Liputan6.com, Moskow - Pihak berwenang Rusia di Krimea mengatakan pada Sabtu (16/9) bahwa mereka berencana menjual sekitar 100 properti Ukraina, termasuk satu properti milik Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Vladimir Konstantinov, ketua parlemen Krimea, mengatakan properti yang dinasionalisasi akan dijual "segera" dan pihak berwenang sudah mengadakan delapan lelang pertama untuk properti milik sejumlah tokoh bisnis Ukraina.
Baca Juga
Kontrak penjualan berjumlah lebih dari 815 juta rubel atau setara dengan sekitar Rp130 miliar dalam kurs saat ini, kata Konstantinov dalam sebuah pernyataan di aplikasi pesan Telegram, dikutip dari VOA Indonesia, Senin (18/9/2023).
Advertisement
Pihak berwenang yang didukung Rusia di Krimea mengatakan pada bulan Februari bahwa mereka telah menasionalisasi sekitar 500 properti di Krimea, termasuk beberapa milik politisi senior dan tokoh bisnis Ukraina.
Moskow menguasai Krimea pada 2014 sejak 2014, ketika Rusia mencaplok semenanjung Laut Hitam, delapan tahun sebelum invasi besar-besaran ke Ukraina. Padahal dunia internasional mengakui wilayah tersebut sebagai bagian dari Ukraina.
Ukraina Serang Galangan Kapal Rusia di Krimea, 24 Orang Terluka
Serangan Ukraina terhadap galangan kapal strategis pada Rabu (13/9/2023) pagi di Krimea yang dianeksasi Rusia melukai 24 orang, merusak dua kapal yang sedang diperbaiki, dan menyebabkan kebakaran di fasilitas tersebut. Hal ini dikonfirmasi Mikhail Razvozhayev, gubernur Sevastopol yang ditunjuk Rusia.
Dilansir AP, serangan di Kota Sevastopol yang berfungsi sebagai pangkalan utama Armada Laut Hitam Rusia, terjadi ketika serangan Rusia menewaskan sedikitnya tiga warga sipil dan melukai 14 lainnya di seluruh Ukraina.
Serangan drone menjelang fajar di wilayah Odesa, Ukraina selatan, merusak pelabuhan dan infrastruktur sipil di Distrik Izmail, melukai tujuh orang dengan tiga di antaranya dalam kondisi serius.
Adapun serangan Rusia terhadap kawasan pemukiman di 10 kota dan desa di Wilayah Donetsk menewaskan tiga orang dan melukai lainnya. Pertempuan di Wilayah Zaporizhzhia melukai seorang warga di Orikhiv, sementara penembakan di Kherson selatan merusak rumah-rumah dan sebuah taman kanak-kanak.
"Bentrokan" terjadi ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menjamu pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang dikhawatirkan Barat dapat menghasilkan kesepakatan untuk memasok senjata kepada Rusia yang sudah kehabisan tenaga dalam perang Ukraina.
Semenanjung Krimea, yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada tahun 2014 dalam sebuah tindakan yang dianggap ilegal oleh sebagian besar dunia, sering menjadi sasaran sejak Putin memerintahkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
Bulan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berjanji melakukan semua yang dia bisa untuk mengembalikan Krimea dan mendesak sekutu internasional mendukung upaya tersebut.
Advertisement
Rusia Klaim Tembak Jatuh 7 Rudal dan Seluruh Drone Ukraina
Serangan pada Rabu terhadap galangan kapal Sevastopol diyakini menjadi salah satu yang terbesar dalam beberapa pekan terakhir. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa Ukraina meluncurkan 10 rudal jelajah ke galangan kapal dan tiga drone laut ke kapal Rusia di Laut Hitam.
Galangan kapal ini memiliki kepentingan strategis bagi Rusia karena kapal-kapal Armada Laut Hitam-nya diperbaiki di sana.
"Tujuh rudal ditembak jatuh dan semua drone laut hancur," kata militer Rusia, namun beberapa rudal merusak dua kapal yang sedang diperbaiki di galangan.
Seorang pejabat senior Ukraina mengunggah gambar pelabuhan yang terbakar di media sosial dan menggambarkan serangan tersebut sebagai pernyataan profesional dan bermakna dalam upayanya untuk menjaga koridor pelayaran penting tetap terbuka untuk mengirimkan gandum ke Asia dan Afrika.
Putin baru-baru ini menegaskan bahwa Rusia tidak akan memperbarui perjanjian yang memungkinkan Ukraina mengekspor gandum dengan aman melalui Laut Hitam sampai negara-negara Barat memenuhi tuntutan Moskow atas ekspor pertaniannya.
"Demiliterisasi Armada Laut Hitam Rusia merupakan jaminan keamanan jangka panjang yang nyata bagi rute perdagangan regional dan koridor gandum," kata Mykhailo Podolyak, penasihat Zelensky.
"Ini adalah satu-satunya respons yang tepat terhadap upaya Rusia untuk mengubah kelaparan menjadi senjata dan satu-satunya cara untuk memastikan pasokan gandum ke negara-negara timur dan Afrika tidak terganggu."
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa kapal perang Rusia yang rusak di galangan kapal Sevastopol akan diperbaiki sepenuhnya dan dikembalikan ke layanan angkatan laut.