Sukses

7 Fakta Banjir Libya, Korban Tewas Diperkirakan hingga 20.000 Jiwa

Walikota kota pelabuhan Derna memperkirakan 18.000 hingga 20.000 orang tewas ketika dua bendungan jebol, menimbulkan 'tsunami' saat orang-orang tertidur.

Liputan6.com, Jakarta - Banjir besar yang melanda Libya menyebabkan ribuan orang terluka. Rumah sakit juga tidak berfungsi akibat banjir yang terjadi akibat badai Daniel, serta diperparah oleh bendungan jebol.

Daerah yang terdampak banjir adalah Derna yang berlokasi di timur Libya. Jumlah korban jiwa sudah mencapai ribuan orang dan diprediksi terus meningkat.

Dikutip dari laman BBC, Kamis (14/9/2023), berikut 8 fakta terkait banjir Libya:

1. Walikota kota pelabuhan Derna memperkirakan 18.000 hingga 20.000 orang tewas ketika dua bendungan jebol, menimbulkan 'tsunami' saat orang-orang tertidur.

2. Walikota Abdulmenam Al-Ghaithi mengatakan kepada TV al-Arabiya bahwa perkiraannya didasarkan pada jumlah distrik yang hancur total akibat banjir dan mengatakan ia membutuhkan tim khusus untuk menemukan jenazah.

3. Penyakit adalah ancaman berikutnya yang muncul pasca-banjir. PBB telah memperingatkan bahaya penyakit dari air yang terkontaminasi.

4. Seorang pejabat dari pemerintah Libya timur yang berbasis di Tobruk mengatakan, jenazah terus ditemukan di laut.

5. Sejauh ini, lebih dari 7.000 orang diketahui tewas, dan sedikitnya 10.000 orang hilang.

6. Upaya bantuan dan penyelamatan internasional ditingkatkan dengan tim penyelamat dari negara-negara termasuk Mesir, Tunisia, Italia, Spanyol dan Turki.

7. Para pemimpin pemerintahan Libya yang berbasis di Tripoli menyerukan penyelidikan atas runtuhnya bendungan tersebut.

8. Di antara korban tewas ada setidaknya 400 orang asing, mayoritas berasal dari Sudan dan Mesir.

2 dari 3 halaman

Bala Bantuan

Wali kota Derna, al-Ghaithi, berkata ada bala bantuan yang sudah datang dari Mesir, Tunisia, Uni Emirat Arab, Turki, dan Qatar. Al Jazeera menyebut bantuan internasional terus berdatangan.

Kekhawatiran wali kota Derna saat ini adalah bagaimana cara menemukan para korban.

"Kami sebetunya butuh tim yang punya spesialisasi menemukan jasad-jasad," ujar al-Ghaithi. "Saya khawatir kota ini akan terinfeksi oleh epidemi karena banyaknya jasad di bawah reruntuhan dan air."

Bantuan dari pemerintah barat Libya juga telah mencapai daerah timur yang terdampak banjir ini. Sukarelawan juga turun tangan.

 

3 dari 3 halaman

Peringatan Sebelum Banjir

Al Jazeera melaporkan bahwa ada kritikan terhadap al-Ghaithi karena dianggap tidak memberikan peringatan yang mumpuni sebelum banjir terjadi.

Namun, tudingan itu dibantah al-Ghaithi yang berkata telah memberikan peringatan kepada masyarakat bahwa bencana berpotensi terjadi.

Belum ada kabar WNI terdampak banjir ini. Direktur Perlindungan WNi di Kementerian Luar Negeri RI berkata sebagian besar WNI di Libya yang tercatat di database KBRI Tripoli bertempat tinggal di Libya barat. Jumlah WNI yang tercatat sebanyak 282 orang.