Liputan6.com, Kyiv - Pemerintah Inggris ingin mengerahkan sejumlah instruktur militer ke Ukraina, selain melatih angkatan bersenjata Ukraina di Britania Raya atau negara-negara Barat lainnya seperti yang dilakukan saat ini, demikian disampaikan oleh Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps.
Inggris dan negara-negara sekutunya hingga kini sengaja menghindari kehadiran militer secara fisik formal di Ukraina untuk mengurangi risiko konflik langsung dengan Rusia, dikutip dari VOA Indonesia, Senin (2/10/2023).
Baca Juga
Inggris telah memberikan kursus pelatihan militer selama lima minggu kepada sekitar 20.000 warga Ukraina selama setahun terakhir, dan bermaksud untuk melatih jumlah orang yang sama di masa depan.
Advertisement
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Sunday Telegraph, Shapps mengatakan ada ruang untuk menawarkan pelatihan militer di Ukraina setelah berdiskusi pada Jumat (29/9) dengan para pemimpin militer Inggris.
“Saya berbicara hari ini tentang kemungkinan membawa pelatihan tersebut lebih dekat dan benar-benar di Ukraina juga,” katanya sebagaimana dikutip Reuters. “Khususnya di wilayah barat negara ini, saya pikir peluangnya sekarang adalah membawa lebih banyak hal 'di dalam negeri',” tambahnya.
Shapps menambahkan bahwa dia berharap perusahaan pertahanan Inggris seperti BAE Systems akan melanjutkan rencana membangun pabrik senjata di Ukraina.
Zelensky Ingin Ubah Industri Pertahanan Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Sabtu (30/9) bahwa ia ingin mengubah industri pertahanan negaranya menjadi “pusat militer besar” dengan bermitra dengan produsen senjata Barat.
Hal tersebut dilakukan Kyiv sebagai upaya untuk meningkatkan pasokan senjata domestik untuk dapat melakukan serangan balasan terhadap Rusia.
Perdana Menteri Rishi Sunak mengangkat Shapps menjadi menteri pertahanan pada 1 September, setelah pendahulunya Ben Wallace mengundurkan diri.
Advertisement