Liputan6.com, Amazon - 14 orang tewas dalam kecelakaan pesawat saat cuaca buruk di Amazon Brasil pada Sabtu (16/9).
Pesawat baling-baling kecil itu sebenarnya telah mendekati akhir perjalanan 400 km (248 mil) antara Manaus, ibu kota negara bagian Amazonas, dan kota hutan terpencil Barcelos ketika jatuh.
Baca Juga
Para pejabat Brasil mengatakan, semua orang -- 12 penumpang dan dua awak -- tewas dalam kecelakaan itu.
Advertisement
Investigasi telah diluncurkan untuk mengetahui penyebab insiden tersebut, dikutip dari laman BBC, Minggu (17/9/2023).
Menteri Keamanan Negara Bagian Amazonas, Vinicius Almeida, mengatakan bahwa informasi awal menunjukkan pesawat itu jatuh setelah kehabisan landasan ketika turun ke Barcelos saat hujan lebat dan jarak pandang rendah.
Situs berita Brasil G1 melaporkan bahwa pesawat tersebut berjenis EMB-110, pesawat turboprop bermesin ganda yang diproduksi oleh pembuat pesawat Brasil Embraer.
Menurut G1, pesawat dan awaknya memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk bisa terbang.
“Tim kami telah berada di lapangan untuk memberikan respons sejak terjadinya kecelakaan untuk memberikan dukungan yang diperlukan,” tulis Gubernur Amazonas Wilson Lima di Twitter setelah kecelakaan tersebut.
“Solidaritas dan doa saya kepada keluarga dan teman-teman para korban.”
Wali Kota Barcelos, Edson de Paula Rodrigues Mendes, mengatakan kepada CNN bahwa pesawat tersebut disewa oleh seorang pengusaha yang bekerja di bidang penangkapan ikan.
Jenazah akan Diidentifikasi
Mendes mengatakan, para penumpang adalah teman-teman dari daerah lain di Brasil yang terlibat dalam olahraga tersebut.
Para pejabat mengatakan, jenazah para korban akan dibawa ke Manaus untuk identifikasi resmi.
Barcelos adalah tujuan wisata populer karena letaknya dekat dengan beberapa taman nasional.
September dianggap sebagai awal musim puncak penangkapan ikan di Amazonas. Negara bagian ini terkenal dengan berbagai spesies ikan hias seperti tucunaré - juga dikenal sebagai peacock bass.
Advertisement