Liputan6.com, Ottawa - Kanada telah memilih anggota parlemen dari Partai Liberal, Greg Fergus, untuk menjadi ketua DPR yang baru. Anthony Rota, yang menjabat ketua DPR Kanada sebelumnya mengundurkan diri pasca menyanjung seorang mantan pejuang Nazi.
Fergus terpilih di antara tujuh kandidat pada Selasa (3/10/2023), menjadikannya orang kulit hitam pertama yang menjabat sebagai ketua DPR Kanada. Dia menyatakan suatu kehormatan yang luar biasa dipilih untuk menjalani peran tersebut.
Baca Juga
Dalam sambutan pertamanya, Fergus mendesak rekan-rekannya untuk memperlakukan satu sama lain dengan hormat di DPR, yang menurutnya merupakan tempat untuk "debat yang penuh semangat".
Advertisement
"Kita akan tunjukkan kepada mereka bahwa politik adalah profesi yang mulia," ujarnya, seperti dilansir BBC, Kamis (5/10).
Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau mengatakan pemilihan Fergus harus memberi inspirasi bagi seluruh warga Kanada, terutama generasi muda yang ingin terlibat dalam politik.
Ditentang Politikus Konservatif
Pencalonan Fergus ditentang oleh beberapa politikus konservatif. Anggota parlemen Michelle Rempel Garner dari Calgary berpendapat bahwa pelanggaran etika pada tahun lalu, di mana dia ditemukan menulis surat dukungan secara tidak tepat sebagai anggota parlemen untuk lembaga penyiaran berbahasa Prancis, membuatnya tidak dapat menjabat.
Namun, meski mendapat tentangan, Pemimpin Konservatif Pierre Poilievre tersenyum ketika dia dan Trudeau menggandeng tangan Fergus untuk mengandengnya di Gedung Parlemen di Ottawa, sebuah tradisi yang telah berusia berabad-abad di mana ketua baru berpura-pura tidak mau menjabat.
Fergus pertama kali terpilih pada tahun 2015 sebagai anggota parlemen untuk wilayah (distrik) Quebec di Hull-Aylmer, dekat Ottawa, tahun di mana partai PM Trudeau meraih kekuasaan.
Sejarah mencatat Jean Augustine sebagai wanita kulit hitam pertama Kanada yang terpilih sebagai anggota parlemen pada tahun 1993. Augustine sempat menjabat sebagai wakil ketua.
Advertisement
Memulihkan Kehormatan DPR
Biografi pribadi Fergus menggambarkan dia sebagai "aktivis komunitas, pelari jarak jauh, kakek baru, dan musisi gagal".
Adapun ketua DPR Kanada bertugas memimpin perdebatan, menegakkan peraturan DPR, memberikan suara untuk memutuskan, dan diharapkan tidak memihak secara politik.
"Peran pertamanya adalah memulihkan kehormatan DPR," kata pemimpin Partai Demokrat Baru Jagmeet Singh, saat berbicara di DPR.
Pernyataannya tersebut mengacu pada tepuk tangan meriah yang diberikan kepada seorang veteran Perang Dunia II yang bertugas di Divisi Grenadier Waffen-SS ke-14, unit sukarela yang sebagian besar terdiri dari etnis Ukraina di bawah komando Nazi.
Yaroslav Hunka (98) sedang duduk di galeri di parlemen ketika Rota menghormatinya dengan memanggilnya "pahlawan" selama kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Ottawa.
Anggota divisi di mana Hunka bertugas dilaporkan membunuh warga sipil Polandia dan Yahudi, meskipun unit tersebut belum dinyatakan bersalah atas kejahatan perang apa pun oleh pengadilan.
Kehadiran Hunka pada 22 September di parlemen atas undangan Rota menuai kecaman global. Rota belakangan mengatakan bahwa dia tidak mengetahui hubungan veteran tersebut dengan Nazi.
PM Trudeau pekan lalu meminta maaf atas insiden tersebut, dan mengatakan bahwa itu adalah "kesalahan yang sangat mempermalukan parlemen dan Kanada".
Â