Jokowi: ASEAN Harus Jadi Nakhoda Kapal bagi Rakyat Asia Tenggara

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa ASEAN harus menjadi nakhoda kapal bagi rakyat Asia Tenggara. Hal ini disampaikannya dalam pembukaan sesi pleno KTT ke-43 ASEAN 2023 yang resmi dibuka hari ini.

Istilah kapal kerap digunakan oleh Jokowi selama menjadi ketua ASEAN dalam menggambarkan organisasi kawasan Asia Tenggara itu. Bahkan dalam KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo pada Mei 2023, Jokowi mengajak para pemimpin ASEAN untuk berlayar menggunakan kapal pinisi.

“ASEAN sebagai kapal besar memiliki tanggung jawab yang juga besar pada ratusan juta jiwa rakyat yang berlayar bersama di dalamnya,” ujarnya dalam sesi pleno KTT ASEAN 2023 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), hari ini.

Hal tersebut, ujar Jokowi, dilakukan demi mewujudkan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran bersama.

Upaya itu terus digaungkan oleh Jokowi sebagai ketua ASEAN tahun ini, di tengah meningkatnya rivalitas dan dinamika geopolitik di kawasan maupun dunia. Terlebih, keketuaan ASEAN tahun ini mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, yang memiliki misi besar untuk mewujudkan sentralitas ASEAN.

“Arah ASEAN jelas, menjadi epicentrum of growth. Modal ASEAN besar untuk meraihnya. Tapi ASEAN harus mampu bekerja lebih keras, lebih kompak, lebih berani, dan lebih gesit,” imbuhnya.

Selain bekerja sama secara erat, langkah konkret lain yang dilakukan oleh ASEAN dalam mencapai tujuan tersebut adalah melakukan pendekatan inklusif melalui kerjasama Sekretariat ASEAN dengan Sekretariat Pacific Island Forum (PIF) dan Indian Ocean Rim Association (IORA), serta melakukan pendekatan ekonomi dan pembangunan ASEAN-Indo Pacific Forum.

Hal tersebut juga dilakukan demi mencapai misi jangka panjang ASEAN.

“ASEAN juga butuh strategi taktis jangka panjang yang relevan dan sesuai harapan rakyat. Yang tidak hanya untuk 5 tahun ke depan, tapi 20 tahun ke depan sampai 2045,” tambahnya.