Liputan6.com, Teheran - Kematian Mahsa Amini pada 16 September 2022 setelah ditahan oleh polisi Iran memicu protes yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Untuk memperingati satu tahun kematiannya, ribuan orang di seluruh negeri turun ke jalan untuk berdemonstrasi, dikutip dari laman BBC, Minggu (17/9/2023).
Di Iran, ayah Amini yang bernama Amjad ditahan oleh Garda Revolusi Iran dan diperingatkan agar tidak memperingati kematian putrinya.
Advertisement
Informasi ini diperoleh menurut kelompok hak asasi manusia termasuk kelompok pendukung Kurdi Hengaw, dan Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Norwegia.
Kantor berita Iran, IRNA, membantah hal ini dan kemudian melaporkan bahwa pasukan keamanan telah menggagalkan upaya untuk membunuh Amjad Amini.
Sementara itu, Jaringan Hak Asasi Manusia Kurdistan melaporkan bahwa anggota keluarga dari orang-orang yang terbunuh dalam protes yang dipicu oleh kematian Amini, juga telah ditangkap atau diancam.
Kronologi Kasus Mahsa Amini: Hijab, Polisi Moral, hingga Demo Besar
Berikut kronologi kasus Mahsa Amini seperti dirangkum berbagai sumber:Â
13 September 2022: Salah Pakai HijabÂ
Berdasarkan laporan AP News, Mahsa Amini ditangkap pada 13 September di Tehran. Ia sebetulnya bukan orang Tehran, tetapi hanya berkunjung dari daerah Kurdi di barat Iran.
Alasan ia ditangkap polisi moral adalah karena tidak memakai hijab dengan benar. Sesuai ketentuan yang berlaku di Iran. Â
16 September 2022: Nyawa Melayang
Mahsa Amini kolaps ketika berada di kantor polisi. Tiga hari kemudian ia dinyatakan meninggal dunia.
Polisi membantah melakukan kekerasan pada Mahsa Amini. Penyebab kematian wanita itu disebut karena masalah jantung.Â
Namun, Amnesty Iran berkata kematian Mahsa Amini mencurigakan. Mereka meminta adanya investigasi kriminal bagi para polisi moral.Â
"Semua agen dan penjabat yang bertanggung jawab harus menghadapi keadilan," tulis Amnesty Iran di Twitter. Protes masyarakat pun dimulai.
17 September 2022: PemakamanÂ
Al Arabiya melaporkan Mahsa Amini dimakamkan pada Sabtu, 17 September 2022. Demo juga pecah di hari pemakaman itu.Â
Para pendemo berkumpul di di Saqez, kota tempat tinggal Mahsa Amini. Mereka memberikan kecaman kepada pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khomenei.
Â
Advertisement
18 September 2022: Presiden Iran Telepon Keluarga Korban
Pada Minggu (18/9), Presiden Iran Ebrahim Raisi telah menelepon keluarga Mahsa Amini. Menurut laporan situs Iran International, pihak pemerintah berjanji akan menuntaskan kasus ini.Â
"Anak perempuanmu dan semua gadis Iran adalah anak-anak saya juga, dan perasaan terhadap insiden ini seperti kehilangan anak-anak tersayang saya," ujarnya.
19 September 2022: Keterangan Polisi vs. Ayah Korban
Ayah dari korban, Amjad Amini, mengaku putrinya dipukuli saat di mobil polisi. Hal itu berbeda dari keterangan polisi yang berkata Mahsa Amini meninggal akibat masalah jantung.Â
"Tidak jelas bagaimana ia dipukuli. Para wanita yang berada di ambulans berkata ia dipukul di kepala," ujar Amjad Amini kepada media Kurdi, Rudaw.
Amjad Amini juga menegaskan bahwa kabar di televisi Iran bahwa putrinya kolaps karena penyakit adalah kabar bohong.Â