Sukses

Mayoritas Penduduk AS Alami Setidaknya Satu Hari dengan Suhu Panas Luar Biasa

Sebanyak 45 kota di AS, sebagian besar berada di Texas dan Florida, mengalami suhu yang sangat hangat dan dua kali lebih mungkin terjadi akibat krisis iklim.

Liputan6.com, Washington - Sebagian besar penduduk Amerika Serikat (AS), sebanyak 326 juta orang, mengalami setidaknya satu hari dengan panas luar biasa, menurut laporan lembaga nirlaba Climate Central.

"Trennya sangat kuat di sana, setiap tahun tampaknya semakin sulit terjadi di wilayah barat daya," kata Andrew Pershing, direktur ilmu iklim di Climate Central.

"Tetapi ada tempat lain di negara ini yang juga mengalami suhu panas, dan salah satu pelajaran dari beberapa musim panas terakhir adalah bahwa hal ini bisa terjadi di mana saja," seperti dikutip The Guardian, Kamis (14/9/2023). 

Sebanyak 175 dari 244 kota di AS yang dianalisis memiliki setidaknya mengalami satu pekan dengan suhu sangat hangat. Beberapa kota yang mengalami hari-hari paling panas adalah San Juan, Puerto Rico (90 hari); Victoria, Texas (80 hari); dan Lafayette, Louisiana (74 hari).

Sebanyak 45 kota di AS, sebagian besar berada di Texas dan Florida, mengalami suhu yang sangat hangat dan dua kali lebih mungkin terjadi akibat krisis iklim. 

"Hampir semua orang di negara ini setidaknya pernah mengalami satu hari di mana suhunya akan berkurang setengahnya jika kita tidak membuang semua karbon dioksida ini ke atmosfer," kata Pershing.

Sejak 1 Mei, 96 persen penduduk AS telah mengalami setidaknya satu kali peringatan cuaca ekstrem, menurut Persatuan Ilmuwan Peduli. Kemungkinan besar musim panas mendatang akan lebih panas lagi.

"Panas hanyalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari sekarang dan seluruh wilayah perlu bersiap menghadapi ini," kata Pershing.

2 dari 2 halaman

Suhu Ekstrem

Sejumlah kota di Arizona, Louisiana, Texas, New Mexico, dan Alabama mengalami suhu harian di atas 37,7 derajat Celcius. Penduduk di Phoenix, Arizona, mengalami suhu 40,5 derajat Celcius selama 56 hari berturut-turut, sementara San Antonio, Texas, dan Lafayette, Louisiana, masing-masing mengalami suhu setidaknya 37,7 derajat Celcius selama puluhan hari berturut-turut. 

Musim panas ini merupakan musim panas terpanas yang pernah tercatat, melampaui rekor sebelumnya pada musim panas tahun 2019.

"Kerusakan iklim telah dimulai," kata Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, dalam pernyataan minggu lalu sebagai tanggapan terhadap data musim panas 2023 yang memecahkan rekor yang dilaporkan oleh Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa.

Â