Liputan6.com, Jakarta - Dalam forum diskusi internasional yang diselenggarakan oleh FPCI dan Global Citizen: Global Town Hall 2023, Presiden Timor-Leste, H.E. José Ramos-Horta, berbicara tentang pentingnya demokrasi dan hak asasi manusia dalam dunia yang terus berubah.
Sesinya dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 September 2023 malam yang juga menjadi sesi ke-9 dalam 11 rangkaian topik yang disajikan.
Baca Juga
Bersama panelis global Pashtana Durrani, Mandeep Tiwana, Mary Aileen Diez Bacalso, dan dimoderatori oleh Violetta Ngina, ia berdiskusi dengan topik: Membela Martabat Manusia: Menegakkan Landasan Hak Asasi Manusia.
Advertisement
Presiden Ramos-Horta mencermati bahwa Timor Leste menduduki peringkat teratas dalam hal demokrasi dan kebebasan media, tetapi ia juga menegaskan bahwa demokrasi bukanlah satu-satunya jalan menuju kesejahteraan rakyat.
"Timor-Leste menjadi yang terdepan dalam hal demokrasi, mendapatkan predikat demokrasi penuh menurut Freedom House dan lembaga lainnya. Kami berada di peringkat ke-10 di dunia dalam hal kebebasan media menurut Reporters Without Borders," ujarnya.
Ia juga mengatakan, "Kami menganggap demokrasi sebagai hak yang sudah pasti, yang berarti kebebasan berekspresi, kebebasan berserikat, kebebasan kritik, media sosial, televisi, surat kabar kami, tanpa takut akan balasan dari pihak berwenang."
Namun, ia juga mengingatkan bahwa demokrasi sejati adalah tentang memberikan pendidikan, gizi, dan mengatasi masalah malnutrisi anak.
Saran Berpegang Teguh Pada Keyakinan dan Kebenaran
Selama perjalanannya ke berbagai negara, termasuk yang mengalami konflik seperti Kolombia dan wilayah yang kompleks seperti Timur Tengah dan Palestina, Presiden Ramos-Horta telah melihat baik dan buruknya manusia.
Ia mengakui bahwa ada banyak cara untuk mencapai kesejahteraan rakyat, termasuk melalui monarki yang menghormati martabat manusia atau apa yang disebut sebagai autokrasi yang mampu memberikan perlindungan dan kesejahteraan yang lebih baik.
Namun, ia menegaskan bahwa inti dari demokrasi adalah kebebasan, dan kebebasan bisa ada dalam berbagai bentuk pemerintahan. Ia mengatakan, "Jadi, inilah demokrasi. Ya, ini adalah prinsip yang akan kami pertahankan di negara kami, tetapi kami tidak menghakimi negara-negara yang mungkin tidak memiliki demokrasi multi-party."
Ketika ditanya tentang persepsi akan standar ganda dalam penanganan pelanggaran hak asasi manusia oleh negara-negara global utara dan selatan, Ramos-Horta menekankan pentingnya integritas dalam perjuangan untuk hak asasi manusia.
Ia berbicara tentang kebutuhan untuk berpegang pada kebenaran dan menjalani perjuangan dengan kecerdasan, pengalaman, serta memobilisasi opini publik.
Dalam penutupnya, Ramos-Horta menyimpulkan, "Ketika kita berjuang untuk suatu tujuan, kita berjuang karena kita percaya padanya. Kita tidak boleh pernah membuat kesalahan dengan berlebihan dalam ideologi, dan sejenisnya sebagai pembela terbaik hak asasi manusia."
Demokrasi adalah prinsip yang sangat penting, tetapi kesejahteraan rakyat dapat dicapai melalui berbagai bentuk pemerintahan. Integritas, kebenaran, dan kecerdasan adalah kunci untuk melanjutkan perjuangan demi hak asasi manusia.
Advertisement