Liputan6.com, Washington - Taipan media Rupert Murdoch (92) mengumumkan bahwa dia mengundurkan diri sebagai pemimpin Fox dan News Corp. Putranya, Lachlan Murdoch (52), akan mengambil alih kepemimpinannya.
Dalam memo kepada karyawannya, Rupert Murdoch mengatakan bahwa waktunya tepat baginya untuk mengambil peran berbeda. Dia meluncurkan Fox News pada tahun 1996 dan sekarang saluran ini TV berita ini tercatat yang paling banyak ditonton di Amerika Serikat (AS).
Rupert Murdoch menuturkan bahwa dia akan beralih ke peran pemimpin emeritus di kedua perusahaan pada pertengahan November 2023.
Advertisement
"Perusahaan kita berada dalam kondisi kesehatan yang baik, begitu pula saya. Peluang kita jauh melebihi tantangan komersial kita," tulis Rupert Murdoch, seperti dilansir BBC, Jumat (22/9/2023). "Kita mempunyai banyak alasan untuk optimistis pada tahun-tahun mendatang - saya yakin, dan berencana berada di sini untuk berpartisipasi di dalamnya."
Lachlan adalah putra Rupert Murdoch dan istri keduanya, Anna Maria dePeyster. Miliarder ini telah menikah empat kali dan memiliki enam anak, di mana mayoritas mereka mengikuti jejaknya dalam bisnis keluarga.
Selama ini, spekulasi tentang suksesi sebagian besar diarahkan ke anak kedua, ketiga, dan keempat, yakni Elisabeth (55), Lachlan, dan James (50). Lachclan sendiri sempat meninggalkan bisnis ayahnya pada tahun 2005 setelah berseteru dengan mantan CEO Fox Roger Ailes, namun dia kembali pada tahun 2014 dan menduduki posisi puncak sejak saat itu.
James, anak laki-laki Rupert Murdoch yang berpandangan lebih liberal, mengundurkan diri dari dewan direksi News Corp pada tahun 2020 karena ketidaksepakatan mengenai konten editorial tertentu dan keluhan lain terhadap arahan perusahaan.
Adapun Elisabeth yang memegang berbagai peran tingkat tinggi dalam bisnis sang ayah, telah memulai perusahaan televisinya sendiri, Shine, yang memproduksi acara seperti "MasterChef" dan "The Biggest Loser".
Tahun Penuh Gejolak bagi Fox
Transisi kepemimpinan terjadi pada tahun yang penuh gejolak bagi Fox. Pada April, Fox setuju untuk membayar ganti rugi sebesar USD 787,5 juta setelah digugat oleh perusahaan mesin pemungutan suara Dominion atas laporannya terkait Pilpres AS 2020.
Jaringan tersebut masih menghadapi tuntutan hukum kedua yang serupa dari perusahaan teknologi pemungutan suara lainnya, Smartmatic, yang meminta jumlah lebih besar, yaitu USD 2,7 miliar.
Kemudian pada 25 April, Fox mengumumkan akan "berpisah" dengan Tucker Carlson, pembawa acara TV dengan rating tertinggi - di tengah laporan bahwa keputusan tersebut datang dari kalangan atas.
Pengumuman Rupert Murdoch muncul jelang Pilpres AS 2024, di mana Fox News yang beraliran kanan disebut mempunyai pengaruh yang signifikan. Jaringan ini menjadi tuan rumah sejumlah perdebatan antara kandidat yang bersaing untuk menjadi calon presiden Partai Republik pada Pilpres 2024.
Dalam memonya kepada para staf, Rupert Murdoch juga bersumpah untuk terus terlibat dalam kontes ide. Dia juga mengkritik media lain karena bersekongkol dengan kelas elite yang dia tuduh menjual narasi politik daripada mengejar kebenaran.
Lachlan mengonfirmasi bahwa ayahnya akan terus memberikan nasihat strategis kepada kedua perusahaan.
Rupert Murdoch memulai kariernya di negara asalnya, Australia, pada tahun 1950-an. Dia kemudian membeli surat kabar News of the World dan The Sun di Inggris pada tahun 1969.
Selanjutnya, dia membeli sejumlah publikasi AS termasuk New York Post dan Wall Street Journal. Melalui News Corp, Rupert Murdoch menjadi pemilik ratusan media lokal, nasional, dan internasional.
Namun, kariernya bukannya tanpa kegagalan. Pada tahun 2005, misalnya, dia membeli situs media sosial Myspace seharga lebih dari setengah miliar dolar. Itu dihancurkan oleh kemunculan Facebook dan kemudian dijual hanya dengan USD 35 juta.
Hingga pengumuman Rupert Murdoch, Lachlan menjabat sebagai ketua eksekutif Fox Corporation dan Nova Entertainment. Saham Fox naik hampir 2 persen setelah kabar transisi, sementara saham News Corps naik 0,6 persen.
Meskipun Lachlan saat ini terpilih menggantikan ayahnya, tidak jelas apa yang akan terjadi jika Rupert Murdoch meninggal. Setiap pengalihan saham dari Murdoch kepada keenam anaknya yang sudah dewasa diniali berpotensi memicu pertarungan terkait masa depan kerajaan media.
Advertisement