Sukses

Retno Marsudi Adakan Pertemuan Bilateral dengan Menlu Peru, Serbia hingga Bangladesh

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Senin (4/9) melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Peru Ana Cecilia Gervasi Diaz, Menlu Serbia Ivica Dacic dan Menlu Bangladesh Abdul Momen.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Senin (4/9) melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Peru Ana Cecilia Gervasi Diaz, Menlu Serbia Ivica Dacic dan Menlu Bangladesh AK Abdul Momen untuk membahas kerja sama bilateral dan kawasan.

Pada pertemuan bilateral dengan Peru, kedua Menlu menyambut baik Sidang Komisi Bersama ke-4 dan Forum Konsultasi Bilateral ke-5 yang dilaksanakan Agustus lalu.

Mereka sepakat menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut dengan aksi konkret, termasuk mempercepat pembaharuanperjanjian bebas visa untuk paspor diplomatik dan dinas.

Indonesia dan Peru sepakat membentuk Indonesia-Peru Comprehensive Partnership Agreement (CEPA) pada 15 Agustus 2023.

CEPA diyakini akan mendorong kerja sama perdagangan yang lebih seimbang dan saling menguntungkan. Negosiasiditargetkan tuntas pada akhir 2024.

Menlu RI mengundang perusahaan-perusahaan Peru untuk menghadiri INA-LAC Business Forum dan Trade Expo Indonesia (TEI) guna meningkatkan perdagangan kedua negara.

Terkait isu kawasan, Menlu Peru tegaskan dukungan terhadap keketuaan Indonesia di KTT ASEAN, termasuk upaya menjadikan Asia Tenggara pusat pertumbuhan.

Dia juga mendukung sentralitas ASEAN dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan. Sebagai Presiden Pro Tempore Aliansi Pasifik, Peru harapkan peningkatan kerja sama dengan ASEAN dan sampaikan keinginan menjadi development partner ASEAN. Menlu Peru mengundang kehadiran Indonesia pada KTT APEC 2024 di Peru.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pertemuan dengan Menlu Serbia

Sementara itu, dalam pertemuannya dengan Ivica Dacic Serbia beragendakan penandatanganan Treaty of Amity and Cooperation dan menjadi negara ke-52 yang mengaksesi perjanjian tersebut.

Menlu Retno menyampaikan apresiasinya atas aksesi Serbia terhadap TAC yang dilakukan tepat di saat Indonesiamenjadi Ketua ASEAN.

Untuk tingkatkan kerja sama ekonomi kedua negara, Menlu Retno mendorong dibentuknya Preferential Trade Agreement (PTA) serta mendorong penguatan hubungan bisnis antar kedua negara.

Secara khusus, Menlu Retno mengundang pengusaha Serbia untuk menghadiri Trade Expo Indonesia dan Indonesia – EuropeBusiness Forum yang akan diselenggarakan di Jakarta pada Oktober 2023.

Indonesia dan Serbia akan merayakan 70 tahun hubungan diplomatik pada 2024. Untuk merayakan momen bersejarah tersebut, Menlu Serbia mengundang Presiden RI untuk melakukan kunjungan ke Serbia.

Serbia adalah salah satu mitra dagang terbesar Indonesia di kawasan Balkan Barat. Nilai perdagangan Indonesia dan Serbia pada paruh awal 2023 meningkat 227% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

 

3 dari 3 halaman

Pertemuan dengan Menlu Bangladesh

Pada pertemuan ini, kedua Menlu sepakat mengimplementasikan MoU tersebut secepatnya, termasuk dengan memfasilitasi investasi BUMN Indonesia untuk pembangunan pembangkitlistrik di Bangladesh.

Saat ini Indonesia dan Bangladesh tengah menegosiasikan Preferential Trade Arrangements (PTA) untuk perkuat kerja sama perdagangan.

Kedua Menlu sepakat mempercepat negosiasi PTA dengan target penyelesaian tahun ini. Bangladesh mmenyampaikan keinginan untuk belajar budaya bahari (marine culture) dari Indonesia.

Terkait isu kawasan, Menlu RI sampaikan apresiasi atas dukungan Bangladesh terhadap keketuaan Indonesia di ASEAN dan komitmen Bangladesh memperkuat kemitraan dengan ASEAN.

Kedua Menlu sepandangan mengenai pentingnya implementasi konkret ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan.

Bangladesh hadir di KTT ASEAN sebagai Guest of Chair selaku ketua Indian Ocean Rim Association (IORA), sekaligus menyaksikan penandatanganan MoU antara Sekretariat ASEAN dan Sekretariat IORA.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.