Sukses

China Puji Hasil KTT ASEAN 2023, Tapi Kesal Gara-Gara AS Bahas Laut China Selatan

KTT ASEAN 2023 menuai pujian dari media pemerintah China.

Liputan6.com, Jakarta - Media pemerintah China memberikan pujian atas kesuksesan KTT ASEAN ke-43 yang digelar di Jakarta pekan ini. Republik Rakyat China (RRC) diwakili oleh Perdana Menteri Li Qiang. Laut China Selatan adalah salah satu isu penting yang dibawa RRC.

Pada rangkaian KTT ASEAN ke-43, forum East Asia Summit juga digelar yang melibatkan Jepang, Korea Selatan, dan China.

Berdasarkan laporan Global Times, Sabtu (9/9/2023), PM Li Qiang turut menyerukan di East Asia Summit supaya negara-negara kawasan mengikuti perannya masing-masing dan memainkan peran yang besar untuk mencapai stabilitas jangka panjang dan kesejahteraan di kawasan.

Narasi yang dipromosikan pemerintah RRC adalah agar negara-negara kawasan bisa bernegosiasi dengan damai soal Laut China Selatan, serta menolak intervensi negara-negara luar kawasan seperti Amerika Serikat.

"Para analis berkata bahwa AS sebagai negara di luar kawasan sedang mencoba melemahkan persatuan dan integrasi Asia Pasifik dan menciptakan lebih banyak turbulensi," tulis Global Times. "Negara-negara kawasan perlu tetap menjaga kewaspadaan tinggi terhadap hegemoni AS dan mencegah AS dari menciptakan krisis-krisis baru di Asia-Pasifik."

Filipina merupakan salah satu negara yang memiliki hubungan erat dengan AS. Sebelum KTT ASEAN, Filipina dan AS mengadakan latihan militer bersama. Filipina selama ini protes kepada China karena mengklaim wilayah laut mereka. Aksi China ini pun memperkuat hubungan Filipina dan AS.

Pada KTT ASEAN ke-43, Wakil Presiden AS Kamala Harris juga sempat bertemu dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan PM Jepang Fumio Kishida untuk membahas klaim China di Laut China Selatan.

Kementerian Luar Negeri China lantas kesal karena menganggap AS mencoba memperkeruh atmosfer di kawasan.

"Oknum negara non-kawasan mencoba mengaduk-aduk masalah dan memicu konfrontasi di Laut China Selatan dan membahayakan perdamaian dan stabilitas kawasan," ujar pihak Kemlu China.

Pada KTT ASEAN ke-43, sejumlah dokumen diadopsi di KTT ASEAN ke-43, termasuk ASEAN Concord IV dan Deklarasi Pemimpin ASEAN tentang ASEAN sebagai Episentrum Pertumbuhan.

ASEAN Concord IV menekankan pentingnya melanjutkan kesuksesan ASEAN sebagai komunitas dan menegaskan komitmen ASEAN untuk menjaga Sentralitas ASEAN, persatuan, dan kerja sama.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

KTT ASEAN 2023 Usai, Jokowi Berangkat ke India untuk Hadiri KTT G20

KTT ke-43 ASEAN resmi ditutup pada Kamis (7/9/2023). Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyerahkan tongkat keketuaannya kepada Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone. 

Pertemuan yang berlangsung pada 5-7 September 2023 itu menghasilkan 90 dokumen dan kesepakatan konkret di berbagai bidang seperti keamanan, kemanusiaan, dan ekonomi. Utamanya, para pemimpin negara anggota ASEAN terus menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi demi mewujudkan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan di tengah meningkatnya rivalitas dan tensi geopolitik.

Agenda itu pula yang juga akan dibawa oleh Jokowi ke dalam agenda KTT G20 di New Delhi, India, pada 9-10 September 2023. 

"Menurut saya, stabilitas dan perdamaian adalah kunci kemakmuran. Bahwa dunia membutuhkan safe house, bahwa kolaborasi dan kerja sama itu harus terus diutamakan. Dan itu kita akan terus menyuarakan kepentingan negara berkembang terkait inklusivitas dan hal-hal yang menyejahterakan rakyatnya," ujar Jokowi dalam konferensi pers usai penutupan KTT ASEAN, Kamis (7/9/2023). 

Didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi, Presiden Jokowi telah berangkat ke India untuk menghadiri KTT G20, pada Jumat (8/9). Mereka berangkat dari Bandara Internasional Soekarno Hatta sekitar pukul 14.45 WIB.

 

3 dari 4 halaman

Pesan Jokowi di Penutupan KTT ASEAN 2023

Kolaborasi dan kerja sama merupakan hal yang ditekankan Presiden Jokowi dalam pidato penutupan KTT ASEAN 2023.

"Mari kita terus perkuat kolaborasi dan kerja sama untuk ASEAN yang damai dan makmur, serta menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik untuk semua," ujar Presiden Jokowi.

"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas dukungan terhadap keketuaan Indonesia di 2023 dan dengan demikian KTT ke-43 ASEAN dan KTT lainnya secara resmi saya tutup."

Presiden Jokowi kemudian menyerahkan tongkat keketuaan ASEAN ke-44 kepada Laos melalui PM Siphandone.

"Tugas kita belum selesai, pekerjaan besar ASEAN tidak mungkin selesai dalam satu keketuaan saja, kita akan terus menghadapi beragam dinamika dan kompleksitas tantangan global," ungkap Presiden Jokowi.

"Untuk itu kita harus bahu-membahu menavigasi tantangan menjadi peluang, menavigasi rivalitas menjadi kolaborasi, menavigasi eksklusivitas menjadi inklusivitas, dan menavigasi perbedaan menjadi persatuan. Kita harus menjadi nakhoda kapal kita sendiri dan ini saatnya tongkat keketuaan diserahkan ke Laos."

4 dari 4 halaman

Erick Thohir: BUMN Tawarkan 35 Proyek di KTT ASEAN 2023, Termasuk IKN

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Ibu Kota Nusantara (IKN) termasuk dalam program prioritas jangka pendek yang akan ditindaklanjuti pasca ASEAN-Indo-Pasific Forum (AIPF) 2023.

Diketahui, Pemerintah menyiapkan banyak proyek untuk menggaet investor dari ASEAN-Indo-Pasific Forum (AIPF) 2023. Langkah ini tak sebatas pada pendanaan investasi, tapi juga mitra strategis dalam penggarapan proyek tersebut.

Bahkan dari BUMN saja menyiapkan 35 bentuk proyek di berbagai sektor, salah satunya termasuk soal IKN. Kemudian, ada 4 proyek dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Ada (IKN) Saya tidak ingat, cuman ada," ujar Erick Thohir saat mengunjungi Media Center di JCC, Jakarta, Kamis (7/9/2023).

Lebih lanjut, Erick menegaskan, dari 35 proyek yang diusulkan BUMN tersebut masih perlu ditindaklanjuti kembali apakah bisa dilanjutkan ke tahap kesepakatan atau masih perlu nego ulang dengan negara terkait. Namun, pihaknya akan berupaya akan 35 proyek itu bisa terwujud.

"Nah, kembali lagi yang namanya kerja sama itu tingkat kegagalannya akan tinggi kalau tidak ada follow up. Makanya ketika ini kita harus benar-benarr jaga satu per satu, supaya ini bisa menjadi realita," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.