Liputan6.com, London - Prosesi Pemakaman Ratu Elizabeth II pada Senin, 19 September tahun lalu dihadiri oleh pemimpin dan masyarakat umum dari seluruh dunia. Warga internasional khususnya Inggris Raya resmi mengucapkan selamat tinggal pada Ratu Inggris yang saat itu berusia 96 tahun.Â
Ratu Elizabeth II meninggal pada 8 September di kediamannya, Kastil Balmoral, Skotlandia. Putranya, Raja Charles III, lantas naik takhta, mengambil alih sebagai kepala negara Inggris, Kanada, dan negara-negara Persemakmuran lainnya.
Baca Juga
Buntut Tersisihkan dari Agenda Natal Kerajaan, Pangeran Andrew Mogok Urus Anjing Corgi Warisan Mendiang Ratu Elizabeth II
Cerita Putri Diana Takut Menghabiskan Malam Natal Bersama Ratu Elizabeth II
Pengakuan Mantan Presiden Reuven Rivlin: Ratu Elizabeth II Menutup Pintu Istana Buckingham untuk Pejabat Israel
Pemakaman ini adalah yang pertama di Inggris sejak pemakaman Winston Churchill pada tahun 1965 dan menjadi salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah modern Inggris. Bel dibunyikan sebanyak 96 kali, satu menit satu kali untuk setiap tahun kehidupan Elizabeth, menjelang kebaktian.
Advertisement
Sebanyak 142 personel Angkatan Laut Kerajaan dengan penuh penghormatan menarik kereta yang membawa peti mati Ratu yang terbungkus dalam bendera ke Westminster Abbey. Di gereja tersebut, sekitar 2.000 orang termasuk pemimpin dunia dan pekerja layanan kesehatan berduka atas kematian mendiang ratu.
Peti mati Ratu Elizabeth II dilapisi dengan Royal Standard yakni semacam bendera kenegaraan dan dihiasi dengan Mahkota Negara Kekaisaran yang berkilau dengan hampir 3.000 berlian, serta bola dan tongkat penguasa.
"Di sini, di mana Ratu Elizabeth menikah dan dinobatkan, kami berkumpul dari seluruh negara, dari Persemakmuran, dan dari negara-negara di dunia, untuk berduka atas kehilangan yang kami alami, untuk mengenang pengabdiannya yang panjang tanpa pamrih, dan dengan penuh keyakinan untuk menyerahkannya kepada belas kasihan Allah pencipta dan penebus kita," tutur dekan biara abad pertengahan, David Hoyle, kepada para pelayat saat upacara pemakaman dibuka.
Ibadah ini ditutup dengan mengheningkan cipta selama dua menit di seluruh Inggris. Para hadirin kemudian menyanyikan lagu kebangsaan God Save the King.
Prosesi Pemisahan Ratu Dengan Mahkotanya untuk Terakhir Kalinya
Setelah kebaktian, keluarga Ratu mengantar peti matinya dengan prosesi militer yang mengarah ke Kastil Windsor. Selama prosesi ini, peti mati dikawal oleh anggota Angkatan Bersenjata Kerajaan Kanada dan Persemakmuran lainnya. Sementara banyak orang menyaksikan dari pinggir jalan London.
Hari pemakaman Ratu Elizabeth II itu diumumkan sebagai hari libur nasional di Inggris untuk menghormati mendiang. Kanada juga menyatakan hari Senin sebagai hari libur federal untuk memperingati pemakaman ratu.
Para pemimpin dunia dari berbagai negara, termasuk Presiden AS Joe Biden, Gubernur Jenderal Mary Simon, dan Perdana Menteri Justin Trudeau, bersama dengan beberapa mantan pemimpin, turut hadir untuk mengenang dan memberikan penghormatan terakhir kepada Ratu Elizabeth II.
Selain itu, Delegasi dari Kanada juga termasuk mantan gubernur jenderal Michaelle Jean dan David Johnston, serta mantan perdana menteri Kim Campbell, Jean Chretien, Paul Martin dan Stephen Harper turut datang.
Upacara pemakaman lanjutan di Kapel Santo Georgius seolah menandai akhir dari masa kepemimpinan Ratu Elizabeth II. Pada upacara inilah Mahkota Negara Kekaisaran serta bola dan tongkat penguasa dikeluarkan dari peti mati lalu ditempatkan di altar. Prosesi ini memisahkan ratu dari mahkotanya untuk terakhir kalinya.
Â
Advertisement
Ratu Elizabeth II Dimakamkan di Samping Mendiang Suaminya
Â
Kebaktian tersebut juga ditandai dengan tindakan simbolis lainnya yakni penempatan Warna Kompi Pengawal Grenadier ratu di peti mati. Pada saat yang sama Bendahara Agung "mematahkan" Tongkat Kantor untuk menandakan akhir kebaktian.
Ia dimakamkan di samping mendiang suaminya, the Duke of Edinburgh, Philip
Kilas Balik Karir Sang Ratu
Memiliki masa pemerintahannya yang panjang dan latar belakang keluarga bangsawan, ternyata Elizabeth tidak pernah diharapkan menjadi ratu.
Kiprahnya di kerajaan bermula ketika pamannya, Raja Edward VIII, turun tahta pada tahun 1936, menyerahkan mahkota dan semua tugasnya kepada saudara laki-lakinya, ayah Elizabeth muda.
Wanita yang lahir pada 21 April 1926 itu pun berada di urutan berikutnya dalam takhta.
Ayahnya meninggal sehingga Elizabeth dinobatkan menjadi ratu pada usia 27 tahun di Westminster Abbey pada 1953.Dalam 70 tahun pemerintahannya, Ratu Elizabeth II memimpin Inggris dan negara-negara persemakmuran melalui Perang Dingin hingga perkembangan teknologi modern, serta peristiwa seperti SARS, Brexit dan pandemi COVID-19. Demikian merangkum dari Global News pada Senin (18/9/2023)