Sukses

Raja Maroko Mohammed VI Donor Darah untuk Korban Gempa, Angka Kematian Meningkat Jadi 2.901 Orang

Per Selasa pukul 13.00 waktu setempat, Morocco World News melaporkan bahwa jumlah total korban tewas akibat gempa Maroko mencapai 2.901 orang. Di antara jumlah tersebut, 2.884 jenazah telah dimakamkan.

Liputan6.com, Rabat - Raja Maroko Mohammed VI mengunjungi Rumah Sakit Universitas Mohammed VI untuk menjenguk korban luka akibat gempa magnitudo 6,9 yang mengguncang negara itu pada Jumat (8/9/2023). Selama kunjungannya di rumah sakit pada Selasa (12/9), dia turut menanyakan tentang layanan pemulihan dan perawatan, serta kondisi para penyintas.

Sebuah video menunjukkan Raja Mohammed VI - yang penampilan publiknya biasanya terbatas pada acara-acara khusus - berada di samping tempat tidur beberapa pasien dan ketika berada di samping tempat tidur seorang anak laki-laki, dia membungkuk dan kemudian mencium kepala sang anak.

Dalam kunjungan tersebut, Raja Mohammed VI juga mendonorkan darahnya. Demikian seperti dilansir AP, Rabu (13/9).

Donor darah telah menjadi isyarat solidaritas nasional, di mana warga Maroko berbaris di Marrakesh dan sejumlah kota lain untuk menyumbangkan darah bagi korban luka.

Gempa Maroko yang berpusat di Pegunungan Atlas turut merusak bagian-bagian tembok yang mengelilingi Kota Tua Marrakesh, situs warisan dunia UNESCO yang dibangun pada Abad ke-12.

Per Selasa pukul 13.00 waktu Maroko, Morocco World News melaporkan bahwa jumlah total korban tewas mencapai 2.901 orang. Di antara jumlah tersebut, 2.884 jenazah telah dimakamkan.

Wilayah Al Haouz dilaporkan mencatat mayoritas kematian, yaitu 1.643 orang.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Maroko mengumumkan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam jumlah korban yang terluka, yakni mencapai 5.530 orang.

2 dari 2 halaman

Hati-hati Menilai Kebutuhan Bantuan

Pihak berwenang Maroko telah memobilisasi upaya untuk mengatasi dampak krisis. Militer hingga layanan keamanan seluruhnya dilaporkan bekerja sama untuk memberi bantuan bagi mereka yang terdampak.

Relawan dan banyak tim penyelamat dari sekutu Maroko, seperti Spanyol, Qatar, dan Inggris telah bergabung dengan upaya untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan.

Pihak Kementerian Dalam Negeri Maroko telah menyatakan bahwa pihaknya berhati-hati dalam menerima bantuan.

"Pihak berwenang Maroko telah secara hati-hati menilai kebutuhan di lapangan, mengingat kurangnya koordinasi dalam kasus-kasus seperti itu akan menjadi kontraproduktif," kata Kementerian Dalam Negeri Maroko.