Liputan6.com, Manchester - Mantan pelatih Manchester United (MU) Sir Alex Ferguson membagikan kabar duka. Istrinya, Lady Cathy Ferguson, meninggal dunia pada usia 84 tahun.
Lady Cathy dengan setia mendampingi Sir Alex Ferguson selama 57 tahun. Keduanya menikah pada tahun 1966 dan memiliki tiga orang putra.
Baca Juga
"Kami sangat sedih untuk mengkonfirmasi meninggalnya Lady Cathy Ferguson," demikian pernyataan dari keluarga Ferguson, dikutip BBC, Jumat malam (6/10/2023) waktu London.
Advertisement
Pihak keluarga meminta privasi untuk saat ini.
Bendera-bendera di stadion Old Trafford dikibarkan setengah tiang sebagai tanda penghormatan. Para tim juga akan menggunakan gelang hitam sebagai tanda penghormatan pada akhir pekan ini.
Pihak Manchester United telah menyampaikan dukacita atas kabar meninggalnya Lady Ferguson.
"Semuanya di Manchester United mengirimkan dukacita mendalam kami kepada Sir Alex Ferguson dan keluarganya karena meninggalnya Lady Cathy, seorang istri tercinta, ibu, saudari, nenek, dan nenek buyut, dan menara kekuatan dari Sir Alex selama kariernya," tulis pernyataan MU.
Sebelumnya, Sir Alex Ferguson sempat ingin pensiun pada 2002, tetapi Lady Ferguson mengajaknya agar tetap aktif di dunia sepak bola. Manchester United memiliki rekor yang sangat baik selama dilatih oleh Sir Alex selama lebih dari 25 tahun.
BBC menyebut Sir Alex dan Cathy bertemu ketika keduanya bekerja di pabrik mesin tik.
Ketika Sir Alex ingin pensiun, Cathy berkata bahwa suaminya masih sehat dan terlalu muda.
Ketika akhirnya Sir Alex pensiun, ia memuji istrinya sebagai "tokoh kunci selama kariernya" dan menyediakan fondasi stabilitas dan semangat.
Sejumlah klub bola Inggris turut memberikan penghormatan kepada Lady Cathy, seperti Manchester City, Arsenal, St Mirren, Aberdeen, dan Peterborough United Football Club.
"Semuanya di Manchester City mengirimkan dukacita mereka ke Sir Alex Ferguson dan keluarganya pada saat yang sulit ini," tulis Manchester City di platform X.
Dipecat Manchester United, Erik Ten Hag Bisa Kembali ke Ajax
Sebelumnya dilaporkan, Erik ten Hag tengah mendapat banyak sorotan. Ini menyusul penampilan buruk Manchester United di awal musim 2022/2023.
MUÂ kalah 0-1 dari Crystal Palace pada lanjutan Liga Inggris di Old Trafford pada akhir pekan kemarin. Setelah itu, Setan Merah dipermalukan Galatasaray 2-3 pada matchday kedua Grup A Liga Champios, Rabu (4/10), di stadion yang sama.
 Hasil itu membuat Man Utd sudah menelan enam kekalahan dan empat kemenangan dalam 10 laga di semua kompetisi. Alhasil, Setan Merah saat ini tercecer di peringkat 10 Liga Inggris dan posisi terakhir atau empat Grup A Liga Champios.
Posisi Ten Hag pun mulai digoyang. Mulai muncul desakan agar Setan Merah memecat ahli taktik asal Belanda tersebut.
Kenneth Perez memiliki pendapat jika Teh Hag gagal segera menstabilkan MU. Bayangkan jika Erik ten Hag dipecat, apakah akan sangat gila jika Ajax memintanya kembali?" katanya kepada ESPN.
"Manchester United dikenal dengan fakta bahwa segala sesuatunya bisa menjadi sulit jika segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik. Maka itu bukan ide yang gila, bukan?" lanjut mantan penyerang Ajax tersebut.
Ajax juga tengah mengalami awal yang mengejutkan musim ini. Setelah finis ketiga musim lalu, mereka saat ini berada di peringkat 15 klasemen Eredivisie dengan satu kemenangan dari lima pertandingan di bawah asuhan Maurice Steijn.
Advertisement
Rekor Negatif
Manchester United kalah 2-3 dari Galatasaray pada laga matchday 2 Grup A Liga Champions 2023/2024 di Old Trafford, Rabu (4/10) dini hari WIB. Setelah kekalahan itu, kredibilitas manajer Erik ten Hag kembali dipertanyakan setelah memecahkan 17 rekor yang tidak diinginkan.
Di media sosial, rekor buruk Ten Hag dibeberkan untuk dilihat semua orang. Bahkan, ia sempat ditanya apakah khawatir akan kehilangan pekerjaannya.
"Musim lalu: brilian, hebat, lebih dari yang kami harapkan tetapi juga ketika kami memasuki proyek ini kami tahu akan ada kesenjangan yang sama dan saat ini kami berada dalam periode yang sangat sulit, seperti yang semua orang bisa lihat," jawabnya.
"Tetapi kami keluar bersama-sama, kami berjuang bersama-sama, kami bersatu, saling mendukung, ini saya, para direktur, tim, semuanya bersama-sama, kami akan berjuang dan ini bukan kami. Kami tahu kami harus berbuat lebih baik dan dengan kebersamaan kami akan tampil baik."
Erik ten Hag masih percaya diri bisa membawa Manchester United keluar dari periode sulit. "Ini bukan kami, kami tahu kami harus berbuat lebih baik, dengan kebersamaan kami akan keluar," ujarnya.
"Kalau saya beri penjelasan, maka Anda akan menganggapnya sebagai alasan, tidak ada alasan. Kita tidak boleh melakukan kesalahan seperti yang kita lakukan sekarang. Kami harus tampil lebih baik, faktanya sederhana, kami harus memenangkan pertandingan kami," tegas Erik ten Hag.