Liputan6.com, Hong Kong - Hong Kong melaporkan curah hujan sebesar 158.1 mm dalam waktu satu jam pada Kamis (7/9/2023) malam, menyebabkan banjir yang meluas dan mengganggu lalu lintas jalan dan kereta. Itu merupakan curah hujan tertinggi sejak catatan dimulai pada tahun 1884.
Pada Kamis malam, pihak berwenang mengatakan berbagai bahwa distrik-distrik telah dibanjiri dan layanan darurat sedang melakukan operasi penyelamatan. Anggota masyarakat diperintahkan untuk tinggal di tempat yang aman.
Baca Juga
"Hujan deras akan membawa banjir bandang," demikian peringatan Observatorium Hong Kong, seperti dilansir The Guardian, Jumat (8/9). "Warga yang tinggal dekat dengan sungai harus tetap waspada terhadap kondisi cuaca dan harus mempertimbangkan evakuasi jika rumah mereka dilanda banjir."
Advertisement
Tidak ada korban yang dilaporkan hingga berita ini diturunkan.
Observatorium Hong Kong mengatakan hujan deras terbaru dibawa oleh palung tekanan rendah yang terkait dengan sisa Topan Haikui.
Mass Transit Railway mengumumkan akan menunda sebagian layanan di salah satu jalurnya setelah sebuah stasiun di Distrik Wong Tai Sin terendam banjir, dengan segelintir stasiun juga terpengaruh.
Dampak Perubahan Iklim
Hujan deras juga melanda pusat teknologi China, Shenzhen, yang berdekatan dengan Hong Kong.
Sebelumnya, China selatan dihantam dua topan (Saola dan Haikui) berturut-turut selama akhir pekan. Hong Kong sendiri menghindari pukulan langsung yang bila terkena dapat menyebabkan dampak parah.
Menurut para ahli, perubahan iklim telah meningkatkan intensitas badai tropis, dengan lebih banyak hujan dan embusan angin yang lebih kuat yang menyebabkan banjir bandang dan kerusakan pantai.
Advertisement