Sukses

Anwar Ibrahim Soal Malaysia Klaim Lagu Rasa Sayange: Google Saja Tahu Asalnya Indonesia

Anwar Ibrahim menegaskan bahwa lagu "Rasa Sayange" yang pernah diklaim Malaysia memang benar berasal dari Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - "Rasa Sayange" menjadi salah satu lagu yang dibawakan oleh musisi kenamaan Tanah Air, Yura Yunita, Afgan, dan rapper Saykoji dalam gala dinner KTT ke-43 ASEAN.

Jamuan makan malam tersebut berlangsung meriah di Hutan Kota Plataran, Senayan, Rabu (8/9/2023). 

Salah satu tamu gala dinner tidak lain adalah Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Dia berkunjung ke Indonesia dengan didamping sang istri, Wan Azizah Wan Ismail.

Mendengar "Rasa Sayange" dinyanyikan langsung di hadapan Anwar Ibrahim tentu menggelitik rasa penasaran publik tentang respons sang perdana menteri. Pasalnya, lagu asal Maluku tersebut pernah diklaim Malaysia.

Sebelum ditanya, Anwar Ibrahim sudah menyuarakan pandangannya soal klaim "Rasa Sayange" oleh Malaysia. Tepatnya, saat dia hadir dalam acara "Temu Anwar" yang digelar di sela-sela rangkaian pertemuan KTT ASEAN 2023 pada Selasa (5/9).

Anwar Ibrahim mengatakan bahwa pihak yang mengklaim "Rasa Sayange" tidak mengerti sejarah.

"Dulu pernah sempat lagu 'Rasa Sayange' ada yang bicara itu dari kami, asalnya Malaysia. Itu Google saja tahu sejarahnya. Kita tahu asalnya Indonesia," tegas Anwar Ibrahim.

 

 

2 dari 2 halaman

Anwar Ibrahim: Perbedaan Pendapat Tidak Boleh Memecah Belah

Lebih lanjut, PM Anwar Ibrahim mengatakan bahwa sekalipun Malaysia dan Indonesia memiliki hubungan erat, tentu saja tetap akan dihadapkan pada perbedaan. Namun, hal itu tidak sepantasnya membuat keduanya berselisih paham. 

"Rumah tangga, keluarga tentunya ada perbedaan pendapat tetapi tidak harus memecahkan," ujar Anwar Ibrahim. 

Selain lagu "Rasa Sayange", dalam kesempatan yang sama Anwar Ibrahim juga menyinggung soal batik,  hal lain yang seringkali memicu perdebatan antara Malaysia dan Indonesia. 

Anwar Ibrahim mengatakan bahwa ketika memakai batik Indonesia, dia kerap disebut tidak nasionalis. 

"Ada keindahan, perbedaan dan kesenian batik Indonesia yang harus kita hargai," imbuhnya. 

Video Terkini