Sukses

Penembakan di Universitas North Carolina Tewaskan 1 Orang, 1 Tersangka Ditangkap

Masih terlalu dini untuk mengetahui motif penembakan tersebut, kata Kepala Polisi UNC Brian James.

Liputan6.com, Chapel Hill - Penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini melanda sebuah universitas.

"Seorang tersangka ditahan setelah penembakan di University of North Carolina (UNC) atau Universitas North Carolina di Chapel Hill pada Senin 28 Agustus 2023 sore, yang menyebabkan seorang anggota fakultas tewas dan mendorong mahasiswa dan lainnya untuk berlindung di tempat selama berjam-jam saat polisi mencari pria bersenjata tersebut," kata pejabat sekolah seperti dikutip dari CNN, Selasa (29/8.2023).

Penembakan dilaporkan terjadi pada pukul 13.02 ET di Laboratorium Caudill di kampus, dan seorang tersangka ditahan tak lama setelah pukul 14.30, kata Rektor Kevin Guskiewicz pada konferensi pers Senin malam.

Nama dosen dan tersangka tidak segera diumumkan. Masih terlalu dini untuk mengetahui motif penembakan tersebut, kata Kepala Polisi UNC Brian James.

"Kami benar-benar ingin mengetahui 'mengapa' kasus ini dan apa penyebabnya," kata James.

Senjata yang digunakan dalam penembakan itu belum ditemukan, tambah James.

James mengatakan tidak jelas apakah korban dan penyerang saling kenal.

"Mudah-mudahan hal itu bisa terungkap melalui investigasi terhadap tersangka dan saksi-saksi yang ada,” kata James.

Pembunuhan ini "menghancurkan dan penembakan merusak kepercayaan dan keamanan yang sering kita anggap remeh di komunitas kampus. Kami akan berupaya membangun kembali rasa percaya dan aman dalam komunitas kami," kata Guskiewicz.

Pihak kampus telah mengeluarkan peringatan kepada siswa yang meminta mereka untuk berlindung di tempat sekitar pukul 13.00 siang, kemudian menambahkan bahwa seorang tersangka masih buron. Universitas kemudian mengeluarkan pernyataan "semua aman" sesaat sebelum pukul 16.15.

 

2 dari 2 halaman

Kendaraan Polisi

Video dari afiliasi CNN, WRAL di Chapel Hill menunjukkan sejumlah besar kendaraan polisi di kampus dengan lampu darurat menyala. Terlihat juga pemandangan orang-orang berjalan keluar dari gedung-gedung di dekatnya dalam satu barisan dengan tangan terangkat.

Seorang reporter WRAL juga merekam video polisi kampus mengelilingi seseorang yang diborgol dan tampak mengenakan kemeja gelap dan celana jins serta berkacamata pada saat sekolah sedang lockdown.

Universitas ini memiliki jumlah mahasiswa sekitar 32.000 orang, serta lebih dari 4.000 dosen dan 9.000 anggota staf.