Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menjadi tuan rumah KTT ASEAN 2023. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN ini berlangsung pada 5-7 September 2023. Penyelenggaraannya bertempat di Jakarta Convention Center (JCC).Â
Hari ini, Kamis 7 September 2023 merupakan hari ketiga sekaligus hari terakhir KTT ASEAN 2023. Setelah serangkaian pertemuan bilateral dengan negara anggota ASEAN dan mitra ASEAN, Jokowi menutup perhelatan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta.
Baca Juga
"Mari kita terus perkuat kolaborasi dan kerja sama untuk ASEAN yang damai dan makmur, serta menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik untuk semua. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas dukungan terhadap keketuaan Indonesia di 2003, dan dengan demikian KTP ke-43 ASEAN dan KTT lainnya secara resmi saya tutu," kata Jokowi dalam pidatonya di lokasi KTT di JCC seperti dikutip dari siaran YouTube Sekretariat Presiden RI, Kamis (7/9/2023).
Advertisement
Jokowi kemudian menyerahkan tongkat keketuaan ASEAN ke-44 pada tahun 2024 kepada Laos melalui Perdana Menteri Sonexay Siphandone.
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan apresiasi atas dukungan pemimpin dan undangan yang hadir di KTT ASEAN Jakarta.
"Pertama-tama izinkan saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pemimpin dan undangan yang hadir. Selama 3 hari ini, 12 pertemuan KTT telah diselenggarakan dan menghasilkan 90 outcome documents dan sejumlah kesepakatan-kesepakatan konkret. Selama pertemuan saya menangkap optimisme dan energi yang positif dari seluruh yang hadir," ucap Jokowi.
Jokowi menuturkan, "ini menguatkan harapan, ini menguatkan semangat untuk terus melanjutkan perjuangan mewujudkan kawasan yang damai, kawasan yang stabil dan kawasan yang sejahtera."
"Mari kita kukuhkan kawasan Indo-Pasifik sebagai teater perdamaian dan inklusivitas. Ini adalah pondasi kunci yang akan mengantarkan ASEAN ke masa depan lebih baik untuk rakyat dan untuk dunia. Inilah esensi yang dibangun keketuaan Indonesia menjadikan Asian Matters sebagai Epicentrum of Growth,"Â imbuh Jokowi.
Tugas ASEAN Belum Selesai
Jokowi mengatakan bahwa "tugas kita belum selesai, pekerjaan besar ASEAN tidak mungkin selesai dalam 1 keketuaan saja, kita akan terus menghadapi beragam dinamika dan kompleksitas tantangan global."
"Untuk itu kita harus bahu-membahu menavigasi tantangan menjadi peluang, menavigasi rivalitas menjadi kolaborasi, menavigasi eksklusifitas menjadi inklusivitas,dan menavigasi perbedaan menjadi persatuan. Kita harus menjadi nahkoda kapal kita sendiri, dan ini saatnya tongkat keketuaan diserahkan ke Laos," paparnya.
Advertisement