Liputan6.com, Jakarta - Sebuah partai populis pro-Moskow yang dipimpin oleh mantan Robert Fico telah memenangkan pemilihan parlemen Slovakia, dengan hampir seluruh suara telah dihitung.
Partai Smer-SSD jelas unggul dengan hampir 24 persen suara meskipun jajak pendapat menunjukkan kemenangan partai liberal-sentris.
Baca Juga
Smer telah berjanji untuk segera mengakhiri dukungan militer untuk Ukraina, dikutip dari laman BBC, Minggu (1/10/2023).
Advertisement
Fico terpaksa mundur sebagai Perdana Menteri menyusul pembunuhan jurnalis investigasi Jan Kuciak pada tahun 2018.
Dia diperkirakan akan memulai perundingan koalisi mengenai pembentukan pemerintahan berikutnya.
Partai liberal Progresif Slovakia, yang menurut jajak pendapat keluar telah memenangkan pemilu, memperoleh suara sekitar 17%.
Partai Hlas yang pro-Eropa, yang dapat memutuskan siapa yang membentuk pemerintahan berikutnya, berada di urutan ketiga dengan perolehan 15%.
Mantan rekan Fico dan pemimpin sayap kiri Hlas Peter Pellegrini tetap membuka pilihannya mengenai koalisi di masa depan.
“Pembagian kursi mengukuhkan Hlas sebagai sebuah partai yang tanpanya koalisi pemerintah yang berfungsi normal tidak dapat bersatu,” kata Pellegrini.
Fico mungkin bersekutu dengan Hlas, yang memisahkan diri dari Smer pada tahun 2020, dan Partai Nasionalis Slovakia yang nasionalis memenangkan 5 persen.
Kemungkinan, terdapat 10 partai di parlemen baru, mulai dari partai libertarian hingga sayap kanan, yang dapat membuat proses koalisi menjadi panjang dan rumit.
“Jika Smer masuk pemerintahan, kami tidak akan mengirimkan satu amunisi pun ke Ukraina,” kata Fico baru-baru ini kepada para pendukungnya.
Picu Kekhawatiran di Eropa
Ancaman tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan anggota Uni Eropa dan NATO, sekaligus mendapatkan dukungan di media sosial di kalangan masyarakat Slovakia yang secara tradisional memiliki sentimen hangat terhadap Moskow.
Slovakia telah menjadi sekutu setia dan teguh Kyiv, memasok rudal dan helikopter permukaan ke udara dan bahkan menyumbangkan seluruh armada jet tempur MiG-29 yang sudah pensiun.
Slovakia menawarkan visi "masyarakat yang terbuka, toleran, dan kosmopolitan" dan telah menganjurkan mengikuti garis liberal di Uni Eropa mengenai isu-isu seperti kebijakan ramah lingkungan dan hak-hak LGBTQ+.
Smer menolak visi tersebut dan menyebutnya sebagai "fasisme liberal", dan malah berkampanye tentang stabilitas, ketertiban, dan jaminan sosial. Fico juga mengatakan bahwa dia prihatin dengan meningkatnya jumlah migran yang pergi ke Eropa Barat melalui Slovakia.
Advertisement