mendukung operasi di Afghanistan yang terdekat, tetapi Salaimanov menyingkirkan kemungkinan teroris sebagai penyebab kecelakaan.

"Tidak diragukan lagi, ini bukan tindakan teroris," kata Salaimanov kepada para wartawan.

 

2 dari 3 halaman

Banyaknya Informasi dari Berbagai Sumber

Pesawat tersebut membawa 83 penumpang termasuk anggota tim olahraga sekolah menengah bersama dengan 6 awak pesawat dan seorang pejabat penerbangan.

Salaimanov mengatakan 25 orang selamat dari kecelakaan tersebut, 11 orang Iran, dan 14 warga Kirgistan. Termasuk seluruh kru pesawat. 22 orang sedang dirawat di rumah sakit Bishkek dan tiga orang pulang tanpa cedera serius.

Ia juga menambahkan bahwa penumpang termasuk tim bola basket dari sekolah menengah di Bishkek. Tetapi penasihat presiden, Tokon Mamytov, mengatakan bahwa para atlet adalah pemain voli, bukan bola basket.

Sebelumnya, ada juga Daudova yang mengatakan bahwa ada 68 orang tewas dan hanya 22 orang yang selamat.

Ia menyampaikan bahwa penumpang termasuk 24 warga Kirgistan, 52 orang Iran, tiga orang Kazakhstan, dua orang Kanada, satu warga Turki, dan satu warga Tiongkok.

 

3 dari 3 halaman

Pengakuan dari Korban Selamat

Sumber informasi lainnya dari warga Iran, Ali Hazemi, mengatakan bahwa sesaat setelah pesawat lepas landas, pilot mengumumkan bahwa pesawat akan kembali ke Bishkek karena kerusakan mesin. 

Setelah pesawat berputar, pesawat tersebut langsung menukik dan jatuh dalam hitungan menit.

"Saya merasakan hembusan udara panas menyapu seluruh tubuh saya dan bau terbakar yang mengerikan," kata Hazemi (39) yang sedang dirawat di rumah sakit Bishkek. 

"Saya segera membuka sabuk pengaman dan jatuh ke lantai. Udara di sana lebih dingin dan kami bisa bernapas," lanjutnya.

Hazemi mendapati dirinya di luar setelah penumpang lain berhasil menendang pintu keluar belakang. Kemudian dia kembali ke pesawat yang terbakar untuk menyelamatkan dua adik perempuannya. "Saya tidak bisa percaya saya selamat. Ini adalah mukjizat."

Pihak berwenang darurat telah mengambil dua perekam penerbangan (black box) dan penyelidik sedang berusaha menentukan penyebab kecelakaan tersebut.

Kirgistan adalah negara miskin dan berbukit di sebelah barat Tiongkok. Bishkek, ibu kota dan kota terbesar, memiliki populasi sekitar 1 juta orang dan terletak di bagian utara negara Asia Tengah tersebut.