Sukses

PM Thailand Pastikan Keamanan Turis Asing Pasca Penembakan Massal di Mall Siam Paragon

PM Thailand Srettha Thavisin meminta pihak terkait mengembangkan langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Liputan6.com, Bangkok - Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin berjanji menerapkan langkah pengamanan tertinggi demi menjaga keamanan turis asing, menyusul insiden penembakan massal yang menewaskan dua orang di pusat perbelanjaan Siam Paragon, Bangkok, Selasa (3/10). 

Dilansir Bernama, Rabu (4/10/2023), Srettha menginstruksikan lembaga terkait termasuk polisi, Kementerian Pariwisata, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan Masyarakat untuk menyelidiki penyebab insiden penembakan tersebut. Ia juga meminta pihak terkait mengembangkan langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

"Mulai sekarang, pemerintah Thailand akan menerapkan langkah-langkah keamanan tertinggi bagi semua wisatawan," tulisnya di X, sebelumnya dikenal Twitter. 

Srettha juga mengunjungi lokasi penembakan serta korban luka di dua rumah sakit. Ia menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga wisatawan Tiongkok yang terluka maupun yang tewas dalam insiden penembakan tersebut, melalui Duta Besar Tiongkok untuk Thailand Han Zhiqiang.

Srettha mengatakan Han menyampaikan apresiasinya atas respons cepat dan menyeluruh pihak berwenang Thailand terhadap insiden penembakan di Mall Siam Paragon tersebut.

"Kedutaan Besar (Tiongkok) telah meminta agar pemerintah Thailand memberikan informasi yang jelas dan transparan mengenai kejadian tersebut, sehingga Kedutaan Besar dapat mengkomunikasikan informasi tersebut kepada masyarakat Tiongkok dan membantu memitigasi dampak negatif terhadap pariwisata," ujarnya. 

Polisi Thailand telah mengonfirmasi bahwa dua orang, warga negara Tiongkok dan Myanmar, tewas dalam insiden penembakan massal tersebut. Sementara itu, lima orang lainnya, yang terdiri dari satu warga negara Laos, satu warga negara Tiongkok dan tiga warga negara Thailand, mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.

2 dari 3 halaman

Pelaku Penembakan

Kepala Polisi Thailand Jenderal Pol Torsak Sukvimol mengatakan tersangka memiliki riwayat penyakit jiwa.

"Dia mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia mendengar suara-suara yang menyuruhnya menembak orang," katanya.

Sementara itu, sekolah swasta The Essence yang terletak beberapa meter dari Siam Paragon, membenarkan bahwa tersangka adalah salah satu siswanya.

Pihak sekolah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan meminta masyarakat menghormati privasi keluarga remaja pelaku penembakan.

3 dari 3 halaman

Insiden Penembakan di Thailand

Kekhawatiran akan dampak negatif terhadap pariwisata di Thailand muncul setelah insiden ini terjadi, karena negara tersebut bertujuan untuk menghidupkan kembali industri pariwisatanya. Thailand telah memberikan pembebasan visa sementara untuk masa tinggal 30 hari, mulai 25 September hingga 29 Februari tahun depan.

Kasus penembakan massal sendiri jarang terjadi di Thailand. Namun, ini adalah serangan senjata ketiga dalam beberapa tahun terakhir. 

Pada 6 Oktober 2022, 36 orang tewas dalam serangan senjata dan pisau di sebuah pusat penitipan anak di provinsi Nong Bua Lamphu. Ini merupakan insiden paling mematikan di negara tersebut. 

Pada tahun 2020, seorang tentara menembak dan membunuh 29 orang dan melukai 58 orang dalam amukan yang terjadi di empat lokasi di sekitar kota timur laut Nakhon Ratchasima.

Â