Liputan6.com, Seoul - Gara-gara seorang pria menjatuhkan diri ke dalam gerbong kereta bawah tanah Seoul, Korea Selatan yang penuh sesak, terjadi insiden berdesakan yang mengakibatkan sejumlah penumpang terinjak-injak. Hal itu kabarnya terjadi dipicu ketakutan akan penikaman massal.
Mengutip The Straits Times, Kamis (21/9/2023), para penumpang di Jalur Metro Seoul No. 2 menjadi heboh pada 6 September 2023 ketika seorang pria terlihat mendorong orang dan menjatuhkan diri ke dalam gerbong kereta bawah tanah Korea Selatan yang penuh sesak.
Baca Juga
Insiden yang terekam kamera keamanan itu terjadi pada pukul 08.22 waktu setempat di Stasiun Euljiro 4-ga, merupakan jam sibuk pagi hari.
Advertisement
Hal ini menyoroti ketakutan di kalangan penumpang kereta bawah tanah, menyusul serangkaian serangan acak terhadap orang asing yang mengguncang negara itu sepanjang musim panas.
Rekaman yang diperoleh Kantor Polisi Jungbu Seoul menunjukkan tersangka yang mengenakan hoodie hitam dan masker dengan paksa mendorong penumpang saat ia berjalan melintasi lorong kereta. Tindakan pria tersebut membuat penumpang berhamburan panik, sehingga menyebabkan insiden berdesakan di dalam kereta dan menuju pintu keluar stasiun.
21 orang dilaporkan terluka akibat kekacauan tersebut. Pengoperasian kereta juga terhenti sehingga menyebabkan keterlambatan kurang lebih enam menit.
Setelah meninjau rekaman kamera keamanan, polisi menangkap tersangka di dekat kediamannya di Seoul pada Selasa 19 September. Dia kini menghadapi dakwaan mengakibatkan cedera akibat kekerasan dan gangguan terhadap operasi bisnis.
Saat diinterogasi, tersangka dilaporkan menyatakan bahwa dia hanya berusaha berjalan melewati kerumunan, dan tidak berniat menimbulkan kerugian. "Dia memiliki riwayat medis gangguan mental," menurut polisi.
Penikaman di SMA Korea Selatan, Seorang Guru Jadi Korban Ditusuk
Bicara soal penikaman di Korea Selatan (Korsel). Sebelumnya seorang guru jadi korban, kendati demikian tak diketahui kondisinya.
Mengutip laporan Channel News Asia (CNA), Jumat (4/8/2023), polisi Korea Selatan menahan seorang pria yang diduga menikam seorang guru sekolah menengah dengan pisau pada hari Jumat di Kota Daejeon.
Pejabat di Kantor Polisi Metropolitan Daejeon tidak segera merilis data pribadi tersangka dalam serangan Jumat pagi terhadap guru di Sekolah Menengah atau SMA Songchon, menggambarkannya hanya sebagai seorang pria berusia akhir 20-an.
Menurut polisi, tersangka menunggu guru tersebut keluar dari ruang kelas lalu menikamnya dan melarikan diri dari tempat kejadian, yang menurut pejabat, menunjukkan bahwa mereka saling mengenal.
Otoritas polisi dan pemadam kebakaran tidak merinci kondisi guru korban penikaman tersebut.
Serangan di Daejeon, sekitar 120 km selatan Seongnam, terjadi beberapa jam setelah Presiden Yoon Suk-yeol menyerukan tindakan penegakan hukum yang “sangat kuat” untuk memulihkan kepercayaan pada keselamatan publik setelah kekerasan hari Kamis, yang dia gambarkan sebagai “serangan teroris terhadap warga negara yang tidak bersalah. ”.
Penusukan tersebut terjadi setelah serangan terpisah yang tampaknya dilakukan secara acak pada Kamis 7 Agustus di mana 14 orang terluka di dekat stasiun kereta bawah tanah yang sibuk di Seongnam.
Setidaknya dua orang berada dalam kondisi yang mengancam jiwa setelah serangan hari Kamis di Seongnam, di mana sebuah mobil menabrak sejumlah pejalan kaki, lalu pengemudi keluar dan mulai menikam orang secara acak di sebuah pusat perbelanjaan yang terhubung dengan stasiun kereta bawah tanah Seohyeon di jantung sebuah pusat perbelanjaan -- kawasan rekreasi dan bisnis yang ramai.
Di antara lima orang yang terluka akibat mobil tersebut, setidaknya dua orang dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis. Di antara sembilan orang yang ditikam, delapan dirawat karena luka serius, menurut pejabat departemen pemadam kebakaran Provinsi Gyeonggi.
Advertisement
Tabrak Mobil ke Pejalan Kaki dan Penikaman di Mal Korea Selatan, Pria Lukai 14 Orang Terluka Lalu Ditangkap dalam 10 Menit
Sebelumnya lagi, setidaknya 14 orang terluka pada Kamis 3 Agustus 2023 setelah seorang pria menabrakkan mobilnya ke pejalan kaki kemudian mengamuk di dekat stasiun kereta bawah tanah di Kota Seongnam, tepat di selatan Seoul, Korea Selatan (Korsel).
Sembilan orang ditikam di lokasi, sementara lima lainnya terluka setelah tersangka mengendarai mobil ke jalur pejalan kaki sebelum serangan pisau, kata anggota pemerintah Provinsi Gyeonggi Lee Ki-in dalam sebuah pernyataan Facebook seperti dikutip dari CNN, Jumat (4/8/2023).
Dari 14 orang yang terluka, 12 luka berat dan dua orang luka ringan, menurut Dinas Kebakaran Gyeonggi-do.
Polisi menangkap tersangka 10 menit setelah laporan diajukan tentang insiden ini, menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Sejumlah sumber memberitakan bahwa ada satu orang yang dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.
Beberapa hari yang lalu satu orang tewas dan lainnya terluka dalam serangan penikaman lainnya di Seoul. Insiden seperti itu jarang terjadi di Korsel, di mana tingkat kejahatan dengan kekerasan rendah.
Mengutip laporan The Guardian, kepala badan kepolisian Korea Selatan menggambarkan serangan itu sebagai "tindakan terorisme".
Polisi tidak memberikan informasi langsung tentang motif potensial atau kondisi yang terluka. Pihak berwenang menginterogasi seorang tersangka tak dikenal berusia 20-an yang ditangkap di tempat kejadian.
Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan unit forensik memeriksa AK Plaza, mal tempat penusukan terjadi. Sebuah mobil Kia putih dengan jendela depan pecah dan ban depan pecah terlihat di dekat stasiun kereta bawah tanah.
Surat kabar Kyunghyang Shinmun Korea Selatan menerbitkan sebuah video di situs webnya yang katanya telah dikirim oleh seorang saksi. Rekaman itu menunjukkan seorang pria yang mengenakan kacamata hitam dan hoodie hitam berjalan menaiki eskalator mal dengan sebuah benda di tangannya.
Penusukan di Seoul Korsel Tewaskan 1 Orang, Pelaku Ditangkap dan Berteriak Tak Ingin Hidup
Serangan pisau di Seoul, Korea Selatan (Korsel) sebelumnya terjadi pada Juli lalu.
"Satu orang tewas dan tiga lainnya luka-luka ketika seorang pria mengamuk di dekat stasiun kereta bawah tanah di ibu kota Korea Selatan, Seoul pada Jumat (21 Juli)," kata polisi kepada AFP.
Serangan penusukan itu terjadi di dekat stasiun kereta bawah tanah Sillim di Seoul barat daya, kata polisi, menambahkan bahwa tersangka telah ditahan oleh petugas di tempat kejadian.
"Tersangka adalah seorang pria berusia 30-an dan dia tidak terlihat mabuk. Kami menanyai dia tentang motif kejahatannya," kata mereka.
Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa serangan itu terjadi di dekat Exit 4 Stasiun Sillim pada pukul 14.07.
Video yang diposting di saluran YouTube stasiun televisi lokal YTN menunjukkan petugas tanggap darurat berjubah oranye berlari menuju lokasi kejadian sambil membawa tandu.
Polisi Korsel telah menutup daerah itu dengan garis polisi, demikian menurut rekaman video tersebut.
"Pria itu berteriak dia tidak ingin hidup lagi karena dia ditangkap oleh polisi," lapor YTN.
Rekaman yang beredar di YTN menunjukkan polisi menangkap tersangka, yang duduk di tangga dan tampak duduk pasif saat polisi bersenjata mendekatinya dan menahannya.
"Orang-orang berlari ke toko saya, memberi tahu saya bahwa seorang pria dengan pisau besar menikam orang. Kami mengunci pintunya," kata seorang pemilik toko di daerah itu kepada YTN.
Saksi mata mengatakan tersangka menikam seorang pria yang sedang berbicara di telepon dari belakang beberapa kali sebelum melarikan diri dan menyerang lebih banyak orang, lapor surat kabar Chosun Ilbo.
"Keempat korban dilaporkan laki-laki," tambahnya.
Insiden serangan langka di Seoul dengan cepat mulai beredar di media sosial berbahasa Korea.
"Jangan datang ke Sillim sekarang. Ada orang gila mengamuk melakukan penusukan. Saya menelepon polisi setelah melihat seseorang terluka di tanah," tulis salah satu pengguna dengan akun sanong_cos di Twitter.
Advertisement